8

8.1K 182 3
                                    

08:30

seharusnya saat ini ada kegiatan olahraga bersama di pantai, namun mengingat kejadian semalam sepertinya Riko tidak bisa ikut

"Gimana keadaan kamu?" Tanya Bian

"Sakit" Riko terbaring di atas kasur dengan selimut menutupi tubuhnya

Bian menghela nafas nya "suara kalian kedengeran sampe keluar kamar, untungnya keluar villa engga"

Riko terbelalak "Bian tau?"

Bian berjalan mendekati Riko dan duduk diujung kiri kasur "kamu kira aku polos?"

Riko tersenyum kaku "Bian.. jangan bilang siapa-siapa ya?" Mohon Riko

"Ya.. itu si tergantung, karna mau gimana juga manusia ga semuanya bisa dibodohi" ucap Bian

Riko menjadi khawatir "ka Egan mana?"

"Lagi keluar sama ka Arga ngizinin kamu sakit" ucap Bian

Riko mengerti dan memilih untuk diam

Bian menatap temannya itu "hah~, Riko?"

Riko menoleh "iya?"

"Jujur aja ya, ka Egan kemarin kasar?" Tanya Bian

"Apanya?" Tanya Riko balik

Bian tersenyum paksa "mainnya"

"Main?" Bingung Riko

Riko menepuk keningnya 'masa harus detail sih' batin Riko

"Ka Egan nusuk kamu kasar ga?" Tanya Bian spontan

Riko berfikir sejenak, beberapa saat menunggu akhirnya dirinya sadar dan wajahnya mulai menjadi merah masak

Bian menggeleng 'dasar bocah ingusan' batin Bian

Bian menyentuh punggung lengan Riko "Keinginan kamu kan? Ka Egan nusuk kamu ga ada paksaan kan?" Tanya Bian lagi

Riko menoleh dan menggeleng "e engga"

"Baguslah"

Suasana hening sesaat hingga pintu kamar terbuka memperlihatkan Arga dan Egan yang baru saja kembali kemudian berjalan menghampiri Bian juga Riko

Bian dan Riko menoleh, Egan naik ke atas kasur dan duduk sila menghadap riko

Bian menatap Arga "Udah ka izininnya?" Tanya Bian

"Udah.." jawab Arga

"Lama banget keluarnya.." ucap Riko

"Nemenin Egan ke apotek beli salep" jawab Arga

Egan menatap khawatir kekasihnya "Masi sakit?" Pertanyaan Egan membuat perhatian Arga dan Bian teralihkan

Riko mengangguk "I iya ka"

"Maaf ya karna Kaka kamu jadi ga bisa main main di saat lagi liburan gini" ucap Egan

Riko meraih tangan kanan Egan dan menyentuh nya "engga.. ini bukan salah Kaka, aku yang maksain"

Arga menyenggol lengan kiri Bian memberi kode untuk memberikan waktu Egan dan Riko berdua

Arga dan Bian akhirnya keluar kamar dan menutup pintu

Sementara itu Egan "ini.. bisa muter balik ga? Kaka pakein"

Riko menatap lengan kanan Egan yang memegang kantung plastik bening yang jika dilihat didalamnya terdapat obat

"Itu apa ka?" Tanya Riko

"Ini salep sama obat herbal, biar kamu enakan.. dah balik badan dulu" ucap Egan

Riko bingung "Kenapa harus balik badan?"

"Sayang... Kan ini ada obat salep nya, harus dioles ke hole kamu biar lecet nya ga perih lagi" jelas Egan

Wajah Riko kembali memerah "a aku aja ka.. aku bisa sendiri" ucap Riko spontan

Saat Riko hendak mengambil alih kantung plastik ditangan Egan tiba-tiba saja

"Ah!"

Egan dengan cepat memegang Riko yang terlihat kesakitan dan membantunya mengubah posisi menjadi duduk "Kaka aja.. kamu tinggal tengkurep ya?"

Riko diam sejenak hingga akhirnya mengangguk "eum"

Egan membantu Riko untuk tertidur tengkurep dan akhirnya mengaplikasikan salep pada hole Riko

Riko menyembunyikan wajahnya dibalik bantal tebal, Egan sesekali melirik Riko.. walau tidak terlihat wajahnya Egan yakin wajah Riko full merah saat ini, bahkan Teling nya saja memerah

"Udah" setelah selesai Egan membantu Riko untuk kembali duduk dan menyuapkan sarapan bubur ayam untuk Riko

Riko dengan senang menyambut suapan demi suapan itu hingga habis

"Ini minum obatnya" ucap Egan

Riko mengambil obat tablet dari tangan Egan dan memasukannya kedalam mulut

Egan mengulurkan segelas air putih pada Riko "Minum nya"

"Ah~ udah mending" ucap Riko

"Baguslah"

"Ka?"

"Ya?"

"Kaka ga ikut olahraga?" Tanya Riko

Egan menggeleng "Kaka izin nemenin kamu disini karna gabisa ditinggal, Kaka juga merasa bersalah sama kamu.. harusnya kemarin Kaka bisa nahan nafsu Kaka tapi nyatanya kamu terlalu menggoda"

Riko terdiam dan lagi-lagi wajahnya dibuat merah masak oleh Egan, Riko dengan cepat menarik selimut menutup wajahnya

Egan yang memperhatikan terkekeh, tangnya menjulur memegang selimut yang menutup wajah Riko dan menariknya kebawah

"...Ka?"

CUP*

BLUSH*

Satu kecupan berhasil mendarat di bibir pink plump milik Riko, jantungnya berdetak tak karuan saat ini membuat Egan kembali terkekeh

Riko mengakar tangan kanan nya dan meletakkannya di puncuk kepala Riko lalu mengusap nya "udah... Istirahat sekarang"

Egan membaringkan Riko yang masih terdiam kaku, kemudian ikut masuk kedalam selimut dan memeluk pelan Riko

Saat Egan memeluknya, Riko tersadar dari lamunan dan secara spontan mengalihkan wajah ke kiri yang membuat Riko bertatapan langsung dengan Egan

"Nyaman?" Tanya Egan sembari tersenyum

Riko balas tersenyum dan memejamkan matanya "nyaman ka"

"Kalo gitu tidur.."

Riko mengangguk pelan

Bersambung...



| RIKO POLOS | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang