6

761 44 7
                                    

Aku menyukai dan jatuh cinta pada seorang pemilik akun alter Twitter. Terdengar aneh? Tidak juga. Sebab di luar sana aku yakin banyak orang yang mengalami hal seperti ini. Ini sudah menjadi fenomena yang lumrah di zaman teknologi yang canggih dan bertebarannya media sosial yang menyebabkan ada istilah pacaran online.

Masgulajawa. Itulah nama akun yang menjadi obsesiku saat ini. Aku dari salah satu pengikutnya yang sudah berjumlah ratusan ribu padahal akun itu baru saja dibuat empat bulan yang lalu, tak akan berkata dua kali jika pemilik akun itu memintaku menjadi pasangannya.

Entahlah apa yang sedang merasukiku saat ini. Di usia yang memasuki kepala tiga tiba-tiba bisa tergila-gila dengan seseorang yang sama sekali tak kukenal. Aku tergila-gila dengan salah satu pemilik akun Twitter. Sosok yang bisa dianggap tak nyata, sebab meskipun sosok itu eksis di dunia ini, namun dia hanyalah seorang pemilik akun alter yang jangankan mengenal sosoknya, latar belakang kehidupan dan lain sebagainya, sekedar nama aslinya saja aku tak tahu. Namun karena deretan foto seksi yang sering ia unggah, membuat aku menjadi orang kesekian yang menggilainya. Padahal selama ini aku bukan orang yang gampang jatuh hati. Aku tak pernah menyukai orang yang belum pernah kutemui secara langsung. Palingan hanya mengagumi fisik atau ketampanannya. Itu saja tidak lebih.

Namun di usia yang sudah sangat matang ini, otakku malah jadi seperti anak belasan tahun lagi yang mudah jatuh cinta. Bagaimana bisa aku terobsesi sedemikian rupa? Wajahnya selalu bercokol di kepalaku. Mengingat nama akunnya saja (hanya akun!) bisa membuat aku deg-degan. Mendapat notifikasi dari akunnya saja membuat aku berdebar-debar seperti mendapatkan pesan sayang dari pasangan.

Padahal selama ini aku juga sering melihat foto-foto laki-laki tampan rupawan berseliweran di media sosial, bahkan dengan wajah dan tubuh lebih indah, tapi reaksiku biasa aja. Tapi mengapa Masgulajawa bisa begitu menyedot semua perhatianku?

Aku selalu mencoba berpikir jernih. Bahwa Masgulajawa itu tidak nyata. Setidaknya bukan sosok yang bisa aku gapai. Dia tak mengenaliku. Berhenti memikirkan dia. Berhenti menunggu ia mengunggah foto terbarunya. Berhenti bertanya-tanya mengapa jika dia tidak mengunggah status terbarunya? Berhenti memikirkan lagi apa dia saat ini? Dia bukan siapa-siapa. Tapi sialnya, semakin aku mencoba lepas dari "pelet" yang akun itu tebarkan, semakin erat pula pesonanya mencengkeram hatiku.

Tak ada yang bisa aku lakukan kecuali berucap, Masgulajawa aku jatuh hati padamu.

Apakah kalian pernah mengalami hal yang sama sepertiku saat ini?

###

Sore itu cuaca cerah. Waktu yang tepat untuk keluar rumah. Akupun memutuskan untuk jalan-jalan sore sambil membawa Rocco, kucing kesayangku yang kebetulan sudah lama pula tak kuajak jalan-jalan.

Mata Rocco nampak berbinar-binar begitu melihat dunia luar. Kami berdua kemudian berhenti di taman. Rocco mengeong. Sepertinya ia meminta segera dilepaskan. Aku pun menururti keinginannya. Tapi begitu ia kukeluarkan dari pet cargo, ia langsung berlari kencang.

"ROCCO!" Teriakku.

Namun kucing itu tak menghiraukan panggilanku. Ia terus saja berlari menuju semak-semak.

Aku langsung menggerutu kesal karena harus mencari kucing itu. Padahal aku ingin sekali duduk bersantai di sini menikmati suasana sore sambil menikmati sebatang es krim yang tadi kubeli.

"Roccooo...!" aku tak henti-hentinya memanggil kucing itu. Tapi ia sama sekali tak memperdulikan teriakanku. Aku tak tahu apakah ia tak mendengar karena sudah pergi jauh dari sini atau ia sengaja pura-pura tuli. Sehingga memaksaku harus memperlebar area pencarian.

Setelah beberapa saat aku melongok kesana-kemari mengitari taman, mencari di dekat bunga dan pepohonan, akhirnya dari balik perdu aku mendengar seseorang sedang berinteraksi dengan kucing.

"Oyen...oyen...sinii..."

Apakah orang itu sedang memanggil Rocco? Tanyaku dalam hati sambil mengintip di sela-sela dedaunan.

Benar saja! Kucing yang mendekat pada cowok berbadan gempal berotot yang sedang menjulurkan tangan itu adalah Rocco!

"ROCCO...!" aku langsung berseru.

Rocco menoleh ke arahku. Begitu juga cowok itu yang langsung mendongak. Cowok itu ia mengenakan masker.

Aku langsung mencari jalan menuju ke tempat mereka. Begitu dekat aku bisa melihat dengan jelas sosok yang sedang bersama Rocco. Meskipun terbalut oleh kaos dan celana panjang, namun itu tak mampu menutupi postur badannya yang tegap dan bagus. Hal itu diperjelas dengan otot-otot lengannya yang besar dan kencang yang terjulur ke arah Rocco. Sudah barang tentu ia begitu menjaga badannya dengan berolahraga dan fitness.

"Huffhh, Rocooo..., dicariin kemana-mana ternyata di sini ..." kataku lalu menghembuskan napas lega.

"Kucingnya ya, Mas?"

"Iya," jawabku.

"Cakep kucingnya. Sehat dan gemuk," puji cowok itu seraya mengelus-elus kepala Rocco. Roccopun nampak jinak pada cowok itu.

"Kerjaannya cuma makan tidur aja gimana nggak gemuk," kataku.

Cowok itu terkekeh. "Emang tadi kucingnya lepas?"

"Nggak. Sengaja dilepasin. Eh malah dia lari jauh," jawabku.

Cowok itu mengangguk-angguk. Ia mengelus kepala Rocco lagi lantas bangun dari jongkoknya.

"Ya udah, mari, Mas," pamit cowok itu.

Aku mengangguk.

"Dadahh Rocco..." cowok itu melambaikan tangan.

Rocco hanya melongo melihat cowok itu berjalan menjauh. Aku tersenyum mewakili Rocco lalu menggendongnya.

"Roccooo, jangan pergi jauh-jauh. Nanti kalau hilang bagaimana, eh?" kataku sambil mencubit Rocco gemas.

Rocco menampilkan wajah tidak berdosa.

"Atau kamu mau papa tinggal di sini aja? Iya?" tanyaku sambil berjalan menuju ke tempat kami semula.

Rocco melengos.

"Jadi kucing jalanan lagi mau? Nyari makan sendiri? Tidur di emperan, iya?'

"NGEOWWW....!" Rocco mengeong keras.

"Situ yang bikin ulah situ pula yang marah..." kataku sambil menjewer kuping Rocco.

Rocco memasang wajah jutek. Tapi justru ekpresi yang ia tampilkan itu membuat aku jadi gemas kepadanya.

###

MAS GULA JAWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang