Bab 8

253 37 17
                                    

Search pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Search pinterest

Gengs, maaf ya baru up, aku keasikan di rl soalnya ini 🤣🤣, selamat lebaran, maap telat.

Fyi, ini cerita remake dari cerita lamaku, isinya emang hampir sama tapi banyak perombakan yang aku buat, menyesuaikan sama karakter juga, jadi, kalah ada nama-nama karakter lama yang keselip, bisa komen yaa biar segera aku ganti untuk kenyaman bersama.

Ohiya, cerita Utahime Sukuna aku up setelah ini end keknya.

Jangan lupa komen juseyooo.



***


Batas dari garis pertemanan itu, tidak hanya datang dari dua orang yang baru bertemu dan kemudian menjadi teman, tapi ada juga yang dari lahir memang sudah direncanakan seperti itu, begitulah, gambaran kecil dari pertemanan Shoko, Satoru dan Suguru, Shoko merupakan putri dari Klan Ieri, yang ayahnya juga merupakan bagian penting dari petinggi Kota Hamo, tidak berbeda jauh dengan kedua orang tua Suguru dan Satoru, jika ditanya siapa yang paling berpengaruh diantara keduanya, Satoru Gojo tapi lelaki itu juga lebih banyak tidak perduli dengan statusnya sendiri.

Pagi ini, keduanya seharusnya bisa menyambut Shoko yang akan keluar dari rumah sakit, Seharusnya, Shoko sudah bisa mengambil misinya sendiri saat lukanya sudah selesai diobati kala itu, tapi yang terjadi sebaliknya, wanita itu masih saja berbaring di atas ranjang ruangan VIP rumah sakit, ayahnya, Tuan Ieri hanya bisa memandang sang anak yang suhu tubuhnya sedang naik bertepatan dengan matahari yang juga kian meninggi, dengan perawatan intens serta luka yang tidak terlalu, Shoko seharusnya bisa segera pulih.

Dan tidak berbaring dengan keadaan yang kian menurun seperti itu.

"Apa kalian tau penyebab lain dari anakku seperti ini?"

Garis wajahnya yang tegas sudah cukup membuat beberapa bawahannya memandang dengan tubuh bergetar, dokter yang berada di samping tempat tidur Shoko juga kehabisan nafas begitu pandangan itu tertuju padanya. Pandangan mengintimidasi, seolah dirinya ditelanjangi bulat-bulat.

"Kami masih menyelidiknya Tuan menggunakan darah Nona Ieri, kondisinya seharusnya sudah membaik."

Helaan nafas itu, bagai anak panah yang memenuhi ruangan. "Nyatanya anakku masih seperti ini."

"Tuanku, Satoru dan Suguru menunggu Tuan di luar."

"Kau tangani dengan benar, jika terjadi sesuatu kepada anakku. Nyawamu aku gunakan sebagai gantinya."

***

Suguru menyiku Satoru pelan begitu Tuan Ieri terlihat mendekati mereka, keadaan rumah sakit yang selalu ramai serta seuara langkah kaki yang saling bersahutan seolah hilang ditelan bumi begitu pandangan lelaki tua berambut coklat itu jatuh kepada mereka, tatapangan hangat itu berubah khawatir, Suguru maupun Satoru paham karena Shoko sedang tidak baik-baik saja di dalam sana.

Timeline (GojoHime) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang