Dua minggu setelah drama ngepoin akun Anggara, akhirnya tau kalau dia jomblo. Jomblo? Hah Anggara beneran jomblo? Saking ga percayanya sampai baca ulang caption yang tertera dipostingan dia yang lewat beranda, padahal kita gak saling mengikuti waktu itu.
Hari ini 27 Oktober 2023, aku, Sadam dan mba April telah tiba digedung Laksana daerah Husada untuk memastikan semuanya siap, pagi sekali.
"Lora susunan acara lu yang atur kan?" Tanya Sadam ketika kami turun dari mobil.
Aku mengangguk " Iya, udah gue kasih ke mas Adam"
Mas Adam - bos kami yang selalu ikut kelapangan bertugas sebagai pembawa acara, mba April yang mendampingi pengantin , mas Guntur yang mengatur para tamu serta aku dan Sadam yang menyiapkan keperluan, mengkoordinasi bridesmaids serta groomsmen, jika ada.
"Gue mau lihat pengantinnya dulu, kalian langsung kedalam aja ya" ucap mba April saat kami tiba didepan gedung
"Pengantinnya didandanin dimana Dam?" Tanyaku yang mengekor dibelakang
"Yang cewek biasanya digedung Utara tempatnya lebih luas, kalau yang cowok di Selatan" tunjuknya kearah tiga gedung yang berjajar sama tinggi.
Aku mengangguk, ini pengalaman pertamaku berdiri digedung Laksana gedung yang digadang-gadang mencapai belasan juta untuk satu hari penyewaan.
"Biasa aja kali mukanya, mau juga nikah disini?" Goda Sadam melihat ekspresiku yang kelewat kagum "Bentar Ra" lanjutnya mengangkat telepon atau video call?
'Widih bapak Sadam udah rapih aja nih' ucap seseorang diseberang telepon
"Dimana lu ? Tumben calling gue"
'Dirumah, tadinya mau ngajak lu jogging mumpung bangun pagi'
"Gaya-gayaan mau jogging" ledek Sadam "Sebelum balik ngopi-ngopi dulu lah Mi, ajak anak kelas"
'Boleh-boleh kabarin aja Dam'
Sambungan terputus.
"Ikut yuk besok malam reuni sama anak kelas" ajak Sadam, merangkulku menuju meja pelaminan.
"Reuni?" Tanyaku, karena setelah 3 tahun dari hari kelulusan, grup sepi-sepi aja tidak ada obrolan apapun, lalu tiba-tiba ada acara reuni.
"Heem, mumpung Bumi belum balik keluar kota"
Bumi? Satu nama yang membuat darahku berdesir. Fyi, Bumi nama panggilan untuk Anggara, yap Anggara Bumi Rhezky sebagian memanggilnya Bumi.
"Emang dia kerja dimana?" Tanyaku basa-basi
"Surabaya" jawabnya
🍯🍯🍯
Aku baru saja tiba dirumah pukul 03.00 dini hari dengan pakaian yang lusuh juga penampilan yang sudah tidak bisa dideskripsikan. Sebenarnya acara kemarin hanya sampai jam 10.00 malam sisanya dihabiskan pak bos untuk meeting dadakan di cofee shop, masih daerah Husada untungnya.
Grup kelas SMA sudah ramai sejak kemarin malam, setelah Sadam dan Anggara mengajak reuni nanti malam.
Satu pesan pribadi masuk dipagi buta seperti ini, disaat aku belum memejamkan mata sedetikpun.
Kayaknya baju gue kebawa sama lu ga sih?
Baju apa?
Kaos item
Yang kemarin pagi gue pake sebelum gantiAku kembali kekamar mandi, mengorek-ngorek keranjang cucian dan menemukan satu buah kaos hitam dengan tulisan kecil didada kiri.
Males banget udah gue cuci
Sengaja sih hha
Menutup room chat dengan Sadam aku melirik jam, sudah pukul empat, tersisa satu jam sebelum adzan shubuh berkumandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ABADI
Teen FictionBahkan empat tahun setelah hari kelulusan semesta seperti enggan untuk berpihak.