Bab 6 : Acara Berdampak Perpecahan

23 14 24
                                    

"Selamat malam semuanya!" Sepasang MC perempuan dan laki-laki menyapa para penonton yang menghadiri acara music fair malam ini. Sorakan dari para penonton berhasil menggetarkan panggung.

"Wah, rame banget, ya. Gimana nih perasaan kalian malam ini? Apa bahagia? Atau malah bersedih?" tanya MC laki-laki itu, yang tak lain adalah ketua BEM Universitas Abimanyu.

Jawaban yang bercampur aduk membuat suara para penonton tak terdengar dengan jelas. "Apa sedih? Bahagia? Wah ada juga yang lagi kesel ya," ucap MC perempuan berkacamata.

"Tenang, guys. Malem ini, yang bahagia, makin bahagia. Yang sedih atau kesel, bisa ikut bahagia dengen penampilan dari penyanyi-penyanyi yang bakal tampil."

"Bener banget, Winda. Apa lagi dengen penampilan penyanyi utama malam ini, ya, kan."

"Betul. Ngomong-ngomong, kalian tau gak, sih, siapa aja penyanyi yang bakal tampil malam ini?"

"Fiersa Besari!!!"

"Hivi!!!"

"Shining Star!!!"

"Ih, kok, pada tau, sih? Keren banget lho kalian, gue aja lupa siapa-siapa aja yang mau tampil," ucap Winda selaku MC sambil tertawa.

"Bisa gitu, ya. Kalo gue, sih bakal inget terus. Karena apa? Karena gue nunggu band Shining Star tampil!"

"Lho? Iya kah? Shining Star, tuh siapa, sih, Han?"

"Lo gak tau Shining Star? Serius?" Winda menggeleng pura-pura tak tau di depan semua orang.

"Nih, gue kasih tau, ya. Shining Star itu, band kampus kita yang terkenal karena video orang dengan lagu mereka yang berjudul dream itu. Penampilan mereka memukau banget, sampe orang-orang banyak yang suka sama mereka," jelas Hans.

"Serius? Band kampus kita? Siapa aja, sih personilnya? Kok, gue gak kenal, ya?"

"Gak kenal? Mau kenalan sama mereka?" tanya Hans.

"Mau, mau!"

"Oke, langsung kita panggil aja, ini dia Shining Star!!!"

Mereka berlima melangkah naik ke atas panggung, beberapa sorakan dari para penonton membuat keributan. Banyak kamera yang memotret mereka saat mereka tampil.

"Nah, ini dia band Shining Star, gimana?" tanya Hans.

"Wah, ganteng-ganteng, ya. Boleh kenalan gak, sih?" Pertanyaannya membuat semua orang tertawa, ketika Winda mengajak personil paling tampan, yaitu Rassya.

"Bisa aja, ya, ngajak kenalannya yang ganteng. Ini semuanya ganteng-ganteng lho, lo gak mau kenalan satu-satu sama mereka?"

"Oh boleh banget," ucap Winda.

Tim di belakang layar, memberikan mic kepada MC, untuk memberikannya pada personil Shining Star. Edzhar diberikan kesempatan untuk bicara lebih dulu.

"Selamat malam semuanya."

"Malam!!!"

"Wah, malam ini ramai sekali, ya. Jujur saya gak nyangka kalo bakal seramai ini." Edzhar tersenyum, menampilkan lesung pipinya yang jarang terlihat.

"Pertama-tama, saya ingin memperkenalkan diri. Nama saya Edzhar Aryan Zafar, dari jurusan Seni Musik. Posisi saya di sini sebagai, vocalis sekaligus leader. Salam kenal semuanya!" Sorakan itu semakin ramai, setelah Edzhar berhenti bicara.

Edzhar memberikan mic itu, pada Rassya yang berdiri tepat di sebelahnya. "Halo semua, perkenalkan, saya Rassya Mahendra, dari jurusan Televisi dan Film. Posisi saya di sini sebagai drummer." Laki-laki tampan itu hanya tersenyum, lalu menundukkan kepalanya. Namun, teriakan dari para penonton lebih banyak dari pada saat perkenalan Edzhar.

Panggung Pertunjukan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang