—---
Ketika Putri Aila membuka matanya, dia mendapati dirinya sedang dipeluk dengan hangat.
Saat dia menoleh ke samping, dia melihat remaja berambut hitam itu tidur nyenyak di sampingnya.
Ingatan tentang apa yang terjadi beberapa jam yang lalu terlintas di kepalanya, membuat wajahnya memerah karena malu.
'Benar, aku menyerahkan diriku padanya,' pikir Putri Aila sambil memejamkan mata untuk memeriksa tubuh William.
Sejak Half-Elf itu memeluknya, dia bisa segera memeriksa kondisinya melalui kontak kulit. Sang Putri menghela nafas lega setelah memeriksa bahwa jiwa William telah stabil setelah persatuan mereka.
Dia bahkan bisa merasakan jejak samar sihir hidupnya, membungkus jiwanya dalam cangkang pelindung, menahannya dengan kuat di tempatnya.
Entah kenapa, dia merasa bangga bisa membantu pemuda yang telah menjadikannya seorang wanita, beberapa jam yang lalu. William selalu membantunya. Kini, dia berhasil membalas budi yang telah terkumpul selama bertahun-tahun.
'Aku senang kau baik-baik saja.' Putri Aila mendekatkan kepalanya ke Half-Elf itu dan mencium keningnya. 'Dunia tanpamu, adalah dunia tanpa warna.'
Dia tidak takut membangunkan remaja berambut hitam itu karena remaja itu tidak akan bangun dalam waktu dekat. Putri Aila mengetahui bahwa William telah memasuki bentuk hibernasi, agar jiwanya bisa pulih sepenuhnya dari trauma yang dialaminya.
Meskipun dia enggan, dia tetap dengan lembut melepaskan tangan yang menahannya. Setelah menopang dirinya, dia melihat akibat dari percintaan mereka dan sekali lagi tersipu malu.
Benih William telah meluap dari bibir bawahnya, dan menggenang di seprai putih, menodainya dengan kombinasi warna. Jejak warna merah yang terlihat di sana-sini mengingatkannya akan kenikmatan luar biasa yang dialaminya.
Matanya kemudian beralih ke bagian bawah William, dan terkejut melihat bagian itu masih hidup, seolah menunggu kesempatan untuk melakukan putaran berikutnya.
'Luar biasa,' pikir Putri Aila sambil menatap benda yang telah merenggut masa remajanya. 'Apakah semua laki-laki seperti ini setelah bercinta?'
Si cantik bidadari itu tidak punya siapa-siapa untuk membandingkan situasi ini karena William adalah pria pertamanya.
Setelah beberapa saat, dia memutuskan bahwa dia harus membuat Half-Elf itu senyaman mungkin.
Hal pertama yang dilakukan Putri Aila adalah melambaikan tangannya untuk membersihkan kekacauan yang tertinggal setelah persatuan mereka. Beberapa detik kemudian, seprai telah kembali menjadi putih bersih, tidak meninggalkan bukti kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu.
Hal berikutnya yang ia rencanakan adalah membawa tubuh William ke kamar mandi. Awalnya, dia berpikir bahwa dia perlu menyeretnya ke sana. Tapi, ketika dia mengangkat tubuhnya, dia terkejut saat mengetahui bahwa dia bisa menggendongnya dengan mudah.
Meskipun dia tidak seringan bulu, berat badannya pas. Tidak terlalu berat, dan tidak terlalu ringan.
Putri Aila dapat dengan mudah membersihkan William menggunakan Sihir Kehidupannya, tetapi entah kenapa, dia ingin merasakan bagaimana rasanya mencuci William dengan tangannya sendiri, seperti yang dia lakukan padanya tadi malam.
Tubuh William kini menjadi hangat, tidak seperti dulu yang sentuhannya sedingin es. Si cantik bagaikan malaikat tidak tahu apakah ini adalah efek samping dari Sihir Kehidupannya atau bukan, tapi perubahan pada tubuhnya merupakan ujian besar dalam bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{WN} Reincarnated With The Strongest System Part 6
Fantasy"Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan, hanya Cahaya yang bisa melakukannya," kata Dewi Amalthea sambil memeluk William dengan penuh kasih. "Kebencian tidak bisa mengusir kebencian, hanya Cinta yang bisa melakukannya." Untuk membantu adik laki-lak...