'Minimal sekali seumur hidup, lu harus tau gimana rasanya jadi secret admirer'
2022
Bagi sebagian orang mungkin mengungkapkan perasaan jauh lebih melegakan daripada harus dipendam sendirian. Sebagiannya lagi lebih memilih memendam untuk tidak mengungkapkan karena takut akan penolakan. Dan aku berada dipilihan kedua.
Selain karena cewek yang gengsinya bisa nembus langit, waktu itu aku juga berpikir bahwa dia terlalu sempurna buatku. Halah basi !
Maret 2020, kalau saja waktu itu tidak ada pandemi, mungkin sudah kupuas-puaskan melihat wajahnya sebelum hari kelulusan, saat ujian praktik seni budaya dilapangan, saat jam istirahat, bahkan saat jam pelajaran meski dia tertidur dibelakang. Sayangnya pandemi mulai menyebar kekota ku, berimbas sekolah diliburkan dua minggu yang berujung sampai satu tahun setelahnya, tidak ada ujian nasional, tidak ada perayaan graduation.
Setelah hari itu, aku tidak pernah melihat wajahnya kembali bahkan saat pengambilan ijazah disekolah.
🍯🍯🍯
Oktober 2023
Tiba-tiba banget kepikiran buat kepoin sosmed dia, bermodalkan nama asli juga nama panggilan akhirnya berhasil nemuin akun sosmed yang memiliki daftar pengikut 241, daftar mengikuti 822 ,serta 3 postingan. Tidak banyak yang berubah, hanya terlihat dewasa dengan penampilannya.
Masih Anggara yang mencintai club yang sama, masih Anggara yang menyukai binatang , mungkin juga masih Anggara pacarnya Fani? Entahlah.
"Lora?" Panggil mba April - rekan kerja sekaligus seniorku disini.
"Wah bawa apa tuh mba?" Tanyaku ketika melihat tangannya yang penuh dengan berkas.
"Bos nyuruh nyusun daftar acara buat tanggal 27 nih, mana belum beresin perlengkapan buat besok lagi" keluhnya
"Sini biar gue aja yang nyusun tapi nanti periksa lagi takut ada yang kelewat" tawarku
"Aman,Lora emang si paling peka" semangatnya, meninggalkanku diruangan yang tidak terlalu besar dengan berkas yang menumpuk disisi kanan.
Kantor sudah sepi hanya tersisa kami berdua, aku yang meng-handle pekerjaan mba April serta mba April yang harus menyiapkan perlengkapan acara besok, disini dibawah langit sore dengan matahari yang mulai tenggelam.
"Akhirnya" gumamku meregangkan otot tangan dan leher, turun kelantai bawah untuk melihat mba April yang ternyata sudah tidak ada disana.
"Gue ditinggalin nih" ucapku, buru-buru naik kelantai atas untuk membawa tas, serem juga maghrib-maghrib disini sendirian.
"WOI LORA JANGAN TINGGALIN GUE" teriak mba April yang baru keluar dari gudang.
Jika diingat-ingat sudah satu tahun aku bekerja di 'wedding organizer sunflo' perusahaan yang tergolong baru dengan jumlah job yang masih bisa dihitung jari. Sunflo didirikan tahun lalu tepatnya 11 April 2021, dengan empat karyawan yang sering berbeda argumen.
Ditahun pertama hanya ada 3 karyawan, hingga akhirnya perusahaan mencari anggota baru karena mulai keteteran dengan job pernikahan dua hari berturut turut ditahun kedua. Mungkin karena waktunya yang mepet atau apalah itu akhirnya aku bisa masuk kesini atas rekomendasi Sadam - teman SMA ku dulu.
Awal-awal kayak mikir 'emang gue bisa kerja kayak gini? Dengan jam tidur yang gak teratur juga jam pulang yang gak tentu?' hingga akhirnya ngerasa 'seru juga bisa ketemu orang-orang random yang bisa diroasting bareng mba April juga Sadam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ABADI
Teen FictionBahkan empat tahun setelah hari kelulusan semesta seperti enggan untuk berpihak.