kritis

2.1K 114 3
                                    

"Maaf... "

"Maaf kenapa dok.! Ada apa yang terjadi dengan istri sayaa!!" sentak Rony sambil membentak dokter yang ada di depan nya itu aron dan Sinta melihat itu berusaha menenangkan putra nya itu

"Maaf.. Istri bapak sedang dalam masa kritis dan kondisi janin pun sangat lemah detak jantung bayi sangat lemah pada saat ini dan kondisi ibu nya pun kritis. saya harap bapak beserta keluarga berdoa untuk ke selamatan ibuk salma dan calon bayi nya" ucap dokter seketika semua nya tersa begitu sakit Rony merasa gagal menjadi seorang suami dan seoarang ayah seharusnya ia menjaga istri dan calon anak nya dengan baik ini malah begini

"Arhhhhgggg! Bisa becus ngga sih nanganin istri saya!" ucap Rony penuh amarah ia memaki dokter tersebut. Dokter yang bernama aisha itu hanya menghembuskan nafas pelan saja

"Trus apakah menantu saya bisa di jenguk dok?" tanya Sinta dengan pelan

"Boleh namun hanya satu orang saja itu pun harus menggunakan Pakaikan steril dari rumah sakit" ucap dokter tersebut mendengar itu Rony langsung mengajukan diri nya untuk menjenguk istri nya

"Udah Ron sana" ucap mama nya mendengar itu Rony di ajak utnuk masuk ke dalam ruangan namun harus menggunakan pakaian steril terlebih dahulu

Ketika semua sudah steril Rony langsung di tunjukan di mana salma terletak dan terlihat tubuh lemah terbaring di branka dengan menggunakan banyak sekali alat yang menempel pada tubuh istri nya seketika tubuh Rony terasa kaku melihat istri nya terbaring dengan lemas di sana

"Sayang bertahan ya, aku tau kamu kuat maafin aku, aku telat aku ga becus" ucap Rony sambil duduk di kursi yang memang terdapat di samping branka salma. Rony memegang tangan salma yang di balut oleh infus

"Caa aku janji kalo sampe penyebab dari jatuh nya kami itu gara gara tante laras dan lita aku ngga akan kasih mereka ampun sedikit pun caa... Kamu bertahan ya" ucap Rony terus mengusap kepala istri nyaa

Ketika ia memandang salma pikiran nya tertuju pada CTV di rumah nya ia bisa Melihat semua pergerakan yang ada di rumah nya melalui CCTV tersebut.rony segera berpamitan dengan salma karena ia ingin mengecek CCTV nya terlebih dahulu. Ingin menuntaskan semua yang menyebabkan salma menajdi seperti ini

"Caa.. Aku sebetar aja yaa.. Aku ingin menuntaskan semua ini" ucap Rony sambil mengecup kening salma lalu keluar dari ruangan tersebut lalu memilih mengecek semuanya di luar

"Gimana salma ron?" tanya Sinta dengan raut wajah panik namun Rony tidak menjawab nya ia duduk dan mengambil HP nya lalu mengecek CCTV nya

Saat ia membuka aplikasi itu Rony kaget benar di sana ada laras dan lita yang sedang bertengkar dengan salma terlihat di sana salma dengan sengaja di dorong oleh lita dan terlihat salma terhenyung ke belakang dan terjatuh,, melihat itu wajah Rony memereh tubuh nya kini di kuasai oleh emosi,, dia tidak akan melepaskan perempuan seperti laras dan lita

"Nak... Jangan terlalu gegabah untuk menemui laras dan lita, karena saat ini kamu sedang di kuasai oleh amarah mu takutnya kamu terhilang kendali mu" ucap aron menenangkan putra nyaa tersebut

"ngga bisa paa! Ini harus segera Rony proses" ucap Rony menolak mentah mentah saran dari papa nyaaa Sinta hanya bisa mengelus punggu putra nya berharap anak nya mengerti

"Nak.. Apa yang di bilang papa benar. Kamu sedang di kuasai oleh amarah" ucap Sinta menimpali

"Papaaaaaaa"ucap nabila dari jarak jauh sambil membawa beberapa jajan dan es krim di tangan nya mendengar itu Rony berusaha membuang jauh jauh emosi nya supaya tidak terlihat oleh anak nyaaa

"Papaaa,, adek bawa es klimm tadi adek beli di lualll" ucap nabila sambil menunjukan hasil belanjaan nya dengan shella
"Wihh opa sama oma ngga di kasih?" tanya Sinta mendengar itu tampak nabila berfikir dan menggelengkan kepala nyaa

Parulians familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang