Januari 2019,
"Padahal nih ya, ceweknya peluk-pelukkan sama cowo lain" itu suara Yaya - orang terupdate dikelas kami "katanya""Kok bisa sih selingkuh ditoleransi?" Tanya Indy
"Kalau gue mah cuss langsung blok" muak Rea sebal
"Stt jangan kenceng-kenceng, tuh" tunjuk Tari kepojok kelas "orangnya ada disini"
Yaya mengecilkan volume suaranya dan semakin memperkecil jarak antar kami berlima, emang benar ya semakin kecil suaranya semakin penting informasinya "Nih ya menurut informasi yang gue terima, si cewe udah berusaha minta maaf dan ngajak balikan tapi si cowo gak mau dan gak ngerespon"
Kita berlima saling lirik, dalam hati gue ngomong 'berarti gak balikkan kan' senyum gue hampir
ngembang kalau saja Yaya tidak melanjutkan ucapannya."Stt belum selesai nih"
"Ngomongnya jangan setengah-setengah deh Ya" kesal Rea
"Lu mah nyolot mulu Re, males gua ah" Yaya berdiri, kembali ketempat duduknya dikursi belakang.
Gue narik nafas panjang, informasi yang setengah-setengah kayak gini malah makin penasaran. Tau sendirikan gimana excited -nya setiap kali ada orang yang lagi ngomongin 'crush' kita.
"Menurut lu karena apa Dy?" Tanya Tari yang sama penasarannya.
"Si Ana minta bantuan nyokapnya buat ngebujuk Bumi" jelas Rea
"Lah lu udah tau?" Tanya Tari
"Hm, kemarin main ke kelas sebelah lagi ngomongin mereka"
"Gabut banget ngomongin mereka" celetuk Indy
"Mantan gebetannya ada disana cuuy" greget Rea
"Apa hub .." belum selesai gue ngomong Rea udah motong ucapan gue
"Biasalah mantan gebetan lagi ngeledek mantannya"
Gue ngangguk tanda setuju, pantesan minggu lalu ujan deras malah nge-pel diluar, biasanya juga gak pernah, ternyata oh ternyata buat cari perhatian pacarnya yang baru balikkan, mana mukanya sumringah banget lagi. Fyi, kelas kita sama X Ipa 4 tetanggaan.
🍯🍯
Seperti remaja pada umumnya dalam masa pemberontakkan dia pun sama, bolos jam pelajaran, tidur dikelas, gak ngerjain tugas, dasi diikat dikepala, baju sekolah dikeluarin, celana gak disabukkin gitu-gitulah pokoknya."Iya dulu kelas sepuluh kan dia dapat nilai tinggi tuh" jelas Tari.
"Kok gue gak tau?" Tanyaku
"Kayaknya lu gak masuk deh, eh iya enggak, lu sakit waktu itu" ucap Tari "tapi waktu kelas digrebek pak Dudi, tau kan?"
"Tau itumah"
Aku dan Tari sedang berada di mushola sekolah untuk shalat dzuhur dan gak sengaja mataku melihat dia di barisan paling depan.
"Eh itu orangnya?" Tanyaku agak ragu
"Tuh kan dia itu bandel diluar doang soal ibadahmah paling depan" puji Tari antusias "gak heran waktu itu dapat nilai tinggi di PAI"
"Tuh tuh tuh ceweknya yang itu kan?" Pandanganku beralih kearah yang dimaksud Tari
"Ekhem, sholat sholat" ucapku mengalihkan perhatian
"Yeeh belum juga qomat"
🍯🍯
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ABADI
Teen FictionBahkan empat tahun setelah hari kelulusan semesta seperti enggan untuk berpihak.