29. Berdebar

208 26 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🌹

Hari berganti hari, Minggu berganti Minggu, dan sekarang Indonesia mulai terbiasa dengan status barunya. Gadis itu harus menghadapi hal yang selalu terjadi jika dirinya menjadi angkatan terakhir, yaitu hari- hari dan minggu- minggu mendekati penilaian terakhir yang berujung penentuan kelulusan dirinya dan angkatannya selama bersekolah.

Bahkan, teman- temannya yang jarang memasuki perpustakaan- Philipina, Spanyol, Portugal, Australia dan Amerika tentunya, menjadi penghuni tetap selama satu Minggu yang lalu dengan berbagai kisi- kisi ujian beserta lembaran latihan ujian tahun lalu yang ada di sekitar mereka. Mereka juga belajar terpisah, tentunya Philipina dan Spanyol selalu berdua mengingat mereka adalah bucin akut menembus kromosom. Sedangkan Australia terlihat frustasi dengan tingkah Portugal yang terkapar di karpet bulu dengan dikelilingi lembaran kisi- kisi ujian. China, Indonesia dan Amerika berada di satu meja. Entah kenapa, Amerika mulai seminggu yang lalu bisa di ajak berkerja sama.

"Ujian nya cuman beberapa hari tapi persiapannya sampe mo mati. Rip otak tersayang gue." Keluh Portugal.

"Emang Lo punya otak?." Cibir Australia kesal, ingin sekali dirinya menyumpal mulut sampah Portugal dengan kertas kisi- kisi yang ada di tangannya.

"Heh, mulut nya suka bener." Sahut Spanyol menistakan saudaranya.

"Gue lap-."


Buk-

"Diem." Tegur Indonesia, sekaligus pelaku dari tindak kekerasan ke Portugal- dirinya melempar cowok itu dengan buku paket, siapa tau dengan dirinya melempar tepat di kepala Portugal, materi dari buku paket itu melekat di otak kosongnya.

"Siap, Ndoro Kanjeng Ratu Indonesia. Hampa akan melaksanakan perintah anda." Canda Portugal bersiap mengamankan diri dari serangan selanjutnya Indonesia.

China terkekeh dengan ucapan Portugal, tapi ia memilih kembali fokus. Amerika? Demi apapun ni cowok anteng banget, bahkan Indonesia sampe takut kalo ni orang kesambet hantu penunggu perpus sangking anteng nya. Biasanya sintingnya kurang lebih ma Portugal kalo lagi kambuh.

🌹


"Kok gue ngeri ma Abang Lo, Aussie." Ucap Indonesia sambil bergidik ngeri.

"Ya kan, gue dah bilang kalo hati- hati ma dia. Tu orang kalo dah fokus, ambis nya kek Lo." Sahut Australia yang masih fokus memilih minuman di vending machine di depannya.

Indonesia yang mendengar mengangguk kepala, dan sedikit tertantang. "Udah belum?."

"Bentar lagi... heran gue, kenapa juga pesenan mereka ribet- ribet. Lain kali kalo mereka nitip, gue potong kaki mereka biar sekalian ngga bisa jalan." Erang Australia kelewat kesal, soalnya teman- temannya kadang ngga ngotak kalau nitip makanan. Ngga cuman banyak, seringnya pesanan mereka tu berpusat pada kedai yang ramai, belum lagi request an nya.

[ C ] Secret Love | AmeXfemIndo [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang