Jika bukan karena Tuhan, Daffa tidak akan sekuat ini
-Daffa Semesta Adhadhirga,
JAMES ARTHUR - REWRITE THE STARS🎶TANDAI TYPO, PLEASE.
🍟*
Ghina berkunjung ke tempat Asha di rawat. Dengan berbagai macam makanan dan kebutuhan lain di bawanya untuk Haura. Tentu wanita itu butuh banyak perhatian dari orang sekitar secara mental maupun finansial. Haura harus menjaga Asha di rumah sakit dan meliburkan diri dari dunia jahitan.
"Ra, aku bawain kamu makanan, minyak angin, ada juga jamu pegel-pegel." Ghina duduk di sebelah Haura di kursi depan ruang ICU.
"Ya Allah, kok repot-repot, Na. Makasih ya, Mamanya Daffa."
Ghina tersenyum samar, lihatlah ibu satu ini. Betapa kuatnya dia bertahan untuk putrinya selama ini. Dan ia harap, Asha terus bertahan demi ibunya yang tidak pernah mengharap balas jasanya. "Kamu pasti capek, Ra. Sesekali kan bisa ditinggal, tiap pagi Daffa juga ke sini, kan?"
"Aku nggak tega, Na. Aku terlalu takut buat kehilangan Asha. Aku mau terus ada di samping dia." Haura tetap tersenyum di tengah dukanya.
"Kan, ada Daffa, biar dia yang jaga. Kamu bisa pulang buat istirahat. Asha masih butuh kamu, masih mau bertahan sama kamu. Aku yakin, Asha kangen banget sama ibunya yang paling kuat ini." Ghina memeluk Haura dalam, turut merasakan luka seorang ibu yang ditinggal memejam lama oleh anaknya.
"Kamu harus jaga kesehatan, mulai besok biar Daffa yang nemenin di sini sampe siang, ya. Kamu bisaa istirahat, Ra."
"Terimakasih, sudah menjadi orang baik, Na. Aku nggak tahu harus gimana bales baiknya kamu ini."
-SMSTB_
"Sha, aku kangen banget sama kamu. Sha, kamu udah pernah janji kalo kita bakal lihat senja bareng. Ayo bangun, sayang."
Daffa terus mengelus jemari yang belum ingin bergerak itu, sudah lebih dari dua minggu Asha memejamkan matanya. Dan selama itu juga Daffa tidak pernah absen untuk menemani Asha di masa-masa lemahnya. Dunia Daffa berputar pada Asha.
"Sha, bangun." Air mata yang sudah mengering masih menghiasi pipi Daffa. Dia lemah dengan pejaman Asha, dia takut kehilangan Ashanya.
"Kakak, harus bahagia, ya."
"Jangan tinggalin aku, maaf, aku selalu buat kamu sakit." Daffa terus mendekap erat Asha, tidak ingin melepaskannya. Dia tahu, sedetik saja melepaskan Asha, maka dunianya runtuh saat itu juga. Asha harus terus bersamanya.
Ini cinta atau obsesi?
"Asha kangen sama Ayah, Kak. Asha pengen di peluk Ayah, Asha pengen kayak temen-temen yang selalu di peluk Ayah, di jemput Ayah, di manja Ayah. Asha pengen punya Ayah."
"Kamu bisa peluk aku, bisa minta jemput aku, bisa manja sama aku." Sanggahan Daffa memunculkan senyuman tipis dari Asha. Jemari perempuan itu mengusap-usap rambut tebal milik Daffa.
"Kakak, anak baik akan menuai atas kebaikannya. Asha harus pergi."
"ENGGAK BOLEH! ASHA HARUS TERUS BARENG DAFFA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTABU
Novela JuvenilDaffa memang bukan pahlawan di hidup Asha, tapi dunia Daffa berputar pada sosok Asha. Kepada semesta, sampaikan pesan dari Asha bahwa dirinya begitu menyayangi Daffa. Untuk Bhaskara yang bersinar, katakan pada Daffa jika Asha benar-benar tulus men...