13

511 31 1
                                    

Ricky merasa tak sanggup lagi menghadapi Gyuvin, bahkan hanya untuk sekedar berpandangan dengan matanya. Selain rasa malu yang memenuhi pikirannya, jantungnya berdetak tak karuan setiap kali berada di dekat Gyuvin. Ricky merasa kesal pada dirinya sendiri, namun di balik itu, ia tidak membenci perasaan yang membingungkan tersebut. Ricky masih terus berusaha memahami perasaannya sendiri, tanpa hasil yang pasti.

Saat memikirkan malam itu, Ricky menyesali betapa bodohnya dirinya tidak curiga terhadap permen yang diberikan oleh neneknya. Ternyata, permen tersebut merupakan obat perangsang yang diberikan oleh neneknya tanpa sepengetahuannya. Meskipun merasa sedikit kecewa pada neneknya, Ricky merasa terjebak karena ia hanya memiliki neneknya sebagai keluarga.

Entah dengan rasa penyesalan atau ketidaktahuan, Ricky semakin menjauhi Gyuvin setelah kembali dari hotel. Sudah hampir dua minggu berlalu tanpa pertemuan antara Ricky dan Gyuvin, yang biasanya selalu bertemu karena kebetulan. Pertanyaan pun muncul, apakah Gyuvin juga merasa kesal atas kejadian malam itu? Gyuvin sendiri terus merutuki tindakannya yang memicu segala kekacauan ini, bertanya-tanya apakah telah melewati batas yang seharusnya tidak dilampaui pada malam itu. Segala pertanyaan dan kebingungan menghiasi pikiran mereka masing-masing, menambah kompleksitas situasi yang mereka alami.

•••

“Mari kita luruskan semuanya,” ucap Ricky datar.

Gyuvin akhirnya bisa bertemu Ricky setelah tiga minggu, mereka ada di kafe langganan mereka bertemu saat akan memulai kencan. Bodohnya Gyuvin malah lupa kalau Ricky itu pacar sewaan, Gyuvin akan bisa bertemu dengan Ricky jika Gyuvin memesannya.

Gyuvin bergidik ngeri akibat tatapan tajam yang Ricky berikan padanya.

“Aku tetap membiarkanmu menyewaku sepuasmu, tapi aku tidak bermaksud menghilangkan batas diantara kita. Karena aku juga masih harus melakukan pekerjaan ini,”

Gyuvin diam tidak bergeming, dia memahami apa yang dikatakan Ricky.

“Aku juga tidak menyalahkanmu atas kejadian malam itu. Meski bukan sepenuhnya salahku, tapi tetap saja aku yang membuatmu terangsang dan menyerangmu lebih dulu. Jadi aku mohon lupakan kejadian itu dan ayo kita jalani hubungan yang sehat antara pacar sewaan dan klien,” ucapnya lalu tersenyum.

Sial. Ricky benar-benar menyerang hatinya. Melupakannya? Setelah melakukannya sebanyak dua ronde? Bagaimana bisa?! Gyuvin ingin menangis saja rasanya.

“A-aku mengerti, maafkan aku,” cicitnya, bagaimanapun Gyuvin tidak bisa memaksa.

“Jangan minta maaf. Aku yang salah disini,”

Gyuvin mengangguk kecil.

“Ponselmu kenapa?” Ricky berusaha menghidupkan suasana agar tidak ada rasa canggung lagi, menatap ponsel Gyuvin yang tampak retak layarnya.

Gyuvin lalu melirik ke arah handphone nya yang ada di atas meja itu.

“Oh. Handphoneku terjatuh di kapal kemarin saat aku hendak melompat. Tapi tidak masalah, ini masih bisa dipakai kok. Hanya layarnya saja sedikit retak,” jelas Gyuvin.

“Oh, begitu..” Ricky jadi sedikit merasa bersalah.

“Ada apa? Kenapa kau terlihat lesu sekarang,” ujar Ricky saat melihat perubahan raut wajah Gyuvin.

“Sepertinya aku membuatmu tidak nyaman ya. Menyewamu setelah kejadian itu, aku ini sungguh tidak tahu diri ya,” ujarnya lalu terkekeh. Menertawai ucapannya sendiri.

“Sudah kubilang aku tidak masalah dengan ini,”

“Aku masih ingin mengenalkan pacar sungguhanku pada nenek, tapi sepertinya itu tidak akan mudah..”

[✓] PACAR SEWAAN | GYUICKY FT. GYUJIN & JJANGKYUZ ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang