"ini hari terakhir kamu ospek ya Gyu?"
Aku memandangi mama sekilas lalu mengangguk dengan mulut ku penuh nasi.
"Dijadwal mah, hari ini cuma sebentar kok, nanti kalau papa gk bisa jemput, Gyu pulang naik bus aja"
"Anterin adek mu pulang Han"
Ini mama yang nyuruh bang Han. Yang di balas dengan deheman sebentar sebab ia fokus pada ponselnya.
"Denger mama ngomong gk sih bang?"
"Iya Abang denger maa, cuma gk tau nanti abang bisa gk, Abang kan kudu rapat evaluasi dulu"
"Gpp maa, lagian kan Gyu bisa naik bus, Gyu udah kuliah loh maa"
Aku akhirnya menengahi, tidak ingin lihat mama makin mengomeli bang Han. Lagipula bang Han benar, acara terakhir pasti ada rapat evaluasinya.
Aku melihat mama hanya menghela nafas pasrah sambil terus memandangi bang Han, haha mama ini.
-----
Akhirnya ini hari terakhir ospek, aku pasti akan merindukan teman teman sekelompokku ini.
Seokmin yang masuk fakultas psikologi dan Minghao masuk fakultas seni, pada akhirnya jalan kami berbeda kan.
"Anjaaay hari terakhir ospek"
"Lu bedua jangan lupain gua woy, kapan kapan kita kudu nongkrong"
"Gas, jangan kapan kapan lagi, nanti malam gas kita nongkrong"
"Boleh boleh.. dah kita kumpul dulu ayo ke lapangan"
Kami akhirnya melangkah menuju lapangan dan kelompok kami berada, dan seperti biasa aku akan berbaris di paling belakang.
"BALONNYA KUMPULIN JADI SATU YA DEK!!"
Ya, hari ini semua mahasiswa baru di haruskan membawa balon berwarna biru dan putih, jangan lupakan kado serta bunga, katanya bebas untuk panitia mana saja.
Setelah memberikan balon ku pada kak Shua, aku kembali ke barisan, tersentak kaget sebentar saat hampir saja menabrak kak Cheol.
"Maaf kak"
Kak Cheol.
Jika pada akhirnya kak Cheol sama bang Han pun, aku senang kok ya walaupun sakit, tapi aku senang.
Didepan sana ketua yayasan sedang menyampaikan pidatonya, pasti akan lama lagi, dan akan membosankan.
Pandanganku beralih mencari apapun yang enak di pandang agar tidak mengantuk.
Bukan kah ini seperti pertama kali aku melihatmu kak?
Persis, aku yang sedang berdiri berbaris di lapangan, dan kak Cheol berdiri di samping lapangan mengawasi mahasiswa lain.
Bahkan saat kita tidak sengaja saling berpandangan pun, sama. Yang membedakan kali ini aku tidak ingin mengalihkan pandanganku.
Jika pada akhirnya kak Cheol bersama bang Han pun, aku tidak masalah kok.
-----
"Kak Shua!! Ini buat kakak" kan, Seokmin memang suka sekali bersemangat jika ada kak Shua.
Dan aku juga baru tau dari Minghao, jika Seokmin memang menyukai kak Shua, haha.
"Kak Shua, ini buat kakak, masih ya kak udah bantuin kita dari hari pertama ospek sampe hari ini"
Aku memberikan kado untuk kak Shua, kak Shua itu pembimbing terbaik pokoknya, kak Shua juga selalu sabar menghadapi tingkah kita semua, haha.
"Wkwkwk iyaiya santai, makasih ya kado sama bunganya"
Semua anggota kelompok rata rata memberikan kak Shua kado, dan bunga besar dari Seokmin, dia ingin caper ternyata.
Tinggal bunga yang masih aku pegang. Aku juga bingung untuk siapa, ingin kuberikan pada kak Shua tapi takut nanti Seokmin salah paham.
"Gyu, gua duluan ya"
"Oh iya duluan aja Hao, loh Seok mana?"
"Yah, tuh orang nempel mulu sama kak Shua noh"
Seokmin ini orangnya ajaib ya, ada saja tingkahnya.
"Eh btw, bunga nya buat siapa itu?"
"Kagak tau gua, lu mau? Ambil nih"
Aku terkekeh pelan melihat ekspresi dari Minghao.
"Dih, kagak lu kasih ke kak Cheol?"
Aku terdiam sejenak, lalu menggedikan bahuku tanda tidak tahu.
"Yaudah lah terserah, duluan ya Gyu, bye"
Aku melambaikan tanganku pada Minghao, lalu beralih pada bunga mawar yang masih aku genggam.
Sungguh, aku juga tidak tau ini untuk siapa?
"Kak Cheol ini buat kakak"
Aku melihatnya, ternyata sudah banyak ya yang memberikan kak Cheol bunga dan kado, jadi untuk apa aku berikan bunga juga.
"Woy tiang, kagak balik lu?"
Hah~ kakak hamster lagi.
"Belum kak.. eh iya kak, ini buat kakak"
"Hah?"
Bodoh, pada akhirnya aku memberikan bunga itu pada kakak hamster, lalu melangkahkan kakiku menjauh dari kampus.
Oke baiklah, ospek sudah selesai, saatnya kita menjalankan kehidupan sebagai mahasiswa biasa.
Perjalananku mengejar kak Cheol juga selesai, nanti juga akan lupa kan? Kan tidak satu fakultas, akan minim bertemu juga, jadi gampang lupa.
Ya semoga saja.
Selamat tinggal kak Cheol.
Maaf dan terimakasih atas 6 harinya.Yah~ pada akhirnya kita tidak bersatu ya, hehe.
****
"Cheol, ini bunga dikasihnya ke gua, tapi ada nama lu nya, buat lu paling cuma belum ketemu sama lu aja kali ya, nih"
Seungcheol menerima bunga yang di beri Soonyoung, teman satu organisasinya.
Melihat secarik kertas yang di ikat disana.
Untuk kak Cheol.
Maaf dan terimakasih atas 6 harinya, bahagia terus ya kak.Memberikan kembali bunga itu dengan kasar pada Soonyoung tepat di dadanya, membuat Soonyoung sedikit meringis akibat nyeri, berlari keluar dari ruang rapat, mencari seseorang yang sangat ia kenal siapa yang mengirim bunganya.
Gyu, Kim Mingyu maaf
Berhenti di tengah lapangan, memaksa penglihatan untuk terus mengawasi sekelilingnya, berharap jika pria itu masih di wilayah kampus.
Kak Cheol, dengan siapapun kak Cheol bersama, sekalipun dengan bang Han, aku tidak masalah asalkan kak Cheol bahagia selalu.
Kak, bang Han itu suka jahil sekali, jadi kalau bang Han nakal, jewer saja ya, haha.Tapi Aku yakin kok, bang Han pasti bisa jaga kak Cheol dengan baik, begitu begitu juga aku besar dengan baik sebab ada campur tangan bang Han tau.
Jadi, kak Cheol.
Bahagia selalu ya, terimakasih
Terimakasih sudah memberikan ku 6 hari yang manis.©©©
End
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY OSPEK
HumorHanya tentang keseharianku sebagai mahasiswa baru, cukup menyenangkan, walaupun agak menyebalkan.