Biasanya anak sekolah akan excited dengan hari pertama masuk sekolah kembali di tingkatan kelas yang berbeda mereka akan datang paling pagi untuk mengklaim bangku barisan mana yang akan mereka duduki...
Tapi Minji tidak termasuk di kalangan anak itu. Terlihat jam sudah menunjukan pukul 6.45 dan dia masih tertidur lelap di kamarnya
Tok tok tok
"Minji bangun nak". Ucap nenek minji dari luar, ucapan yang tidak terlalu keras tapi juga tidak pelan itu berhasil masuk ke telinga minji
"5 menit lagi nek". Teriak minji dari dalam
"Sudah hampir jam tujuh kamu nanti bisa terlambat... Nenek sudah siapkan sarapan".
Mendengar itupun minji langsung membuka matanya lebar
'wtf 15 menit lagi gerbang di tutup'
Buru-buru dia bangkit dan menuju kamar mandi
Setelah selesai bersiap-siap minji menuju ke ruang makan disitu sudah ada neneknya tengah sarapan.
"Nek sarapannya di buat bekal aja ya, kalo makan disini ga bakal sempet"
"Yasudah nenek siapkan dulu"
"Eh gausah nenek lanjut sarapan aja, biar minji yang siapin bekalnya".
Tidah butuh waktu 5 menit untuk menyiapkan semua itu
"Aku berangkat ya nek". Ucap minji sambil mengecup pipi neneknya
"Hati-hati nak".
***
'Sial
Gerbang udah di tutup dan yang jaga depan gerbang pak tono... Mampus minji hukuman apa yang bakal lo terima dari bapak bapak titisan firaun ini'
"Minji kamu ga bosen terlambat terus"
"Hehehe maaf pak... Maklum aja kan abis libur panjang pak jadi sering begadang susah tidur"
"Ada aja alesan kamu setiap harinya... Jadi kamu mau masuk atau pulang lagi aja?"
"Masuk dong pak.. saya kan juga mau lulus biar jadi orang sukses"
"Orang sukses itu tepat waktu ga kaya kamu terlambat setiap hari... Kamu saya kasih hukuman bersihin gudang belakang"
Kalian mau tau betapa horrornya gudang belakang? Gudang yang udah ga pernah di pake sama sekali, gelap meskipun siang. Dan rumornya banyak yang di jahilin sama makhluk halus di gudang kalo mereka lagi lewat di sekitar gudang itu
"Yah pak jangan gudang belakang dong... Itukan tempat angker banget pak. Nanti kalo saya pingsan ketemu hantu gimana"
"Ga ada hantu pagi begini minji... Ga ada penolakan, karena ini hari pertama. Kamu sapu pel sekalian sawang sawangnya kamu bersihin".
Kalian liat kan kekejaman bapak tono ini? Mungkin dia udah bukan titisan firaun lagi
"Ayo ikut saya ambil alat kebersihan"
Dengan langkah gontai minji mengikuti langkah pak tono.
Sebetulnya sudah bermacam hukuman minji terima, dan bukan hal yang sulit untuk mengerjakannya karena itu memang konsekuensi untuk dirinya yang terlambat setiap hari. Dan bukan tanpa alasan pula minji selalu terlambat setiap hari, alasan yang sebenarnya tidak mungkin ia katakan karena mungkin orang akan berfikir macam-macam padanya.
"Ini kuncinya... Jangan ke kelas sebelum semuanya bersih".
Dan kalian tau apa yang lebih nyebelin lagi? Pak tono ini bakal cek langsung hukuman yang kita kerjain tadi, kalo sekiranya ga tuntas dia bakal tambahin hukumannya lagi. Huft
Dengan enggan minji memasuki gudang tersebut, baru masuk beberapa langkah saja bulu kuduknya meremang hawa dingin sangat terasa padahal pagi ini cuaca sangat terik.
Sambil mulut terus berkomat kamit dia bersiap untuk membersihkan gudang tersebut
Brak
"Aakkhh" teriak minji sambil memegang sapu bersiap untuk bertarung jika memang ada hantu yang mengganggunya
Saat dia berbalik ke belakang dia melihat sesosok laki laki memakai baju seragam sekolah yang sama dengannya
'ini hantu atau orang? Masa hantu ganteng gini si... Kan jadi ga tega mukulnya (๑•﹏•) eh tapi kakinya napak tanah ko'
"Lo orang kan bukan hantu" setelah keheningan yang cukup lama akhirnya minji buka suara, entah itu pertanyaan atau pernyataan dia hanya ingin memastikan
"Emang ada hantu yang ganteng kaya gue?"
'anjir pede abissss... Meskipun emang beneran ganteng'
"Ck... Ngapain lo disini? Kayanya ini bukan tempat nongkrong deh"
"Di suruh pak tono"
"Hah akhirnya bantuan datang"
"Siapa bilang gue mau bantuin?".
"YA TERUS LO KESINI BUAT APA KALO BUKAN BUAT BANTUIN GUEEE".
"liatin kerjaan lo bener atau ngga"
Sialan
"Cepet kelarin gue gamau lama lama disini"
"LO PERGI AJA KALO GITU"
Dengan perasaan dongkol minji menatap lelaki itu yang tengah bersandar di pintu sambil memasuki tangannya ke saku yang juga menatapnya dengan pandangan santai
'oke satu persatu minji ayo selesain, pertama bersihin sawang dulu'
Minji mencoba untuk membersihkan sawang... Namun sayang karena keterbatasan tinggi badan dia tidak bisa menggapai sawang tersebut
"Ck susah banget sih ini... Gagang pembersihnya kurang tinggi" gerutunya sambil coba berjinjit
Secata tiba-tiba ada tangan yang mengambil alih pembersih sawang tersebut
"Bukan gagangnya yang kurang tinggi.. tapi lo aja yang kependekan" ucap lelaki yang sedari tadi cuma senderan di pintu itu
Akhirnya dia mengambil alih kerjaan membersihkan sawang itu
"Lo bersihin yang lain aja"
"Ko jadi lo yang ngatur"
Meskipun begitu minji tetap menurut... Dan akhirnya mereka berdua malah bekerja sama untuk bersihin gudang itu.
"Huft akhirnya selesai juga" ucap minji sambil menyeka keringat di dahinya dan melirik ke arah lelaki yang tadi membantunya
"Thank's" ucapnya yang tidak di tanggapi
Ni bocah songong juga
Karena merasa gerah akhirnya minji memutuskan untuk mengikat rambutnya... Tetapi gerakan mengikat rambutnya itu terhenti saat ada tangan yang mencekal pergerakan tangannya. Ia mendongak dengan raut muka bingung kenapa? Terjadi keheningan beberapa saat
"Biarin di gerai jangan di iket". Ucap lelaki itu dengan raut muka serius
"Kenapa?"
Ikatan yang setengah jadi itupun akhirnya terlepas kala lelaki itu menarik kembali ikat rambutnya
"Lo jelek banget kalo rambut di iket gitu"
'bohong... Gue bohong. Lo cantik banget kalo rambut di iket gitu... Dan ntah kenapa gua gamau orang lain liat itu' . Riki
*
*
*
*
HALLO GUYS..... TOLONG SUPPORT CERITA PERTAMA YANG AKU TULIS DARI HASIL IMAJINASIKU INI YA (●♡∀♡)
MASIH AMATIRAN BANGET KARENA BARU PERTAMA TULIS CERITA KAYA GINI HAHA
KALAU ADA TYPO DI MAKLUMIN AJA YA GUYS... SANGAT MENERIMA KOMENTAR UNTUK PERBAIKAN KEDEPANNYA
LOV U 🤎🤎
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas Pengganggu || Riki*Minji
Fanfictiongadis itu melihat penampilan lelaki di hadapannya menilai dari atas sampai bawah "lo yakin kelas 10?". ucap gadis itu dengan alis terangkat "kenapa emangnya?". jawab lelaki di depannya "penampilan lo ga mencerminkan adek kelas... urakan banget" **...