6

3 0 0
                                    

Masih dihari yang sama dimana pembagian raport baru saja dilakukan, kami berbondong-bondong meninggalkan area sekolah untuk sekedar pulang dan kembali dua minggu kemudian.

"Lu liburan kemana Ra?" Tanya Santi yang berjalan disampingku

"Gak tau San, ayo main kerumah" ajakku

"Kalau sempat gas lah bakar-bakar lagi" semangat Tari

"Masa gak sempat sih, harus sempat dong" ucap Indy

Indy, Tari dan Santi memang sudah sering kerumahku, entah untuk sekedar main, ngerjain tugas ataupun bakar-bakar seperti tahun lalu.

"Tapi kalian harus jemput gue" usul Santi

"Alah gampang itumah" Indy menjentikkan jari tengah dengan jempolnya

"Enaknya hari keberapa?"

"Gimana kalau ..."

Fokusku teralih kearah depan sebelum pintu gerbang, tepat 5 meter didepanku Bumi, Fani serta ibunya berjalan berdampingan tampak mengobrol ringan dengan ledekkan Bumi kepada Fani yang mendominasi, ibu Fani tampak tersenyum melihat tingkah keduanya.

🍯🍯

Seperti rencana awal Indy, Tari dan Santi datang kerumahku sekedar melepas rindu 12 hari tidak bertemu juga bergosip tentang pacar Indy yang ternyata tetanggaku.

"Emang rumahnya dimana Ra?" Santi terus saja menanyakan hal yang sama sejak setengah jam yang lalu

"Astaga Santi kan tadi Lora udah jawab lu berkali kali buset" greget Indy tak habis fikir

"Ya kan gue kepo anjay" jawab Santi

"Bilang aja lu mau ngeledek gue" Indy memberikan kerlingan malasnya

"Tuh lu tau"

Hening beberapa saat sebelum pertanyaan yang sebelumnya belum pernah kita pikirkan mengudara dibisingnya jalan karena adanya perbaikan.

"Kira-kira diantara kita siapa ya yang bakal nikah duluan?"

"Eh lu main bahas nikah-nikah aja, cowoknya juga gue belum ada" gerutu Tari

"Jangan salah Tar biasanya yang sekarang belum ada cowoknya tiba-tiba sebar undangan" ucapan Santi diiringi kekehan kami berempat

"Kayaknya bakal lu dulu deh Dy" tunjuk Tari pada Indy

Indy tertawa "lu kali San, kan lu udah ada nama panggilan apasih namanya itu, aduh gue lupa"

"Ayah bunda" celetukku

"Nah iya itu"

Santi diam tanpa menjawab, dalam diamnya ternyata Santi menahan tawa agar tidak diledek abis-abisan.

"Curiga gue sih Lora dulu ya" goda Tari diangguki Santi juga Indy

"IDIIIH" jawabku ngegas

DIA ABADITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang