20

1K 48 10
                                    

“Gyuvin. Sekarang giliranmu, cepat pilih lagu,” suruh temannya itu. Gyuvin sedang ber-karaoke ria bersama teman-teman seangkatannya menghabiskan waktu bersama setelah sekian lama.

Gyuvin lalu memilih satu lagu favoritnya dan bersiap-siap untuk menyanyi. Namun saat ia hendak memulai nyanyiannya terlihat dua sosok tidak asing dari jendela kecil yang ada di pintu melewati bilik karaokenya.

Matanya terbelalak mendapati Ricky dan Zhang Hao disana. Apa yang sedang mereka lakukan?

“Gyuvin? Kau baik-baik saja?” tegur temannya sebab Gyuvin mematung tidak menyanyikan lagunya.

“Ah-Anu...Aku mau ke toilet!” serunya lalu bergegas keluar dari sana mencari mereka berdua.

•••

“Terimalah ini,” ucap Zhang Hao sambil mengulurkan amplop coklat berisi uang dengan tegas.

Ricky menolak dengan lembut, “Aku tidak bisa menerimanya.”

Zhang Hao bersikeras, “Terima saja.”

Meskipun Ricky hanya diam, tatapannya menetap pada amplop coklat yang diulurkan oleh Zhang Hao.

“Kita tidak akan bisa bersenang-senang hari ini kalau kau tidak mau menerimanya. Jadi, aku simpan disini ya,” ujar Zhang Hao sembari menempatkan amplop tersebut di dalam tas Ricky. Meski tanpa perlawanan, Ricky mengerti bahwa saat ini Zhang Hao adalah kliennya, yang membuatnya hanya bisa membiarkan hal itu terjadi.

“Sejak kapan kau tahu tentangku?” tanya Ricky, mencoba memahami situasi.

“Hmm, entahlah? Beberapa hari yang lalu mungkin? Aku Cuma penasaran tentang pacar sewaan dan tentangmu,” jawab Zhang Hao dengan santai, “Kau terkenal juga ya, Ricky. Menempati peringkat pertama sebagai pendatang baru dan peringkat pertama mingguan. Kau bahkan tidak menarik pelanggan wanita saja, pelanggan pria pun kamu siap melayaninya dengan sepenuh hati juga, hebat ya kau,” ujarnya sambil mengambil buku daftar lagu di meja.

“Saat ke karaoke kau menyanyikan lagu apa?” tanya Zhang Hao dengan rasa ingin tahu.

“Aku menyesuaikannya dengan klien. Tapi biasanya aku akan menyanyikan lagu-lagu Ballad saat karaoke,” jawab Ricky.

“Wah. Kamu serba bisa ya. Lalu, bagaimana dengan klien seumuran?” goda Zhang Hao.

"Apa maksudnya?"

“Ayolah. Contohnya seperti Gyuvin?” Zhang Hao mempertanyakan lebih lanjut.

“Aku tidak pernah pergi ke karaoke dengan Gyuvin," jelas Ricky.

“Ah benarkah? Kalau begitu menyanyilah untukku,” pintanya dengan senyum menantang.

Ricky melirik Zhang Hao sekilas, lalu kembali menunduk dengan perasaan cemas. “Bisakah kau memberitahuku, alasan kau menyewaku? Sepertinya ini bukan sekadar untuk karaoke saja,” ucap Ricky dengan nada penasaran.

Zhang Hao tersenyum sambil menyerahkan mikrofon pada Ricky, “Me-nya-nyi-lah!” ujarnya lembut sambil memberi tekanan pada kata-kata tersebut.

“Baiklah,” Ricky akhirnya memutuskan untuk melantunkan lagu pilihannya mengikuti permintaan Zhang Hao, meskipun hatinya penuh dengan pertanyaan.

Setelah Ricky selesai menyanyi lagu, Zhang Hao memberikan tepuk tangan apresiatif. “Wah. Kau hebat ya. Rugi kalau sampai Gyuvin belum pernah mendengarkanmu bernyanyi,” puji Zhang Hao.

Ricky hanya mengangguk, tidak terlalu ingin membicarakan hal itu lebih lanjut.

“Biasanya kau pergi kemana kalau kencan dengan Gyuvin, hm?” goda Zhang Hao dengan senyuman.

[✓] PACAR SEWAAN | GYUICKY FT. GYUJIN & JJANGKYUZ ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang