Chapter 1183: Jangan Khawatir, Aku Tidak Akan Membullymu di Masa Depan

14 2 0
                                    

Di suatu tempat di Vanaheim...

William, dan ketiga wanita di sampingnya menyaksikan dari kejauhan saat Einherjar berambut perak, dan wanita cantik berambut ungu bercinta di lautan bunga, di bawah cahaya bulan.

Remaja berambut hitam itu beserta rombongan pun tiba di spot ini, dan kebetulan kedua sejoli itu sedang asyik menikmati kehangatan satu sama lain setelah mereka bertemu kembali.

Ketiga wanita di samping William tidak mengatakan apa-apa dan hanya menonton pemandangan di depan mereka, sambil melirik ke arah Master mereka, yang memiliki ekspresi tenang di wajahnya.

Astrea, Bronte, dan Titania, mengenali gadis itu sebagai putri berpenampilan bidadari yang sering mereka lihat di dalam Vila William di Domain Seribu Binatang.

Mereka menyadari berapa banyak wanita yang ada dalam kehidupan William, tapi Half-Elf itu tidak pernah melakukan tindakan terhadap Putri Aila, dan hanya memanggilnya kapan pun dia membutuhkan jiwanya untuk distabilkan.

Ketiga wanita itu tahu bahwa segala sesuatu ada waktu dan tempat, jadi mereka memutuskan untuk tidak mengajukan pertanyaan apa pun sambil terus menonton adegan sensual di depan mereka.

Ingatan remaja berambut hitam itu pulih dengan cepat saat dia melihat masa lalunya, dan kekasih masa lalunya.

Aila telah menghapus semua ingatan William tentang dirinya ketika dia ditangkap oleh Sesepuh dan menjadi sasaran penyiksaan. Karena dia tidak ingin dia menderita, dia memilih untuk membiarkan hubungan mereka berakhir, sehingga dia bisa kembali ke Asgard dengan selamat.

Ketika ingatan tentang waktu yang dia habiskan di Vanaheim dikumpulkan di dalam kepalanya, dia menyadari bahwa adegan khusus ini adalah awal dari penderitaan William.

Sehari setelah Aila dan dia bercinta, para Sesepuh menangkapnya dan membawanya ke Kota Perak Virdar, di mana dia dipenjara dan disiksa.

Half-Elf itu menghela nafas dalam hati saat dia memikirkan betapa menyedihkannya dia di masa lalu. Disiksa oleh para Vanir, dan ingatannya dihapus oleh kekasihnya sehingga dia bisa menyelamatkannya. Dia sangat menyedihkan saat itu sehingga itu bahkan tidak lucu.

Jika bukan karena fakta bahwa dia adalah kapten Einherjar, dan Vanir tidak ingin berkonflik dengan Asgardian karena dia, mereka pasti sudah lama membunuhnya untuk mengakhiri masalah ini untuk selamanya.

Sejujurnya, dia tidak lagi terikat pada ingatan jauh ini. Karena segala sesuatu tentang waktunya di Vanaheim telah dihapus dari ingatannya oleh Aila, perasaannya terhadap Aila tidak sekuat perasaannya terhadap kekasihnya yang lain seperti Wendy, Ashe, Chiffon, dan Acedia.

"Ayo pergi," ajak William ketika sesi bercinta telah berakhir. "Aku harap kalian bertiga terhibur dengan usahaku."

Ketiga wanita itu tidak berkata apa-apa dan hanya mengikuti William dengan kepala menunduk. Ketika mereka datang ke dunia khusus ini, Master mereka telah memberi tahu mereka bahwa mereka harus siap berperang melawan Dewa. Ini adalah sesuatu yang membingungkan mereka, tapi setelah melihat wanita berambut ungu itu, mereka merasakan Keilahian yang kuat di dalam tubuhnya, yang membuat mereka mengerti apa yang Master mereka coba sampaikan kepada mereka.

—--

Keesokan harinya, William menyaksikan dirinya di masa lalu diseret oleh Sesepuh Vanir, meskipun Aila memohon untuk melepaskannya.

Orang yang mengadukan William kepada penegak hukum Vanaheim tak lain adalah sahabatnya, Hnoss.

Wanita berambut pirang panjang dan bermata ungu itu menahan Aila saat pihak berwenang membawa pergi William agar dia bisa dipenjara di Kota Perak Virdar.

{WN} Reincarnated With The Strongest System Part 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang