Malam sekitar jam setengah 9, Harsa tiba-tiba ngechat gue.
Yap, seminggu terakhir ini, gue sering ketemu Harsa. Entah di kantin, perpus, parkiran, dan kita saling sapa senyum. Gerak-gerik Si Harsa makin aneh. Makin hari makin ga jelas. Entah kenapa hati gue malah ngerasa kayak jedag jedug kalo ketemu Harsa. Masa gue suka?
Gue mutusin buat tidur setelah chatan sama Harsa.
---
Hari-hari seperti biasa, gue sekolah dengan penuh semangat.
"Pagi vi." Gue ketemu Bima di parkiran.
"Pagi juga bim."
"Eh, gue kemarin dapet info ada balap tar malem, mau ikut ga?"
"Mau dong! Yakali gue nolak."
"Yaudah, ntar istirahat pertama ke kantin yak! gue ngajak Andra sama Gyan juga."
"Oke dah gue ke kelas dulu."
"Yoi."
Pelajaran kali ini ga ada yang menarik, gue ketiduran cuma gurunya ga ngeh.
Beberapa jam kemudian.
KRING KRING KRINGG!!
Gue segera menuju kantin karena udah waktunya istirahat. Dengan muka bangun tidur ini, gue jalan ke kantin.
"Woi gan, ntar ikut kan?" Belum opening Si Andra udah nanya duluan.
"Iya, jam berapa?" Tanya gue.
"Jam 08.30 an uy! Biar pas ke tempatnya ga ngaret" ucap Gyan.
"Oke lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Topi Baret
Teen FictionArvi mulai curiga dengan Harsa karena ia memberi topi baretnya saat di lapangan. "Kan yang kepanasan bukan gue doang? Bisa bisanya ngasih ke gue." Arvi sosok cewek tomboy yang sok cool dan suka balap motor. Harsa cowok kalem yang culun dan pendiam...