Setelah meninggalkan Villa, William langsung menuju ke Gua Kristal Sihir tempat dia mengabadikan istri-istrinya.
Ketika dia tiba di tempat tujuannya, dia menemukan Medusa, Gullinbursti, dan Sharur bersandar di balok es Chiffon dan menangis sepenuh hati.
Ini adalah pertama kalinya dia melihat ketiganya bersama sejak pertempuran di Utara.
William mengamati mereka dari jauh, dan berharap dia bisa menangis seperti mereka. Gorgon kecil itu telah menghabiskan waktu berhari-hari bersama Chiffon, dan gadis berambut merah muda itu telah merawatnya dengan baik. Dia tidak pernah membiarkan Medusa kelaparan, dan akan selalu membawanya ke taman hiburan untuk bersenang-senang.
Chiffon pernah bercerita kepadanya, setelah salah satu sesi bercinta mereka, bahwa dia menjadi sangat dekat dengan Medusa. Pada awalnya, dia memperlakukan si Gorgon kecil itu sebagai hewan peliharaan, tetapi tak lama kemudian, hubungan mereka menjadi lebih dekat. Pada akhirnya, meski Medusa lebih tua darinya, Chiffon memperlakukannya sebagai adik perempuan yang harus dia jaga.
Mungkin, Medusa juga merasakan perubahan dalam hubungannya dengan gadis berambut merah muda itu, dan juga memperlakukannya seperti keluarganya, selain dua kakak perempuan Gorgon yang ditinggalkannya di Pulau Serifos.
"Tidak apa-apa."
Medusa merasakan sebuah tangan menepuk kepalanya dengan lembut saat dia memeluk penjara dingin Chiffon. Meski tangan yang menepuk kepalanya sedikit dingin, perasaan hangat mulai menyebar di dalam dadanya.
"Will, berjanjilah padaku bahwa kau akan membiarkan aku menghancurkan bajingan itu!" Sharur meratap sambil menekan tubuh Masternya. "Aku seharusnya melindunginya, tapi aku gagal. Aku mengecewakannya!"
"Baiklah, aku berjanji padamu," jawab William sembari menepuk-nepuk gada menangis yang selalu menemani istrinya setiap kali dia pergi. "Aku akan membiarkanmu menghancurkan wajahnya ribuan kali."
"Ya...*hic* aku akan... *hic* menghancurkan dia dengan baik!" Jawab Sharur di sela isak tangisnya.
Anak babi emas kecil itu juga memekik sambil mengusapkan kepala kecilnya ke kaki William. Ia sangat merindukan Masternya yang selalu membawanya kemana-mana dan memperlakukannya dengan baik.
William mengangkat Gullinbursti dan menepuk kepalanya, sementara Gullinbursti membenamkan dirinya di dada William sambil menangis.
'Maafkan aku, Chiffon,' ucap William dalam hati sambil menatap istrinya yang telah mati demi dirinya. 'Untuk saat ini, ketiganya akan menangis menggantikanku. Namun, aku berjanji padamu, aku akan membalaskan dendammu. Mungkin bukan hari ini, mungkin bukan besok... tapi itu akan terjadi.'
William kemudian mengulurkan tangannya untuk membelai sisi wajah istrinya yang menggemaskan itu dengan penuh kasih sayang yang bisa dihimpunnya dalam kondisinya saat ini.
"Setelah semuanya selesai, aku akan datang mencarimu," kata William lembut. "Sidonie, Ashe, dan Celine, aku akan datang mencari kalian semua. Jadi sampai saat itu tiba, tolong tunggu aku."
Medusa berbalik untuk memeluk William sambil membenamkan wajahnya di dadanya di samping Gullinbursti. Sharur juga menyandarkan tubuhnya pada William, dan menangis seolah tidak ada hari esok.
William memejamkan mata membiarkan para sahabat setia istrinya itu melampiaskan kesedihan di hati mereka. Karena dia tahu bahwa ketika air mata mereka telah kering, giliran musuh mereka yang menangis minta maaf.
—---
Albert meminum mead-nya sambil berbaring di salah satu dahan pohon milik Angray Birds.
Burung berwarna pelangi itu tentu saja tidak menyukai apa yang dilakukan tamu tak diundang ini, namun karena hubungannya dengan William mereka tidak menyerangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{WN} Reincarnated With The Strongest System Part 6
Fantasy"Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan, hanya Cahaya yang bisa melakukannya," kata Dewi Amalthea sambil memeluk William dengan penuh kasih. "Kebencian tidak bisa mengusir kebencian, hanya Cinta yang bisa melakukannya." Untuk membantu adik laki-lak...