08˖ ꒰⑅Problem༚꒱

182 20 1
                                    

。:゚Happy Reading! ゚:。

Setelah beberapa hari mereka lalui dengan damai, Eun-Byeol mengumpulkan mereka di ruang latihan jurusan musik hari ini, "Kenapa kau mengumpulkan kami di sini?"

"Aku pikir orang yang menyamar sebagai Min Seol-A adalah Bae Ro-Na," ujarnya dengan yakin.

"Bae Ro-Na?"

"Bagaimana bisa sepatu itu tiba-tiba menghilang? Bukankah dia satu-satunya yang terhubung dengan Min Seol-A?" Berbagai opini-opini lain mulai bermunculan dari mereka, kecuali Seok-Hoon yang hanya diam.

Sementara Harin berdiri di sebelah Seok-Hoon menghadap piano, membelakangi mereka untuk menyembunyikan senyumannya yang merasa geli atas spekulasi dari Eun-Byeol.

Seok-Hoon kemudian menghentikan mereka dan menanyakan tentang bukti yang membuat sebuah ide terlintas di benaknya Seok-Kyung.

Merekaーminus Seok-Hoon dan Harinーmengambil ponsel Ro-Na dan membawanya untuk diperiksa. Pada jam istirahat, mereka berkumpul lagi di ruang latihan jurusan musik.

Rencana ini membuat ditemukannya foto Ro-Na yang memeluk anjing milik Seol-A dan menjadikan mereka seolah berkaitan hingga Seok-Kyung mengakhiri hubungan pertemanannya dengan Ro-Na.

☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚

Sehari setelahnya, Ro-Na menemui mereka di tribun lapangan outdoor. Semalam, Seok-Kyung, Harin, dan Eun-Byeol serta Jenny juga Min-Hyuk menindas Ro-Na untuk membuatnya mengakui bahwa dia yang selama ini berpura-pura menjadi Seol-A.

Harin tahu, bukan penindasan itu yang membuat Ro-Na mengakui hal yang sebenarnya bukan perbuatannya, namun karena Eun-Byeol memegang bukti bahwa Ayahnya dan Ibu Ro-Na 'berselingkuh', mau tak mau Ro-Na menuruti keinginannya Eun-Byeol.

Contohnya seperti saat ini ketika Ro-Na meminta maaf pada mereka perihal dirinya yang berpura-pura menjadi Seol-A, lalu Ro-Na yang terpaksa merusak tesnya sendiri saat di kelas, kemudian kabar bahwa Ro-Na mengundurkan diri dari sekolah.

Beberapa hari setelahnya sikap Seok-Hoon pada Seok-Kyung dan Harin berubah. Bahkan ketika sedang diberi ujian oleh Pak Gu Hodong, Seok-Hoon tidak menoleh sama sekali pada Seok-Kyung. Biasanya Seok-Hoon akan memberi contekan padanya.

Kalau Harin, berkat kepintaran tubuh ini dia jadi bisa mengerjakannya dengan mudah. Dua hari kemudian Seok-Hoon datang terlambat, seingat Harin ini ketika Ro-Na kembali ke sekolah lagi.

Dan benar saja, tak lama setelahnya Ro-Na memasuki kelas dan mengatakan bahwa dia pacaran dengan Seok-Hoon. Karena tempat duduk mereka telah di rolling, Ro-Na sekarang duduk di depan Jenny bersebelahan dengan Seok-Hoon sedangkan Harin di barisan kiri ujung dekat piano.

Seok-Kyung kemudian maju ke hadapannya, "Kau sudah gila? Kau berpacaran dengan Ro-Na? Bukankah sudah jelas dia itu memanfaatkanmu sebagai tameng di sekolah?"

"Itu tidak penting. Aku tidak peduli," balasnya acuh.

Malamnya, Seok-Kyung yang sudah tidak dibantu Seok-Hoon dalam ujian sekarang sedang menghafal kunci jawaban. Hingga tiba-tiba Seok-Hoon masuk ke ruang belajar mereka dan merampas kertas itu.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Ini caramu mengikuti ujian?" Tanya Seok-Hoon tak percaya. "Anggap saja tidak tahu. Ayah yang memberikan."

"Sampai kapan kau akan hidup seperti ini?!"

"Ayah yang sudah beri izin! Jadi ini bukan urusanmu. Kau yang membantuku memalsukan nilai ujian selama ini, kenapa kau tiba-tiba punya hati nurani?"

꒰⑅RIOTER༚꒱˖ [The Penthouse] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang