Dia datang hanya di penghujung hari
Itu pun jikalau awan pekat tak merenggut hadirnyaWarna jingga itu hanya dapat dinikmati
Bukan untuk dimilikiLukisan alam itu hanya dapat dilihat
Bukan untuk menjadikanmu terpikatIngin rasanya aku memilikinya
Menatapnya dari jarak dekat
Mendekapnya di setiap saatNamun...
Nyatanya senja bukanlah milikku
Tak dapat aku genggam sesuka hatiku
Nyatanya senja hanya hadir sementara
Tidak untuk selamanyaSama halnya denganmu
Ingin rasanya menua bersamamu
Bahagia bersamamu
Sampai akhir hayatkuNamun...
Nyatanya kamu malah meninggalkanku
Lebih memilih bahagia bersama pilihanmu
Dan sayangnya pilihanmu bukanlah akuAku, kamu, dan senja
Kamu bagaikan senja yang indah
Sedangkan aku awan pekat yang mengganggu dan merenggut kebahagianmuMaaf untuk semua itu, senjaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Kata
PuisiIni semua tentangku, tentangmu, dan tentang kita yang ku tulis dalam untaian kata. Hanya sebuah untaian kata yang dibentuk menjadi bait-bait indah di kala gelisah, galau, dan sedih menyapa.