Senja selalu mengajarkan kita untuk pulang, tak peduli betapa jauh kita terbang.
*
*
*Ting
Tap
Tap
Tap
"Pagi bang" sapa Leo melihat abang ketiganya yaitu Zio yang baru keluar dari lift.
"Pagi Ade...pagi semua" Zio tersenyum dan yah hanya Leo saja tentu yang merespon.
"Bang sini lah sarapan dulu" Leo
Zio yang memang mendapatkan hukuman yang seperti kemarin ayahnya katakan hanya bisa menolak jika tidak ia hanya takut lukanya akan bertambah lagi nanti.
"Abang ada kegiatan pagi pagi banget jadi abang sarapan di sekolah aja" dusta Zio
"Yahh... ya udah kalau gitu" Leo sedikit kecewa bukan apa ia sudah mengosongkan tempat duduk di sebelahnya untuk Abang ketiganya itu.
"Ya udah Abang pamit ya, ayah,bunda, kak, bang, Ade juga, assalamualaikum" setelahnya Zio melangkah untuk pergi ke sekolah.
Menggunakan bus,ya Zio tidak di fasilitas seperti saudaranya yang lain atau pun di antar jemput ke sekolah, ayahnya bilang Zio tidak perlu manja di tambah ayah maupun bundanya saja tidak memperbolehkan nya untuk menggunakan marga keluarga itu ntah karena mungkin mereka malu mempunyai anak bodoh sepertinya atau apa ntah Zio tak tahu.
Setiap kumpul keluarga atau Poto keluarga pun Zio jarang mengikutinya terlebih saat Poto keluarga beberapa waktu lalu, Zio sebenarnya ingin sekali ikut namun karena keluargnya yang mungkin tidak suka padanya terbukti dari tatapan mereka yang selalu menatap Zio tak suka, Zio sendiri hanya pasrah dan selalu menolak ajakan dari adik bungsunya karena yang selalu mengajaknya berkumpul hanya adik bungsunya saja yang lain hanya acuh tak acuh saja, dan pada akhirnya Zio hanya bisa melihat di sosial media milik keluarganya bagaimana senyuman bahagia keluarga itu saat Poto bersama tanpa dirinya.
Kadang ia berfikir apa ia bukan anak dari ayah dan bundanya mengapa ia selalu di acuhkan ataupun di perlakukan berbeda itu sungguh tidak adil ia juga ingin di sayang oleh kedua orang tua maupun kedua kakaknya seperti adik bungsunya.
Back to story
Zio duduk di bangku dekat jendela bus dengan headset yang menyumpal telinganya, dengan mata hazel nya yang selalu melihat ke arah luar jendela menampakkan jalan raya dan kendaraan kendaraan yang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenizio Senja .R.
De TodoKENIZIO SENJA REGANANTA. Zio ia yang menyukai senja, ia yang begitu suka melukis, ia yang selalu ceria dalam hal apapun, ia yang selalu bisa menutupi luka lukanya dengan senyum manisnya itu, si anak tengah yang selalu di paksa untuk menjadi sempurna...