12. Si Kuat dan Si Pemberani

4 2 0
                                    

Jangan takut, aku disini.

*
VSC - SOMEONE TO STAY🎶
*
TANDAI TYPO, PLEASE
*
🍟
*

"Nanti aku usahain bisa jemput kamu, tapi kalo agak telat nanti aku suruh Dion aja, ya. Awas jangan nekat pulang sendiri." Daffa terus mewanti-wanti Asha agar menuruti perintahnya. Pasalnya kemarin Asha pulang sendiri dengan BRT, Daffa khawatir jika ada apa-apa dengannya di jalan pulang.

"Iya, Kak, makasih, ya. Asha masuk dulu."

Sudah satu minggu Asha berangkat sekolah, dan senin ini dia akan melaksanakan ujian sekolah. Doakan Asha agar bersemangat, ya.

"Hana nggak satu ruangan sama Asha, Kak. Hana ada di A," baru saja akan memasuki ruang kelas dirinya dicegat oleh laki-laki dewasa yang menanyakan keberadaan Hana. Asha seperti tidak asing dengan wajahnya, "siapa, ya? Ganteng, tapi masih gantengan Kak Daffa."

"Udah sarapan, Sha?" Bariton Rendra menyapa Asha yang kebetulan duduk disamping kanan gadis itu.

"Udah, Ren, kamu udah sarapan?"

Rendra hanya menhangguk, lalu mengatakan, "nanti pulang sekolah temenin aku ke gramed bisa? Adik aku ulang tahun, minta hadiah buku."

"Maaf, Ren, Asha, kan, belum bener-bener sehat, kalo siang masih suka pusing. Nanti malah ngerepotin kamu di jalan. Maaf, ya, Ren." Kilahnya, sebenarnya Asha mau, bahkan sangat mau. Tapi dia akan dijemput Daffa. Asha tidak ingin membuat Daffa kecewa.

"Yaudah lain kali aja. Ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana? Kemarin daftar SNBP, kan?"

"Kalo keterima, ya, kuliah, Ren."

"Kalo nggak keterima mau jalur mandiri?" Rendra ini kenapa, ya? Sebentar lagi pengawas masuk malah terus-terusan mengajak Asha berbicara.

"Aku mau istirahat dulu, Ren. Capek dua belas tahun ngadepin buku-buku bacaan."

"Rencana mau nikah sama Kak Daffa kapan?"

Rendra, kamu sadar nggak, sih, dengan kamu nanya kayak gitu malah makin nyakitin diri kamu sendiri. Katanya cuma mau anggep Asha sebatas temen, kalo gini Asha ngerasa bersalah, Ren. Batin Asha bergemuruh, menatap iba pada Rendra yang menunduk.

"Eh, nikah? Asha ikut Kak Daffa aja."

Kenyataan benar-benar menampar saya, Nona. Saya terlalu egois mencintai dirimu, tapi apalah daya, raga ini sudah dikuasai oleh kehausan untuk memilikimu, Nona. Tapi pada akhirnya saya sadar, dirimu tidak diciptakan untuk saya barang sedetikpun. Dirimu si pemberani, Nona, pernah bergelut dengan masa lalunya dan akhirnya menjadi si pemenang. Ini Rendra? Kamu laki-laki kuat, Ren.

-SMSTB_

"Mau ikut liburan? Mama ngajakin kamu, Sha." Dua sejoli yang masih tidak memiliki hubungan resmi itu duduk berjejer di depan televisi. Haura yang kebetulan sedang ke pasar untuk mengantarkan pesanan kue, meminta Daffa untuk menemani Asha sebentar.

SEMESTABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang