Lelah yang terbayarkan

21 3 0
                                    

"tuh kan bener kata gue juga, ga percaya gue kalo si rhey bakalan bangun jam enam" ucap zaii pada Hans, pasalnya sekarang sudah jam setengah tujuh tapi rhey masih setia di alam mimpinya.

Dan noa bodoamat dengan rhey, karena ia sudah lelah membangunkan rhey, noa membangunkan rhey sudah seperti ngebangunin orang yang lagi koma, susah banget euyy.

"Bangunin rhey ayok tapi kita langsung buat anak itu berdiri, tahan ya nantinya" zaii pun menerima ajakan Hans dan akan melakukan nya bersama Hans.

"Satu.. dua... Tiga... Angkat!" Seru Hans, zaii pun mengangkat tubuh rhey dan itu sangat berat sekali "s-sa i-ini berat banget cok"

"Sama zaa gue juga keberatan, rhey bangun rhey ah elah bangun" ucap Hans sambil menepuk nepuk lembut pipi rhey, tapi nihil rhey masih saja setia di alam mimpinya.

Tiba-tiba Irul turun dari tangga, Hans pun meminta bantuan kepada Irul yang baru turun itu "rull ambilin gayung, isi-in Aer gayung nya, nanti lu cipratin ke muka ni anak"

Irul pun mengangguk dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil air setelah itu ia cipratkan ke muka rhey.

"Agrhhhhh apasih! Ah elah! Ganggu tau ga!"  Sang empu hanya mampu merengek. Tiba-tiba Irul mencubit kecil tangan rhey "eh babi katanya lu mau bantuin si Noa nge cat rumah, tapi pas di bangunin malah gitu"

Rhey lupa ia memang harus membantu noa, rhey hanya menderetkan gigi putihnya saja "Halah nyengir nyengir mulu lu, cepet cuci muka keluar bantu noa, udah ga usah mandi nanti mandinya sekalian abis selesai nge cat" titah Irul pada rhey.

Rhey yang baru bangun tidur mendapatkan ceramahan dari Irul pun hanya ber-oh ria saja, karena nyawanya belum sepenuhnya kumpul tapi sudah di ceramahin, masuk sedikit lah gapapa.

Jam sudah menunjukkan pukul 9.45 akhirnya mereka berdua selesai mengecat rumahnya. Ya meskipun agak acak-acakan sama ada bagian yang ga ke cat.

Rhey ia setelah selesai langsung mandi tapi tidak dengan noa, ia mengeluarkan motor nya yang ada di dalam rumah lalu mencuci nya di luar, sekalian kata noa juga.

###

Jam menunjukkan sudah pukul satu siang, dan mereka bertujuh sedang berkumpul di ruang tamu untuk sekedar berbincang bincang, menonton televisi, memainkan handphone, dan dua sejoni yang sedang bermesraan.

Tiba-tiba arlie membuka suara "Eh guys malam ini kita jalan-jalan kuy?" Ajak arlie pada teman-temannya.

"AYOKLAH, KEMANA KITA?" ucap Noa dan rhey bersemangat.

"Gatau nanti kita berangkat jam tiga sore aja yak, eh kalo bisa ajak anaknya Bu Ririn aja, semoga aja kalo kita ajak anaknya di kurangin kan bayar kost nya" ucap arlie dan melihat ke arah Hans sambil menaik turunkan alisnya.

"Apasih lie merinding gua" lalu ia kembali fokus ke handphonenya, begitupun dengan noa, Irul, dan rhey. Mereka bertiga sudah 7 kali pertandingan di mobile legend tapi mereka masih saja victory.

Kata rhey mereka bertiga akan berhenti jika defeat, dan itu terjadi sekarang ini. "EH ASU ITU LORD DI LAWAN MUSUH, YAH KAN KE AMBIL PEPEK KONTOLL" zaii yang berada di sisi rhey pun langsung menggeplak kecil mulut rhey.

"Mulut lu rhey, jaga toxic kali" ujarnya pada rhey "iya iya, diem lu za!"

"ANJING TIM BEBAN TIM KEK TAI TIM TOLOL KAN DEFEAT HUHH TURUN INI MAH BINTANG GUA MEMEK" dengan sekali pukulan, bantal itu akhirnya mengenai wajah tampan milik noa.

Sahabat LDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang