[15 Oktober 1925]
Indonesia, Jember, Jawa Timur
Rumah Satya
Pukul 06:20
Pagi ini merupakan pagi yang baru lagi bagi MC kita yang dua tidak ada tiganya,siapa lagi kalau bukan si Satya.
Yang dimana ini MC nasibnya agak mendingan daripada MC kita satunya yang harus baku hantam sama teroris dulu,masih mendingan ini orang.
Dan MC kita yang ter isekai ke sini setelah nyasar di dalam kabut dan hampir nabrak kebun bambu menggunakan sepeda motornya.
Untung aja ini orang kagak nabrak, dan saat ini Satya sendiri sedang mempersiapkan seluruh peralatannya untuk berangkat bekerja.
Dia sendiri sudah mengenakan seragamnya dan memasukkan beberapa peralatan yang dia perlukan, serta mempersiapkan senapan Lee Enfield Mk.III dan pistol Ahder I yang selalu ia bawa kemana mana.
'Sudah satu bulan berlalu semenjak aku dipindahkan ke dunia ini tanpa penyebab yang jelas, beruntungnya aku bisa beradaptasi di lingkungan rumah baruku.
Mungkin juga dikarenakan tempat ini masih Indonesia yang merupakan tempat kelahiran ku, hanya saja dengan beberapa perbedaan.
Aku sendiri saat ini sudah mempersiapkan semua peralatan ku dan tinggal berangkat ke markas.
Dan menurutku jadwal disini cukup mirip dengan dunia asalku dimana jadwal dimulai jam 7 pagi lalu apel pagi selama 15 menit.
Dan dilanjutkan dengan mengerjakan tugas dan pekerjaan masing masing tergantung tugas mereka di markas.
Beruntungnya tugasku hari ini hanyalah berpatroli bersama dengan batalyon ku yang jujur membuatku cukup heran dikarenakan disuruh berpatroli dengan 200 prajurit ?
Bukankah ini cukup berlebihan ?,tapi ada tambahan perintah jika aku juga diperintahkan untuk bertemu kolonel Edwin di kantornya.
Kuharap kolonel juga mempertimbangkan permintaan ku sebelumnya.'pikir Satya
"Ya ane jalani ajalah,barangkali ini cuma misi patroli biasa atau misi nangkep binatang di kebun binatang yang lepas kayak Minggu lalu.
Lagipula bayarannya lumayan buat di zaman ini,sama nanti siang kayaknya mampir ke warungnya buk Ida boleh nih bareng si Aldert.
Tapi sebelum itu ane harus nunjukin ini blueprint ke kolonel sih, barangkali kolonel ada kenalan pemilik pabrik yang bisa memproduksi ini.
Sekarang yuk berangkat dulu, daripada telat terus di ceramahi sama kolonel."ucap yang berdiri Satya sembari menenteng tas dan senapan nya
Satya pun keluar dari rumahnya dan tak lupa mengunci kembali pintunya,Satya pun pergi menuju ke markasnya dengan berjalan kaki.
Dan kenapa dia tidak menggunakan motornya ?, dikarenakan dia malas dan harga bensin di zaman ini agak kurang manusiawi untuk dompetnya.
Satya sendiri berjalan menuju markasnya sembari menyapa beberapa warga yang sedang beraktivitas.
Tak lupa ia juga membeli beberapa jajanan pasar yang dijual di warung warung saat pagi hari untuk mengisi perutnya dikarenakan dia yang malas memasak lauk dan hanya ada nasi di rumahnya.
"Hmm......Lumayanlah ini buat ngganjal perut sampai nanti siang, rasa sama isiannya juga banyak.
Apalagi ini kue tok,onde onde sama lemper,isinya full dan banyak cuy wkwkwk.
Mana ukurannya lumayan besar lagi,kalau gini mah auto beli setiap pagi.Besok coba beli nagasari sama pukis atau kue pancong nya enak nih"ucap Satya sembari memakan jajanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrated to my Alternate Country in 1925
Historical FictionBercerita tentang Satya Sanjaya,seorang serdadu berpangkat mayor yang bertugas di kodim 0824 milik TNI yang terletak di kota Jember. Dimana disaat perjalanan menuju tempat dia bekerja secara tiba tiba daerah yang dia lalui tertutupi oleh kabut dan e...