Prolog(?)

595 87 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


════ ⋆★⋆ ════

"Takdir itu kejam loh"

Ia berjalan di atas tebing sana bersama dengan seorang gadis lainnya;seorang elf.

Matahari yang sedang pamit memundurkan diri 'tuk digantikan bulan itu terlihat sangat indah.Bersamaan dengan hembusan angin yang menyejukkan ia berkata "Makhluk hidup di dunia ini memang diperlakukan dengan adil,tapi ada masanya perlakuan adil itu menjadi perlakuan yang tidak adil".

"Kenapa?"

Ia hanya tersenyum menatap matahari tenggelam.

"(Name),aku hanya bisa mengantar sampai disini,setengah perjalanan lagi kau akan sampai di kota sihir"

Frieren,bisa dibilang juga sebagai guru dari (name),ia mengalihkan topiknya dengan mengatakan tujuan awal mereka.
"Lurus saja darisini maka kau akan sampai dikota sihir,disana cari lah penyihir elf bernama Serie" dia menunjuk kearah depan tebing.

(Name) hanya terdiam sambil melihat arah yang di tunjukkan oleh gurunya."Serie itu orang yang seperti apa?"ia berjalan ke samping Frieren yang awalnya berada di depannya.Frieren menurunkan tangannya lalu berpikir sejenak "Dia itu kayak bocah-ekhem maksud ku seperti elf pada umumnya,terkadang dia jua dingin".Wah ada masalah perihal apa ya mereka berdua ini pikir (name).

"kalau ternyata Serie tidak menyukai ku bagaimana?masa iya aku harus tidur dipinggir jalan?".Mendengar sosok Serie menurut gurunya membuat dirinya cemas akan apa yang terjadi padanya.

Frieren hanya bisa menatap datar anak murid(iseng sih)didik nya itu.Frieren menghela nafas,kenapa (name) malah memikirkan nanti malam mau tidur dimana?mungkin karna saking sayangnya sama kasur empuk,pikirnya."Disana ada penginapan,tenang saja".(name) hanya meng-oh-kan perkataan gurunya tersebut lalu kembali menatap ke arah depan.

Semilir angin menerbangkan beberapa helaian rambut dua elf tersebut."Lagipula kamu itu berbakat dalam sihir,jadi Serie udah pasti langsung suka sama kamu,bahkan mungkin jadi favorit kali ya..."gumaman Frieren samar-samar masih bisa didengar (name).

"Kalau begitu ku tinggal dulu ya,sebentar lagi malam,lebih baik pergi dari sekarang" Frieren berucap sambil membalikkan badannya hendak berjalan meninggalkan tebing itu.(name) mengucapkan selamat bertemu lagi pada Frieren dan hanya dibalas lambaian oleh Frieren.

Sekarang ditebing hanya tersisa (name) seorang(sendiri ae neng-).

'Jadi aku berangkat kesana sekarang nih?'pikirnya,ia hanya menghela nafas dan membalikkan badannya lalu berjalan kearah hutan menuju Kota sihir;Kota AuBerst.

'loh?'

"Aku harus kemana tadi darisini?duh kok lupa..."

The Beginning Of (Name) Journeys

AN:
HAI!
hehe,singkat yah?soalny chapter ini cuman nyeritain awal mula dari perjalanan si mba (name),tenang chapter kedepan nya bakal lebih panjang dari ini kok(kalau ada ide-).ups,sekian dari aku untuk chapter ini maaf kan kalau gaje atau ada typo,maklum aku manusia juga.

See Ya!

𝗘𝘁𝗲𝗿𝗻𝗮𝗹 𝗗𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻𝘆. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang