Bab 4 : Bunga.

385 43 19
                                    

Happy Enjoy and Reading ~

.

.

.

.

.

Indonesia yang baru saja sampai di ambang pintu langsung mendapat teriakan cempreng dari temannya.

"INDO-! SEJAK KAPAN LO JADI TUKANG BUNGA -!" Teriak Fillipina heboh, begitu juga teman- temannya yang sibuk menggodanya juga.

"Cieeee Indo." Goda cewek bernama tag Latvia.

Indonesia yang barusan datang kebingungan. Cewek itu langsung berlari ke mejanya. Ternyata, Amerika sudah datang. Terlihat kalau cowok itu risih dengan bunga yang ada di meja milik Indonesia. Indonesia menatap buket besar bunga tulip. Dia tau pengiriman nya, siapa lagi kalo bukan Netherland anak kelas sebelah, cowok yang mulai dia kelas 10 SMA ngejar- ngejar Indonesia.

"Apa si mau si cowo itu?." Desis Indonesia pelan.

"Udah si, terima aja tu cowo." Sindir Fillipina sambil cekikikan.

"Hai, mate. Ada apa dengan wajah mu? Masih terlalu pagi kalo udah badmood." Sapa Australia yang kayaknya dari luar kelas.

"Wah, mo Lo apain bunga itu?." Tanya China yang baru datang udah ikutan nimbrung.

Indonesia menghela nafas panjang. Dia sedikit risih jadi pusat perhatian. Cewek itu mengambil bunga itu, dan membagikannya ke setiap teman sekelasnya. Mereka yang di beri bunga sedikit kebingungan. Namun, di jawab Indonesia dengan enteng.

"Tanda kasih sayang gue ke kalian." Itu lah alasan Indonesia.

Sisa beberapa bunga lagi. Tak lupa dia memberikan ke teman- temannya dan yang terakhir ia berikan ke Amerika. Tersisa satu bunga untuknya. Itu lebih dari cukup. Amerika yang menatap sangsi kearah bunga itu, cowok itu langsung berdiri pengen mengutarakan protes. Secara dia kurang suka bunga ini.


"Apa- apaan ini? Bah-."

"Indonesia ku-!". Teriak cowok bersurai merah putih biru dari arah pintu.

Indonesia menatap horor sumber suara. "Jangan lagi." Lirik Indonesia.

Tanpa permisi, Indonesia langsung bersembunyi di balik tubuh Amerika-- dijadikan tameng.

"Mo apa Lo, anj-. Gue cuma pen hidup dengan tenang." Ucap Indonesia pas liat cowok itu-- Netherland sudah di dekatnya.

Netherland mendesis. Saat melihat Indonesia menghindarinya. Apalagi pas Indonesia berlindung dibalik cowok lain. Netherland langsung menarik Indonesia, dan memeluknya dengan erat. Indonesia mau ngeberontak tapi percuma, mau begimana pun badan mereka jauh beda. Jadi, muka dia pasrah sambil natap teman- temannya minta pertolongan. Amerika? Dia ngga peduli, cowok itu lebih milih duduk lagi ditempat duduknya.

Australia menghela nafasnya. Akhirnya dia yang turun tangan setelah mendapatkan kode dari China.

"Mendingan lo balik aja, Neth. Bentar lagi dah mau masuk. Toh, Lo juga mengganggu ketenangan kelas kami. Jadi, mending Lo check out dari sini." Usir Australia narik badan Indonesia dari dekapan Netherland secara paksa.

Indonesia yang rada terhuyung, langsung di tolong sama Portugal yang ngga sengaja ada didekatnya.

"Weat, untuk gue tangkep." Ucap Portugal reflek.

"M-makasih." Ucap Indonesia pelan.

"Heh, Jan buat maksiat di kelas-!." Tegur Spanyol.

"Plis, nyadar diri." Balas Portugal ngga mau kalah, ya gimana engga si congek sebiji itu-- Spanyol lagi mojok bareng sama Fillipina.

[ C ] Secret Love | AmeXfemIndo [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang