Search: Pinterest
Hayoo, spam komen bolehloh, saya lagi butuh Semangat nihhhh 🤭🤭
Aku bikin cerita ini for fun ya gengs, jangan terlalu dianggap serius 🤗
Ohiya, aku mau up story baru ini, vibes Harry Potter, beberapa chap aja. Malam ini up intronya dulu jadi, mampir ya nanti
***
Diumurnya yang sekarang ini, Satoru menemukan banyak orang yang hidup sendiri di kota Hamo, bahkan para gelandangan hidup makmur di kota mereka karena dijamin oleh pemerintah tapi, melihat bagaimana seorang wanita menyendiri, dan menempati sebuah rumah yang jauh dari rumah lainnya membuat ia kembali berpikir, sungguh. Angin yang menusuk serta gelapnya hutan di depan sana sudah cukup menakuti bagi sebagian orang.
Tapi Utahime?
Sebenarnya, apa yang wanita itu pikirkan? Ucapannya serta semua balasannya, seolah menunjukkan jika wanita itu hampir putus asa dengan semua yang ada pada dirinya.
"Aku tidak mungkin meninggalkannya."
Setelah tertidur dalam dekapannya dan meninggalkan sensasi aneh, Satoru tidak bisa melangkah untuk pulang ke rumahnya malam ini, sebaliknya ia malah menidurkan Utahime ke dalam rumahnya yang tidak terlalu besar, hanya berisi dua kamar, satu kamar untuk wanita itu dan satunya untuk dapur.
Sungguh, Satoru tidak bermaksud lancang. Ia hanya sedikit penasaran bagaimana wanita itu menjalani harinya.
"Di sini dingin sekali."
Ia tidak bisa membaringkan tubuhnya di dalam rumah itu, selain hanya bisa duduk di tepian danau berserta pencahayaan yang nampak remang, menatap langit malam yang nampak teduh, Satoru jarang memerhatikannya. Kesibukan pada misi dan akademi membuat otot-ototnya kurang mendapatkan pemandangan seperti ini, atau bahkan matanya.
"Ini sakit." Ujarnya, merabah punggungnya hingga merasakan sisah dedaunan kering yang tadi dioleskan ke tubuhnya, Satoru nampak berpikir. Daun ubi jalar memang bisa digunakan untuk obat, bahkan untuk luka bakar.
"Pengetahuannya dari akademi bermannfaat." Bibirnya terangkat, lantas menempatkan telapak tangannya pada dadanya sendiri.
Ada yang aneh di sana, Satoru tidak tahu apa.
"Di sini terlalu dingin, aku.—"
Krek....
Pintu rumah Utahime terbuka, terhitung sudah satu jam wanita itu tertidur setelah serangan panik tadi, dan Satoru masih tersadar dan menyadari kedatangan wanita itu.
Nampak berpikir, sebelum menutup matanya pura-pura tertidur, Satoru tidak ingin mendengar pertanyaan "mengapa?" Yang keluar dari mulut Utahime, setidaknya wanita itu harus membiarkannya malam ini, atau bahkan mengabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeline (GojoHime) END
Short StoryMimpi itu seperti penyakit, datang tanpa bisa ia cegah begitu juga dengan cara menghilangkan nya yang tidak bisa ia cerna. Utahime menyadari itu, nafasnya menjadi sesak saat membayangkan kematiannya sendiri dan ia memilih untuk beralih, berharap de...