sedih atau bahagia?

2.2K 112 8
                                    

Rony dengan cepat membawa salma untuk ke rumah sakit di belakang nabila sudah menagis syarla hanya menangis dalam diam dan hanya mengelus kepala salma yang masih terbalut hijab bergo itu

"Papaa cepeettt!!" Teriak syarla dia tidak bisa melihat semua ini walaupun usia syarla masih 3 tahun namun pemikiran syarla sudah jauh lebih dewasa dari pada nabila ya lah orng syarla kakak nya

Dengan segala kekuatan Rony terus menancap gass mobil dan akhirnya mereka sampai di rumah sakit terdekat di sana Rony langsung menggendong salma untuk di bawa ke UGD

"Dok tolong istri sayaa yaa" ucap Rony memohon pada dokter yang akan memeriksa salma,, jangan tanya wjaah Rony sudah pucat dan air mata nya sudah mengucuri wajah nya

"Papa adek takut" ucap nabila sambil menangis mendengar itu Rony langsung mengajak kedua anak nya untuk duduk

"Kalian nggapapa kan ngga ada yang luka kan?" Ucap Rony sambil memeriksakan keadaan kedua putri nya

"Engga paa tapi mama yng luka" ucap syarla di sana terlihat raut wajah syarla dan nabila sangat lelah dan mengantuk sebab ini sudah lewat dari jam tidur mereka

"Kalian ngantuk?" Tanya Rony dan syarla  nabila pun menganggukan kepala nya mendengar itu Rony langsung menelfon adik nya atau orang tua nya dan mengabari keadaan salma

"Kalian tidur di rumah oma sama opa dulu yaa ,, kalo kalian di sini banyak virus ya" ucap Rony pada anak anak nya

"Tapi cala mau nemenin mama paa,, cala ngga mau ninggalin mama sendili" ucap syarla pada Rony

"Mama ngga sendiri kok kan ada papa,, besok kalo kamu udah pulang sekolah boleh ke sni" ucap Rony sambil mengelus kepala anak sulung nya itu mau tak mau syarla menganggukan kepala nya

Tak berselang lama ternyata syarla dan nabila tidur di sofa tempat tunggu di sana dengan alas jaket rony dan di snaa lah orang tua Rony dan adik nya sudah sampai di rumah sakit

"Gimana sama salma ron?" Tanya Sinta sebagai mama dari Rony

"Masih di priksa maa" ucap Rony dengan anda sendu nya

"Kenapa bisa gini sih kamu kemana kenapa bisa kecolongan" bentak aron papa dari Rony,, aron memang laki laki yang keras jika ada seseorang terdekatnya terluka

"Rony tadi emang tinggalin anak anak sama salma di rumah karena ada kerjaan yang urgent yang harus Rony selesaiin" ucap Rony pada papa nya Rony sudah tau papa nya pasti akan murka mengetahui hal ini

"BUGH!"Rony mendapatkan tonj*kan dari papa nya mendapatkan kan hal itu Rony hanya bisa menahan rasa sakit nya saja

" saya tidak pernah mengajarkan kamu untuk meninggalkan istri dan anak anak kamu dalam keadaan malam hari kamu tau kan itu bahaya!!"bentak aron kembali pada Rony,, mama Sinta hanya bisa menahan suami nya saja yang tengah emosi itu

"Paa Rony juga nga mau kayak gini,, ini di luar espektasi Rony,, karena ada kerjaan yang bener penting paa kalo gitu Rony nga akan pergi ninggalin istri rony" ucap Rony kembali membela diri nya mendengar jawaban dari anak nya membuat aron kembali memanas

"Saya kira kamu sudah berubah,,pantas saja salma sering marah dengan kamu ternyata begini sifat mu,, sifat gila pekerjaan kamu masih saja tidak takut kah kamu jika istri mu meninggalkan kamu" ucap papa aron membuat Rony seperti di sambar petirrr

"Omaa.. Opaa" panggil nabila sambil melihat ke arah oma dan opa nya yang sedang berhadapan dengan papa nya dan nabila juga melihat ke arah papa nya

"Papaaa,, papa tenapa kok beldalah" ucap nabila pada Rony mendengar suara anak nya itu pandangan semua orang tertuju pada nabila,, dan nabila pun berlari menuju ke pelukan Rony dan Rony pun membawa nabila ke gendongan nya

Parulians familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang