king mafia 24

327 16 3
                                    

Seungkwan dengan cepat di tangani oleh dokter

Sedangkan Vernon duduk dengn hansu di pangkuannya

Tatapan Vernon begitu kosong, tubuhnya mendingin dan sangat pucat

Seolah olah dirinya benar benar akan mati

Jeonghan menatap vernon, merasa dejavu

Karna ketika pamannya meninggal Vernon akan seperti ini, namun ketika jeonghan menyentuh tangan Vernon, seluruh tubuh Vernon sangat dingin, bahkan keringat mengucur dengan deras, dan detak jantung tak beraturan

"Non? Lo gak apa apa kan?" Panik jeonghan

Tak ada jawaban

Semua yang mendengar jeonghan menoleh, dino mengambil hansu
Lalu Joshua mengecek detak jantung Vernon

Joshua langsung berlari ke salah satu ruang perawat

Lalu kembali dan menyuntikan sesuatu di tangan Vernon, tak lama Vernon terkulai lemas dan matanya mulai menutup

"Apa yang terjadi?" Tanya mingyu

"Vernon shock berat, kalau di diemin kaya gini, ini bisa ngebahayain dia" jelas mingyu

Mingyu menatap nanar Vernon yang tak sadarkan diri, mingyu menghapus air matanya yang terus turun sedari tadi

'Lo emang jahat dalam segala hal non, tapi sekarang gw ngerti, kalau lo setulus ini sama seungkwan, gw kenal seungkwan dari dia baru lahir, sampe sekarang, sedangkan lo baru kenal seungkwan 2tahun lalu, tapi lo sebesar ini cinta sama seungkwan, bahkan separuh hidup lo seakan akan mati kala ngeliat seungkwan gini.. Gw sadar, orang yang lebih pantas sama seungkwan itu lo, bukan gw'_kmg

Setelah 2jam berlalu sang dokter keluar, tampak sangat kelelahan

"Bagaimana dok?"

"Bersyukur kalian cepat membawanya kesini,
Tuan seungkwan membutuhkan transfusi darah, karna stok darah di rumah sakit ini sudah habis, bisakah kalian menyumbangkan darah untuknya

untuk saat ini, seungkwan bisa di sebut aman, akan tetapi, tuan seungkwan mengalami benturan di kepala cukup keras, hingga ada keretakan disana
saat ini seungkwan mengalami koma, aku harap masa masa ini cepat terlewati, karna jika tidak.." Dokter itu menggeleng, sedangkan mingyu kembali menangis, tubuh nya terjatuh merasa lemas

"Lakukan yang terbaik, kami akan memberikan imbalan terbesar untukmu"

"Kami akan melakuakannya"

Dokter itu pergi

Jeonghan menatap semuanya begitu kacau, lalu dengan ragu dan bimbang dirinya menelpon scoups, walau dirinya yakin scoups akan ketus padanya

Telpon itu di matikan begitu saja oleh scoups, untuk kedua kalinya jeonghan kembali menelpon scoups

"Kenapa?" Ketus scoups

"Cepat ke rumah sakit"

"Siapa?"

"Seungkwan.. Dia koma"

"Apa maksudmu!" Teriak scoups sngat terkejut

"Datang lah" 

Telpon terputus, sepihak

Hansu terus menagis seakan akan mengerti dengan apa yang terjadi, Joshua dan jeonghan mencoba menenangkan hansu namun hasilnya nihil, bocah itu tak henti hentinya menangis

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

Beberapa minggu berlalu, seungkwan belum melewati komanya, scoups dan yang lain setuju untuk membawa seungkwan ke Korea, agar tidak di ketahui oleh siwon

Agar tak terlacak oleh siwon, mereka pergi untuk sementara di mashion chwe

Hoshi juga yang baru mengetahui seungkwan koma, menangis keras, dirinya tak bisa menerima jika seungkwan sampai seperti ini

Hoshi mendengar semua cerita dari jeonghan dan dino saat keributan itu terjadi

Scoups tidak focus untuk mencari siapa pelaku nya, karna dirinya sibuk memikirkan seungkwan

Hoshi mengambil alih itu, dan mencoba mencari semua jejak si pelaku

Sampai semuanya berkumpul di ruang keluarga, Hoshi berniat mengumpulkan mereka untuk membicarakan tentang seungkwan dan kesehatannya

Semua berkumpul, kecuali Vernon yang berada di kamarnya menemani seungkwan dan hansu

"Aku tak ingin basa basi" ujar Hoshi

Hoshi berdiri dari duduknya, lalu berjalan membuat semua orang bingung, dengan cepat Hoshi berhenti di samping wonwoo

Dengan amarah penuh Hoshi menarik baju wonwoo dan membantingnya dengan kasar, Hoshi memukul wajah wonwoo

Wonwoo yang dapat perlakuan itu secara tiba tiba, tentu dirinya kesulitan melawan

Hoshi menatap marah wonwoo dengan air mata terus menitis

Dirinya mengingat segala ucapan dino dan jeonghan kala itu

Dk dan jun mencoba menarik tubuh Hoshi hingga keduanya terlepas

"Apa apaan kau ini" teriak wonwoo marah

"Ini barang bukti yang aku kumpulkan" Hoshi mengambil sesuatu di kantung dalam jasnya, lalu melemparnya ke belakang (tepat mereka duduk)

Foto foto itu berserakan, semua orang memungut satu persatu foto itu dan melihat nya

"Mobil itu yang menabrak seungkwan, yang ku tau itu mobil milikmu"

"Mobil itu sudah ku jual" sangkal wonwoo

"Aku belum selesai bicara!" Bentak Hoshi

"Jika itu mobil sudah kau jual, dimana dirimu saat itu? Di rumah tak ada, bahkan tiba tiba kau datang ke rumah sakit tanpa ada orang yang memberi tahu, di mana kau tau seungkwan sedang sakit? Dan kenapa tiba tiba kau tau jika seungkwan tertabrak di dekat toko komputer sedangkan Vernon sampai saat ini belum bisa menjelaskan detailnya? Padahal jika orang awam, dia pasti mengira seungkwan tertabrak di dekat toko baju, karna seungkwan memegang beberapa pakaian untuk hansu"

"It-"

"Shhh, jangan menyangkal, karna aku mendapatkan bukti ini" Hoshi memberikan pada scoups tanpa menatap scoups sedikitpun

Semua tercengang saat melihat foto wonwoo di dalam mobil saat melajukan mobilnya, walau gelap tapi terlihat jelas wajah wonwoo

Scoups berdiri tak percaya dengan ulah wonwoo yang melakukan ini

"Wonu? Apa salah ku pada mu? Aku sama sekali tak pernah membeda bedakan kalian, mengapa kau melakukan ini padanya? Apa kau marah karna seungkwan membela Vernon dan hansu? Dia seorang ibu, tentu akan selalu ada untuk anaknya... Mengapa kau melukai sodaramu sendiri?"

Wonwoo berdiam diri, dirinya tak bisa mengatakan apapun lagi, amarah yang hanya datang sesaat itu, telah menghancurkan semuanya

"Maaf..." Lirih wonwoo

Mingyu menatap tak percaya wonwoo, dirinya menangis karna wonwoo nekat melakukan ini pada seungkwan, padahal seungkwan adalah adik kesayangan mereka tapi bagaimana wonwoo melakukan ini?

"Renungi ke salahan mu, dan pergi lah ke tempat kau saat itu ku tugaskan, setelah semua membaik, kembali lah, aku ingin marah, tapi aku tidak bisa melakukannya" scoups menangis lalu memeluk wonwoo

Kini wonwoo merasa seperti di tikam berkali kali oleh scoups, lebih sakit ternyata, wonwoo mengira scoups akan membunuhnya, atau memberi dirinya pelajaran, karna mau bagaimana pun wonwoo sadar bahwa dirinya hanya anak angkat, sedangkan seungkwan adalah anak kamdung mereka, yang sangat mereka sayangi

"Aku tau, kau ingin membela mingyu, tapi kau ambil jalan salah... Jangan lupakan bahwa seungkwan juga sodaramu nak"

"Pukul aku.. Ku mohon, jangan biarkan aku seperti ini" lirih wonwoo

Scoups menggeleng dan membelai lembut punggung wonwoo

"Kapan pun kau ingin pulang, pulang lah, rumah ku selalu terbuka untuk mu"


Tbc

verkwan the king mafia {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang