[10]

15 3 0
                                    

"Hatiku biarlah menjadi urusanku,bahagiamu semoga mengeluarkan beban dipundakmu"

-Anonymous


Sean menepi setelah menjalankan motornya cukup kencang,ucapan dipikirannya hanyalah angan angan.Ia tak berbicara apapun pada Alana selain membatalkan niat kencannya,ia tak bisa jika harus berkata sekasar itu pada Alana.

Flashback on

Sean kini tersenyum senang ketika ia sudah sampai didepan pintu bernomor 302 disalah satu apartemen,ia kini berniat mengajak Alana untuk bermain ke area Gedung Sate untuk sekedar mencari angin segar. 

Ting tung Ting tung

Bel pintu itu kini terdengar dari arah dalam

Clek

Pintu itu terbuka,menampilkan seorang wanita paruh baya dengan daster bunga andalannya.Ia tersenyum hangat mentap ke arah Sean.

"Si euneng udah nungguin dibawah katanya" Ucap perempuan paruh baya itu

Sean mengerutkan dahinya "Kok Sean ga liat ya wa" Kata Sean bingung.

"Ditaman kayaknya dari tadi udah turun"Kata wanita yang Sean sebut 'uwa' itu

"oouh iyaa" kata Sean mengerti,mengapa ia tak kepikiran untuk kesana padahal gadis itu selalu berdiam disana untuk sekedar melihat tawa anak anak kecil yang selalu berlarian kesana kesini.

"Yaudah Sean nyusul dulu ya wa, istirahat uwa nanti cantiknya ilang kalo terus cape capean" Kata Sean dengan mencuil dagu perempuan paruh baya itu.

Mina menepis tangan Sean sembari tertawa denga godaan anak muda dihadapannya 

"Ah si ujang mah ada ada wae,uwa mah emang udah kolot atuh makannya udah ga cantik"Kata Mina yang masih tertawa melihat tingkah laku orang didepannya ini.

Sean pun ikut tertawa sebelum ia pamit dan segera berlari menuju tempat dimana gadis itu menunggunya.

Dengan rasa yang bahagia sesekali Sean melompat kecil sebab ia akan jalan bersama sang pujaan hati,ia benar benar bahagia.Kini Sean terhenti dibawah pohon rindang,dimalam yang indah itu Sean sedikit kesulitan untuk mencari Alana di setiap sudut pada taman itu. Matanya beredar hingga maniknya berhenti tatkala ia melihat Daffa tengah tertawa bersama gadis dihadapannya,ia berdecih remeh melihat lelaki yang pagi tadi mengatakan jika ia mencintai Alana namun sekarang malah tengah bersama seorang wanita.

Netra Sean kembali mengedar,Namun lagi lagi ia terdiam pada tempat yang Daffa duduki.Wanita itu sedikit  melihat kesamping hingga membuat Sean terpaku,dia Alana. Gadis yang tengah ia cari kini tengah tertawa lepas dihadapan Daffa,Hatinya memanas melihat hal yang menyakitkan dihadapannya kini.

"Lo bahkan ga pernah ketawa sekeras itu kalo sama gue Lana" Monolog Sean

Dadanya tercekit membuat Sean meringis ngilu dengan sesuatu yang sakit didalam sana,ia tak bodoh untuk mengetahui rasa sakit ini. 

Ia kemudian merogoh ponselnya,mendial kontak bernama Alana kemudian menyambungkannya. Dimata Sean,ia melihat Alana yang kini mengangkat panggilan masuk darinya.

"Halo se udah dimana??"Tanya Alana disebrang sana

Sean diam,ia cemburu?jelas sebab ia tahu betul Daffa adalah orang yang juga mencintai Alana,Ia meremat dadanya yang sangat terasa menyesakkan baginya. Sean kalah dengan orang baru, Sean jelas akan kalah jika begini caranya.

ALANA SUKMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang