Di zaman yang sudah modern begini, pastinya suatu hal seperti kekuatan super adalah hal yang tak pernah lagi dipercayai. Namun bagaimana pun jika masih ada pasti akan dianggap suatu hal yang gila dan halusinasi semata. Tetapi, mau kau percaya atau tidak sampai sekarang keluarga Wiyono masih memiliki kekuatan super tersebut. Tentunya kau tak salah baca, mereka benar-benar masih memiliki kekuatan super. Anehnya seluruh keturunan Wiyono adalah laki-laki, kalau pun ada keturunan Wiyono yang mempunyai anak perempuan maka anak itu tak akan bertahan lama untuk hidup.
Hari ini di rumah keluarga Wiyono seperti biasanya akan terjadi banyak kekacauan karena kekuatan tiga belas orang yang ada di dalamnya. Untungnya hanya mereka yang punya kekuatan di rumah itu, rumah yang khusus dihuni oleh mereka.
"Mas, lihat kucingku ga?" tanya Lintang pada Jati yang sedang berbaring di kamarnya. Jati memang anak yang jarang sekali untuk keluar rumah. Jangankan keluar rumah, keluar kamarnya pun hanya untuk makan. Alasannya karena dia tak ingin mencium bau yang tak diinginkannya.
"Ga lihat dek, coba tanya mas Eno. Ada di rumah kan dia?" jawab Jati.
"Yah, ilang deh mas kucingku." Lintang mengatakannya dengan lesu. Jati yang mendengarkan langsung terbangun dan keluar kamarnya diikuti oleh Lintang.
"Ilang beneran kayaknya, soalnya udah ku tanyai mereka semua." Jujur saja, Lintang itu jarang sekali untuk berbicara. Dia akan berbicara apabila diperlukan. Namun seperti yang kita tahu bahwa omongan Lintang akan menjadi kenyataan nantinya.
"Ilang beneran nanti, kamu lupa ya?" jengkel Jati padanya. Lintang langsung menutup mulutnya menggunakan kedua tangan dan memperlihatkan tatapan bersalah.
Jati mencoba untuk mencium aroma-aroma di sekitar, dan mencium aroma kucing hitam milik Lintang. Aroma itu pergi ke atas, dimana loteng berada. Sudah Jati duga, pasti kucingnya Lintang hanya sedang beristirahat di sana.
"Di loteng, coba kamu kesana." Lintang mengangguk dan pergi ke loteng. Benar saja, dia melihat kucingnya sedang tertidur. Helaan napas dia keluarkan, Lintang coba dekati kucingnya dan elus-elus pelan.
"Syukur kamu di sini," ucapnya sembari tersenyum.
◇◇◇◇
Saat Lintang sudah turun dari loteng, dia melihat saudaranya Rike dan juga Tirta menarik tubuh Damar yang sudah melar sepanjang lima meter. Kedua orang yang menariknya itu tertawa senang saat melakukan hal konyol tersebut. "Tolong! Ini katanya cuma ditarik semeter ya!" teriak Damar pada kedua orang yang menariknya.
"Semeter ga ngaruh Mar, lima meter baru asik!" jawab Rike.
"Tolong Rik, sama kembaran sendiri jangan kejam," ucapnya dengan tatapan memohon. "Tolong adik manis," ucapnya pada Tirta juga.
"Dih najis, udah lah Mas. Ku lepas." Tiba-tiba tarikan Tirta dilepas begitu saja hingga membuat badan Damar menubruk badan Rike. Tubuh mereka berdua terpental hingga ke tembok rumah yang menyebabkan temboknya menjadi retak akibat badan Rike yang menabraknya.
"BAGUS YA, RETAKIN AJA TERUS!" teriak Eno yang baru menampakkan diri. Sedari tadi saudara tertuanya itu memperhatikan perlakuan mereka bertiga dari pojokan, takut jika adiknya itu akan merusakkan sesuatu kembali akibat ulah mereka sendiri. Ternyata sesuai dugaan, temboknya retak dan harus dibenahi lagi. Ini sudah ketiga kalinya dalam seminggu tembok itu dibenahi.
"Si Tirta tiba-tiba ngelepasin," ucap Damar menatap sengit pada Tirta.
"Kalian berempat kesini cepet!" suruh Eno pada mereka. Awalnya mereka bingung, kenapa berempat? Bukankah yang membuat onar hanya tiga orang?
"Kok em-"
"Sama Lintang juga, soalnya dia cuma diem aja ngelihat kelakuan absurd kalian." Eno sudah tahu, apa yang akan adiknya itu tanyakan padanya. Maka dari itu daripada membuang waktu lebih baik dia jawab terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIYONO FAMILY
RandomApakah dirimu masih percaya pada kekuatan super di zaman modern ini? Bagaimana jika hal itu masih ada sampai sekarang? Mungkin kau akan berkata bahwa itu hal yang kekanak-kanakan bukan? Apa menurutmu seluruh keluarga ini berbohong jika mereka menga...