Semalam minji benar-benar tidak bisa terlelap... Setelah kejadian bertemu dengan bocah ngeselin itu di tempat bekerjanya membuat pikiran minji terlalu over, memikirkan bagaimana di sekolah nanti ketika mereka bertemu? Atau apakah dia memberitahu anak anak yang lain tentang pekerjaannya itu?
Bahkan sekarang jam sudah menunjukan pukul 5.25 dan mata minji masih terlihat segar tanpa kantuk... Karena ia tidak bisa tidur akhirnya ia memilih mandi dan bersiap siap.
Selesai mandi ia menyiapkan sarapan untuk dia dan neneknya
"Tumben sudah bangun nak". Sapa nenek minji sambil menghampiri dia yang tengah memasak di dapur
"Iya nek.. mau jadi murid teladan nih biar ga terlambat terus". Jawab minji dengan nada bercanda
Tak selang berapa lama sarapan siap di hidangkan dan akhirnya mereka berdua pun makan dengan hikmat.
"Bagaimana kemarin hari pertama sekolah kamu nak?". Tanya nenek minji di tengah keheningan sarapan itu
"Seperti biasa nek, di awali dengan hukuman hehe". Jawabnya sambil nyengir
"Maaf ya nak... Nenek hanya bisa merepotkan mu". Ucap neneknya dengan tatapan sendu
"Ngga lah nek... Ko nenek ngomongnya gitu, nenek ga repotin minji tau. Minji seneng tinggal sama nenek disini. Nenek jangan berfikir kaya gitu ya. Minji jadi sedih tau". Ucap minji sambi beranjak dari tempat duduknya menghampiri neneknya dan memeluknya
"Minji berangkat sekarang ya nek". Ucapnya lagi sambil mengecup puncak kepala neneknya
Neneknya mendongak dan tersenyum "hati hati ya sayang"
"Siap kapten" ucap minji dengan tangan hormat
*
*
*
*"Loh neng minji tumben ga telat neng, masih pagi banget loh ini". Ucap pak ragil satpam sekolah
Jelas saja dia akan bilang begitu sebab ini masih jam 6.15 tetapi minji sudah sampai di sekolahnya... Hal yang sangat langka karena bisanya dia paling pagi datang ke sekolah itu jam 7.10
"Hehehe iya pak lagi pengen jadi murid disiplin nih" jawabnya sambil menyengir
Dikarenakan masih terbilang sangat pagi, mungkin hanya baru beberapa murid yang datang ke sekolah... Minji langsung menuju ke ruang kelasnya. Dilihat masih kosong, belum ada anak kelasnya yang datang selain dia.
'apa gue tidur dulu ya sebentar? Mumpung masih lama masuknya juga'.pikir minji
Akhirnya dia memutuskan tertidur di bangkunya dengan tangan bertumpu di meja untuk mengalaskan wajahnya.
Satu persatu anak kelasnya mulai berdatangan saat minji tertidur tapi perempuan itu tidak terusik sama sekali bahkan dengan suasana kelas yang mulai berisik itu.
Bukan hanya suasana kelas saja yang harusnya mengganggu, tapi juga keusilan jasmine dkk. Jika dilihat sekarang penampilan minji sudah sangat mirip odgj. Muka yang penuh dengan coretan, rambut dengan kepang asal asalan. Hal seperti itu pun tidak mengganggu tidur nyenyaknya
"Mampus hahaha rasain". Ucap jasmine dan teman temannya dengan cekikikan
Bel tanda masuk berbunyi, tapi belum ada tanda tanda minji akan bangun dari tidurnya. Sampai Bu ratna guru matematika memasuki kelas. Ruangan kelas yang tadi ricuh mulai kondusif, dan para murid memberikan salam.
Namun memang tidak salah bu ratna ini mempunyai indra penglihatan empat... Guru dengan kacamata itu langsung menangkap pemandangan minji yang tengah tertidur. Buru-buru dia menghampiri meja minji
Bbraraakkk
Bu ratna menggebrak meja minji dan membuat minji yang tengah tertidur itu terlonjak kaget dan otomatis langsung duduk tegap dengan muka bantal khas planga plongo
"MINJI INI MASIH PAGI DAN JAM PERTAMA BARU AJA MAU DI MULAI... BISA-BISANYA KAMU TIDUR NYENYAK SAMPE ILERAN GITU". ucap bu ratna berteriak
Sempat linglung dengan situasinya setelah mendengar teriakan bu ratna minji sadar 100% dengan kondisinya saat ini
'sial bisa bisanya gue tidur nyenyak tanpa denger bel sedikit pun. Ini lagi penghuni kelas ga ada yang bangunin gue sama sekali'.
"SEKARANG CEPAT KAMU KE TOILET CUCI MUKA KAMU, DAN KE PERPUSTAKAAN AMBIL BUKU PAKET MATEMATIKA".
dengan segera minji pergi ke toulet untuk mencuci muka..
Sesampainya di toilet minji terkejut melihat wajahnya sendiri
"ANJIR SIALAN SIAPA YANG BUAT MUKA GUE KAYA GINI". teriaknya marah
Bagaimana tidak marah penampilannya saat ini sudah seperti orang gila. Muka yang penuh coretan ga jelas dan rambut yang sangat berantakan. Mencuci mukanya dengan kasar dia menatap pantulan dirinya dengan bengis
'ini pasti ulah si jasmine sama temen temennya... Liat aja pasti gue bales nanti'.
*
*
*Selesai dari toilet dia langsung bergegas menuju ke perpustakaan untuk mengambil buku paket matematika
"Permisi bu, saya minji dari kelas 11.2 mau ambil buku paket mtk di suruh bu ratna". Ucapnya sopan
"Oh iya iya sebentar ya". Ucapnya sambil mengambil buku paket uang di maksud minji
"Kamu kesini sendiri?".
"Iya bu".
"Yakin bisa bawa sendiri? Ini ada 30 loh dan lumayan berat banget kalo kamu bawa sendiri sampe kelas".
Minji melirik tumpukan buku itu...
"Bisa mungkin bu.. atau ga saya bawa setengahnya dulu nanti saya balik lagi kesini". Ucapnya masih ramah dan sopan
"Eh tunggu bentar ibu ada solusi buat kamu". Ucap ibu penjaga perpus. Minji menunggu sambil memikirkan balasan apa yang akan dia lakukan kepada jasmine dan teman temannya, sampai dia tidak sadar kalau ibu penjaga perpus sudah kembali dengan membawa seseorang
"Ini ibu bawa bantuan buat kamu, mumpung dia lagi di hukum suruh bersihin perpustakaan jadi sekalian aja ibu suruh bantuin kamu bawa buku". Ucap ibu penjaga perpus yang mennyadarkan minji dari lamunannya. Dia membulatkan matanya saat bertemu pandang dengan mata itu.
'apa emang dunia sesempit ini?'
"Eh gausah bu saya beneran bisa sendiri ko". Ucapnya dengan gelagat tidak nyaman
"Ga ada bantahan... Kamu tolong bantu dia bawa buku paket ini ke kelasnya ya". Ucap ibu penjaga perpus tegas dan memberi intruksi kepada orang yang akan menolong minji
Akhirnya mau tak mau minji dan orang itu mengambil setengah setengah dari buku paket itu
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas Pengganggu || Riki*Minji
Fanfictiongadis itu melihat penampilan lelaki di hadapannya menilai dari atas sampai bawah "lo yakin kelas 10?". ucap gadis itu dengan alis terangkat "kenapa emangnya?". jawab lelaki di depannya "penampilan lo ga mencerminkan adek kelas... urakan banget" **...