[13]

13 3 0
                                    

"Indah,namun tak serupa indahnya dirimu"-Arseano paresta

Kini Alana tengah menyatap nikmat makanan dingin itu dengan wajah polosnya.Setelah menyelesaikan berbelanja bersama Sean,keduanya memutuskan untuk berdiam dulu sejenak didepan supermarket untuk merasakan dinginnya Bandung dimalam hari.

Sedang Sean menatap Alana dengan senyuman yang tak luntur sejak tadi,Alana tampak sangat cantik dimatanya.Sean benar benar menatap kagum pada sang penyuka seni dihadapannya.

"Se,bulannya terang banget anjir indah banget"Ucap Alana dengan binaran yang tertuju pada bulan

"Iya indah"jawab Sean dengan mata yang masih memandang lekat Alana

"Sayang kalo terlewatkan ini harus difoto ayook" Ajak Alana pada Sean

Alana segera mengambil benda pipih didalam saku celananya untuk kemudian ia arahkan pada bulan yang terang diatas sana,sedangkan Sean??ia melakukan hal yang sama namun bedanya ia mengarahkan kameranya pada Alana.

Senyuman Sean kian mengembang tatkala ia mengambil foto Alana dengan sempurna

"Kalo kata uwa ini tuh lagi caang bulan,indah kan??" tutur Alana beralih menatap Sean

"Iya indah" Jawab Sean kembali dengan mata yang tetap menatap lekat pada  perempuan beramata coklat dihadapannya kini.

Mendapat perilaku seperti itu membuat Alana memucat dengan seburat merah dikedua pipinya.

"Alana kenapa?? Masih Sakit??ayok pulang takutnya kamu demam"Ucap Sean khawatir dan segera bangkit dari kursinya.

tak ingin ketahuan Alana patuh untuk segera pergi dari sana

'Sialan Sean'batin Alana

Sean segera memasukan kepala Alana pada helm berwarna baby blue itu diikuti dirinya yang juga memakai helm berwarna sama dengan model yang berbeda.Keduanya menikmati indahnya kota Bandung di malam hari dengan banyaknya orang yang berlalu lalang,entah itu untuk mengunjungi Alun alun atau untuk jalan jalan ke braga.

"Alana lo tau ga apa yang lebih membuat gue nyaman ada di Bandung??"Tanya Sean dengan kepala yang sedikit mundur kebelakang 

Alana yang juga memajukan kepalanya agar bisa berada disamping kepala Sean turut mendengar pertanyaan Sean

"Apa??"Tanya Alana

"Karna kota Bandung itu istimewa buat gue karna ada Alana didalamnya"Ucap Sean yang berujung dapat tepukan pelan pada helm yang ia gunakan,Sean terkekeh melihat Alana tengah jengah dengan ucapan ucapannya.

"Keju banget"Ketus Alana walaupun itu tak menutupi rasa malu serta bahagianya Alana bersama dengan Sean

Tangan kiri Sean kini menarik tangan Alana untuk memeluknya,tanpa penolakan Alana segera memeluk Sean dari belakang.Menyalurkan rasa hangat dan bahagianya hati Alana dibawah sinar bulan yang terang malam ini

Bahkan angin malam tak mampu membuat Alana kedinginan jika ia telah bersama Sean,lelaki yang selalu menemaninya sejak dulu.Lelaki yang selalu menjaganya kapan pun dan dimana pun Alana berada, Lelaki yang selalu siap siaga membopong tubuhnya ketika Alana tengah kembali pada traumanya.

FlashBackOn

Sean tertawa pelan seakan menertawakan dirinya yang bahkan tak mempunyai kuasa apapun terhadap apa yang tengah ia lihat dibawah sana, Alana dan Daffa hampir tak memiliki jarak sama sekali sedang ia tengah terduduk pasrah di atas tribun.

ALANA SUKMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang