Chapter 1098: Setelah Kau Membuat Keputusan, Tidak Akan Ada Jalan Kembali

16 2 0
                                    

Putri Aila kehilangan kendali atas akal sehatnya.

Satu-satunya hal yang terpikir olehnya adalah mengambil semua kenangan William milik si cantik berambut hitam yang ingin dipercayakan oleh Half-Elf itu kepadanya.

Setelah menyerap ingatan pertama William, kecantikan bidadari itu bermandikan kehangatan, cinta, dan kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan dalam hidupnya saat ini. Rasanya sangat manis, dan memabukkan sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk menginginkan lebih.

Dengan setiap ingatan yang dia ambil darinya, kecanduannya bertambah.

Dengan setiap ciuman, dia merasakan dirinya jatuh cinta tak berdaya padanya.

Seolah-olah ingatannya tentang Belle memengaruhi emosinya, membuatnya merasa bahwa perasaan cinta ditujukan padanya, bukan pada istri cantik yang ditinggalkan William di Bumi.

Beberapa menit kemudian, William sudah terbaring di tempat tidur, dengan Putri Aila menjepitnya. Peran mereka telah terbalik, dan sang Putri kini seperti pengantin pria yang berencana bercinta dengan istri barunya di bulan madu.

Half-Elf itu tidak bisa lagi menahan diri karena dia jatuh pingsan pada saat ini. Hanya ciuman Putri Aila yang terdengar di dalam ruangan saat dia mengambil segala sesuatu yang dianggap suci oleh remaja berambut hitam itu.

Setengah jam kemudian, desahan penuh kenikmatan keluar dari bibir Putri Aila saat dia menikmati pancaran kehangatan yang diberikan William padanya.

Baru setelah melihat ke bawah dia menyadari betapa kuatnya dia, saat dia menyerap ingatan William.

Half-Elf itu hanya mengenakan kemeja hitam longgar tanpa lengan, dan celana saat menuju kamar Putri Aila. Kini, kemeja itu sudah terkoyak, memperlihatkan tubuh ramping dan kencang William yang membuat putri bidadari itu tersipu malu hingga ujung telinganya merah.

"A-aku...," gumam Putri Aila sambil melihat hasil dari pengejarannya yang penuh gairah terhadap perasaan manis yang telah menguasai indranya.

Tak lama kemudian, tatapan bidadari cantik itu tertuju pada permata obsidian hitam yang tertanam di dada William. Tangannya tanpa sadar bergerak ke arahnya dan membelai permukaannya.

"Dingin," kata Putri Aila lembut sambil menyentuh permata hitam yang diyakininya sebagai hati William. "Dingin sekali."

Sang Putri mau tidak mau terkejut dengan dinginnya perasaannya. Seolah-olah dia sedang menyentuh balok es yang tidak akan pernah mencair.

Entah kenapa, Putri bidadari merasakan kesedihan menyelimuti tubuhnya. Kehangatan yang dia rasakan tadi seketika hilang, digantikan oleh rasa tidak nyaman yang membuatnya bergidik.

"J-Jangan bilang, aku mengambil sisa kehangatan terakhir yang tersisa di hatinya?" Mata Putri Aila terbelalak kaget saat kesadaran ini menyadarkannya.

Untuk sesaat, dia hampir mengembalikan ingatan yang diambilnya dari William. Satu-satunya alasan kenapa dia hampir tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal itu adalah karena kenangan itu adalah sesuatu yang dipercayakan oleh Half-Elf itu padanya. Jika bukan karena itu maka dia tidak akan ragu untuk mengembalikan kenangan berharga yang telah dia ambil darinya.

Sementara sang Putri bidadari itu masih memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya, mata William perlahan terbuka. Karena sang Putri memperhatikannya dengan cermat, dia segera menyadari bahwa dia telah bangun.

"Bagaimana perasaanmu?" Putri Aila bertanya.

"Lapar," jawab William sambil menatap wanita cantik di hadapannya. "Apa yang aku lakukan di sini lagi, dan mengapa kau menahanku?"

{WN} Reincarnated With The Strongest System Part 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang