01. Pulang

45 15 7
                                    

Jreng~

"Ku terbiasa tersenyum tenang walau... a... hatiku menangis...."

"Hahahahaha!"

Terlihat keseruan anak-anak mahasiswa dan mahasiswi yang berada di dalam bus kampus yang membawa mereka ke sebuah pusat oleh-oleh. Mahesa dan Sean sedang menyanyikan lagu 'Walau Habis Terang' milik band Indonesia legendaris, Noah, menggunakan gitar milik Mahesa. Riki terlihat sedang mabar game Mobile Legend bersama teman sebangkunya. Esa dan Setiaji yang biasa dipanggil Aji, sedang bercerita tentang film horor terbaru yang sedang hangat. Sedangkan untuk sisanya terlihat sedang asik dengan temannya masing-masing dan ada yang memilih untuk istirahat.

Bayu, selaku kakak tingkat paling tua dan ketua pelaksana acara studi banding mata kuliah Dramaturgi, mulai bangkit dari duduknya saat mobil bus mereka secara perlahan mulai memasuki area parkir pusat oleh-oleh yang mana menjadi destinasi terakhir mereka sebelum memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Kiki, selaku dosen pengampu mata kuliah Dramaturgi bersama dengan Bayu Chandra Lesmana dan Kirino Adiatma -mahasiswa tingkat 4, Setiaji Suryawijaya Handy dan Esa Dimitri Syahdad -mahasiswa tingkat 3, mengadakan studi banding ke kampus Universitas Seni Bogor untuk mengajarkan mahasiswa dan mahasiswi tingkat 2 bagaimana seni peran itu dan mereka sudah merasakan bagaimana latihan di gedung teater terbesar yang dimiliki oleh kampus USB tersebut.

"Guys...."

Suara Bayu mulai terdengar. Semua orang yang ada di dalam bus menoleh ke arah Bayu yang sudah berdiri tegak di hadapan mereka termasuk Kiki sang dosen.

"Minta perhatiannya sebentar ya. Saya sebagai ketua pelaksana acara studi banding Dramaturgi, mewakili pak Kiki pengen ngucapin terima kasih yang sebesar-besarnya sama adik-adik semua yang udah mau mensukseskan kegiatan dan acara yang udah kami selenggarakan ini. Saat ini, bus udah sampe di pusat oleh-oleh yang ada di Bogor. Buat semuanya yang pengen beli oleh-oleh buat keluarga kalian di rumah, dipersilakan turun dari bus dan kalo ada yang pengen makan, istirahat, ke WC, mumpung masih ada di sini. Jadi puas-puasin semuanya ya," ucap Bayu lagi.

"Siap kak!" seru mahasiswa dan mahasiswi tingkat dua serempak.

"Dan satu lagi, 1 jam ke depan kalian udah harus kumpul semua di sini tanpa terkecuali ya," ucap Kiki.

"Yah, pak, kok cepet banget sih?!" tanya mahasiswa dan mahasiswi tingkat dua, kecewa.

"Guys, guys... kan kita harus balik ke Jakarta malem ini?" ucap Bayu. Kiki mengangguk.

"Jadi, bapak gak mau tau ya. Satu jam lagi kalian harus sudah kumpul semua di bus. Paham semua?" ucap Kiki diakhiri dengan pertanyaannya.

"Paham, pak!" seru mahasiswa dan mahasiswi tingkat dua lagi.

"Baiklah, kalian udah boleh keluar," ucap Bayu dan seluruh penumpang bus langsung berhamburan keluar, memanfaatkan waktu yang tersisa.

Terlihat Aji dan Esa yang sedang berjalan keluar bus, namun dengan tiba-tiba, seorang gadis menarik lengan Aji. Membuat lelaki berwajah tampan dan imut itu menoleh dan menatap wajah gadis itu.

"Ji, sorry. Bentar deh."

"Iya? Ada apa Hanni?" tanya Aji langsung.

"Ji!" panggil Esa. Aji menoleh.

"Lu duluan. Ntar gua nyusul!" ucap Aji. Esa mengacungkan jempolnya.

"Eum, cuaca hari ini bagus ya!" ucap Hanni canggung. Aji menoleh dan tersenyum canggung.

JEDAR

Hanni terdiam saat mendengar suara gemuruh petir yang mulai terdengar. Aji terkekeh tanpa suara.

[4] Dutch Noni's Revenge • Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang