kedatangan sahabat kita

20 3 1
                                    

Pagi ini Hans sedang menyapu kamarnya dan di lanjut menyapu kamar Irul, lorong kamar, tangga, ruang tamu, kamar arlie, dan dapur. Ia tak menyapu teras karena ini terbilang masih sangat pagi, wajar sih karena sekarang jam 5.50, dan di luar lumayan agak gelap.

Hans, Irul, dan Arlie tak tidur. Hans ia tak tidur karena memikirkan strategi dan membereskan hal lain, arlie ia tak tidur karena telponan dengan kekasihnya dari jam lima Sampai sekarang, sedangkan Irul ia memang setelah sahur tak pernah tidur, ia hanya sholat subuh, membaca Al-Qur'an dan lain sebagainya. Arlie, Hans, dan rhey juga sama-sama sholat. ya, tapi rhey abis sholat langsung tepar di kamar.

Hans berteriak dari dapur untuk memanggil salah satu sahabatnya "ARLIE SINI DULU BENTAR!"

"IYA SABAR!" arlie berjalan keluar kamar "rul si Hans mana?" Irul menunjukkan dengan tangannya ke arah dapur "oh ya makasih" dan Irul hanya membalas dengan deheman saja.

Arlie sudah ada di belakang Hans "kenapa?" Tanyanya.

Hans menoleh ke arah belakang "jadi gini kata si Noa dia mah ga pake mobil kesini nya tapi pake motor"

"Si zaii pake apa?"

"Dia pake kereta, si Noa Doang yang pake motor"

Arlie mengagguk "gapapa selagi motornya kecil and bisa masuk mah fine fine aja, kita kan ga punya garasi"

"Kita juga butuh motor buat kemana mana" sambungnya.

"Ya udah kita mulai renovasi dulu, bangunin si rhey, bentar lagi kan lebaran jadi rumah ni harus bersih" arlie pun mengacungkan jari jempolnya, dan berlalu dari tempat itu.

###

"Liee, rull, hanss gue capee, ga kuat pengen mokel"

"Astaghfirullah, lu ga niat puasa apa gimana?" Hans dan Arlie berlanjut membereskan karena sebentar lagi akan selesai.

"Bukan gitu rul, ini kan kita beres-beres yaa cape lahh" Irul menggeleng-menggelengkan kepalanya "terserah lu bentar lagi juga selesai" setelah itu Irul kembali beres beres.

30 menit berlalu akhirnya mereka selesai "anjay lah bersih juga, nanti kalo bisa ini warna putihnya agak pudar kan, kita beli deh warna putih itu" ucap Hans.

"Nitip aja ke dua anak itu"

"Ke siapa? Si Noa apa si zaii ya?"

"Menurut gue mending si Noa aja dia kan ga pake mobil jadi ya simpel aja gitu" hans mengagguk dan langsung mengambil ponselnya yang ada di meja teras.

Ia menghubungi Noa menggunakan telepon "halo no"

"Iya kenapa?"

"Beliin cat warna putih no satu, sekalian kalo bisa sama alat-alatnya"

"Oh iyaa, ga ada lagi yang mau di titipin ini?"

Hans menanyakan itu kepada teman-temannya "ga ada no, makasih ya, ati ati di jalannya"

"Iyoo sama-sama" telepon pun di matikan sepihak oleh noa.

"Yaudah kita istirahat dulu" Mereka bertiga pun menyusul Hans dari belakang.

###

Jam menunjukkan pukul 12 siang (WIB), mereka semua kini sudah ada di ruang tamu dan sedang berbincang bincang, karena zaii dan noa akan tiba.

Sahabat LDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang