Malam ini Arya bermaksud melanjutkan menulis sambungan ceritanya yang urung ia kerjakan kemarin malam karena mendadak sakit kepala. Tapi tiba-tiba saja menjelang maghrib ia mendapat chat dari atasannya, yakni salah satu petinggi di kantornya, yang mengajaknya menghadiri pembukaan salah satu restoran seafood dengan konsep warung lesehan milik salah satu kolega sang atasan.
Tentu saja dalam acara launching restoran itu mereka disuguhi dengan berbagai menu yang berbahan utama menu laut yang semuanya tak mau disia-siakan oleh Arya. Ia mencicipi semua hidangan.
Sekitar pukul sebelas malam baru mereka memutuskan pulang. Dalam perjalan ke rumah atasannya untuk mengambil mobilnya yang mana tadi mobilnya itu ia titipkan di sana karena sang atasan mengajak pergi satu mobil saja, Arya merasakan kepalanya terasa pusing. Ia berkeringat. Namun perasaan tidak enak itu masih bisa ditahannya sampai mereka tiba di rumah sang atasan.
Arya langsung pamit pulang dengan alasan sudah malam dan ingin istirahat. Begitu dalam perjalan pulang, sakit kepala Arya semakin menjadi. Kepala bagian belakangnya serasa dipukuli. Untung saja ia masih bisa menahannya hingga sampai di rumah. Ia langsung mengambil obat sakit kepala dan memutuskan untuk tidur.
Namun ternyata sakit kepalanya kali ini lebih parah dari sakit kepalanya kemarin malam. Sakit kepalanya benar-benar tak tertahankan. Sakit kepala hebat sampai ia mengeluarkan isi perutnya.
Melihat kondisi sakitnya yang cukup parah, Arya memutuskan untuk menghubungi Ikbal. Namun panggilannya tak diangkat. Ia menimbang-nimbang siapa yang akan ia hubungi lagi sampai akhirnya ia memutuskan menghubungi Ira.
"Ada apa, Bang?"
"Abang sakit kepala. Berdiri aja rasa mau roboh. Abang mau ke dokter, bisa nggak..."
"Ya ampun, Bang! Abang di mana? Di rumah???" suara Ira terdengar panik.
"Di rumah..."
"Aku kesana ya..." kata Ira cepat.
"Tapi---"
"Aku pergi ke sana sama Ari."
Mendengar nama Ari, Arya pun tak berkata-kata lagi.
"Tunggu ya, Bang. Aku matiin teleponnya..." kata Ira.
"Iya..." jawab Arya pelan.
Arya menunggu kedatangan Ira dan Ari terasa cukup lama. Untungnya setelah ia memuntahkan isi perutnya, sakit kepalanya sedikit mereda. Arya bertanya-tanya apa penyebab ia mengalami sakit kepala sebegitu hebatnya malam ini.
Akhirnya Ira menghubunginya.
"Bang, kami udah di depan rumah Abang!" beritahu Ira.
Arya memaksa tubuhnya untuk bangun. Ia berjalan sambil memegangi jidatnya untuk membuka pintu dan pagar.
"Gimana, Bang?" tanya Ira sewaktu Arya membuka pintu pagar.
"Udah agak reda sakitnya setelah muntah tadi. Tapi ini masih nyut-nyutan," kata Arya.
"Langsung ke klinik aja, Bang biar diperiksa," kata Ira.
"Sini aku yang nyetir," Ari menawarkan diri.
"Kuncinya Abang taruh di dinding garasi, samping mobil, Ri," kata Arya.
Ari memasukkan motornya ke pekarangan rumah lalu menuju garasi.
"Awalnya gimana, Bang?" tanya Ira sembari menunggu Ari mengeluarkan mobil.
Arya pun menceritakan kronologi bagaimana ia tiba-tiba diserang sakit kepala. Saat di mobil Ia pun bercerita jika kemarin malampun juga mengalami sakit kepala.
###
Kolesterol.
Demikian hasil diagnosa yang dilakukan oleh dokter. Kolesterol dalam darah Arya sudah melewati ambang batas tinggi. Tentu saja hal tersebut dikarenakan dua harian ini ia mengkonsumsi makanan laut yang mengandung kolesterol tinggi, terutama malam ini ketika di restoran tadi. Kolesterol tinggilah yang memicu sakit di bagian kepala belakangnya dua hari ini.
Dokter memberi obat sembari menyarankan agar Arya sementara waktu menghidari jenis makanan yang bisa menyebabkan kadar kolesterolnya naik serta mulai rutin berolahraga agar kadar kolesterol dalam darahnya lekas normal kembali.
"Kayaknya Abang bener deh harus mulai olahraga," kata Arya begitu mereka dalam perjalanan pulang.
"Gas lah, Bang. Jangan sampai telat, ntar nyesel," kata Ari.
"Cepat nyari pasangan juga, Bang. Biar ada yang ngurusin," celetuk Ira. "Apalagi kalo sakit begini..."
Arya terkekeh pelan. Ia menatap keluar dari kaca jendela mobil. Pikirannya menerawang melintasi ruang waktu kembali ke masa silam.
"Kalau nge-gym pertama harus ngapain dulu, Ri?" tanya Arya kemudian.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS GULA JAWA
RomantikArya, seorang pria mapan baik dari segi usia dan ekonomi namun merasa kesepian karena hidup sendirian tiba-tiba merasakan kembali letupan gairah percintaan saat tak sengaja menemukan akun alter seseorang dengan nama Mas Gula Jawa. Ia terobsesi denga...