Sepanjang perjalanan pulang hanya ada keheningan di dalam mobil itu... Rayan yang berada di kursi belakang tampak sudah tertidur pulas. Riki melirik minji yang sedari tadi diam sambil memandang keluar jendela.
Entah apa yang di rasakan minji... Dia ingin marah tapi rasanya kemarahannya akan sia sia dan akan menguras lebih banyak energi dari dirinya. Akhirnya dia memutuskan untuk diam seribu bahasa. Akibat rasa lelahnya setelah bekerja, kini kantuk menyerang dirinya tanpa sadar kini dia mulai terlelap di perjalanan itu....
Riki tidak membawa minji pulang kerumahnya melainkan membawanya kerumah dia... Sesampainya disana dia menggendong rayan yang masih tertidur
"Loh tidur rayannya rik... Sini biar bibi aja yang gendong". Ucap perempuan yang lebih muda dari mamahnya itu dan mengambil alih rayan dari gendongan riki
Dia adalah ibunya rayan sekaligus adik dari mamahnya....
Riki berjalan lagi ke mobil... Dia menimang-nimang untuk membangunkan minji atau tidak, dilihatnya minji tertidur sangat lelap. Tidak tega akhirnya riki memutuskan untuk tidak membangunkannya dan mulai menggendong tubuh minji....
Mengira minji akan bangun akibat ulahnya ternyata dia salah... Minji malah makin mempererat pelukan di lehernya dan mencari posisi nyama di dada bidangnya....
Baru akan memasuki rumah dia melihat mamahnya sudah berkacak pinggang di depan pintu seperti meminta penjelasan... Lantas riki memberikan isyarat agar mamahnya tidak berisik terlebih dahulu dan melanjutkan langkahnya memasuki kamarnya...
Dia meletakkan minji dengan hati hati di kasurnya, dan membenahi rambut minji yang menutupi wajahnya. Memandangnya sebentar sebelum keluar dari kamar tersebut
Baru menutup pintu kamarnya dia sudah di kaget kan dengan suara mamahnya
"Udah berani ya sekarang bawa perempuan kerumah.... Di bawa masuk ke kamar lagi ck ck ck". Ucap mamahnya
"Ish mamah ngagetin aja tau ga". Ucap riki protes
"Siapa yang ajarin begitu hah? Kamu apain anak orang?". Ucap mamahnya galak sambil menjewer telinga riki
"Aw aw mah sakitt...". Ringisnya
"Itu temen sekolah riki ga sengaja ketemu...". Jawab riki seadanya
"Terus kenapa ga di pulangin kerumahnya?". Jawab mamahnya mengintimidasi
"Tadi dia tuh luka karena tadi rayan ga sengaja nabrak dia... Gabisa jalan akhirnya aku ajak bareng. Di perjalanan dia tidur terus aku ga tega banguninnya akhirnya aku bawa kesini aja". Ucap riki dengan wajah tanpa dosa yang di tanggapi mamahnya dengan mulut berbentuk O
*
*
*Nyaman... Itu yang di rasakan minji sekarang, rasanya sangat berat untuk dia membuka mata dengan rasa nyaman yang dia rasakan. Kasur yang empuk dan selimut yang lembut. Terlebih lagi aroma maskulin yang membuat hatinya nyaman dan menghangat.
Tunggu dulu...
Aroma maskulin?
Minji langsung membuka matanya lebar lebar dan mendudukan dirinya setelah menyadari kejanggalan itu.... Hal yang pertama ia lihat adalah ruangan dengan cat berwarna abu silver yang di yakini dia ini adalah sebuah kamar, kamar lelaki tepatnya
Krriiett
Mendengar suara pintu yang terbuka langsung mengalihkan perhatian minji
"Udah bangun". Ucap lelaki itu yang tak lain adalah riki
Minji yang masih mencerna situasi ini hanya bisa terdiam...
Riki yang nelihat raut wajah bingung minji akhirnya membuka suara"Lo ada dirumah gue, tepatnya sekarang lo ada di kamar gue". Ucap riki
Minji yang sadar setelah riki mengucapkan itu langsung mencoba bangkit dan menyerang riki bertubi-tubi
"APA YANG LO LAKUIN KE GUE SIALAN..... akh" teriak minji emosi sambil menyerang riki tanpa mempedulikan kakinya yang masih sakit itu... Al hasil tubuhnya oleng karena kakinya tidak bisa menahan sakit
Segera riki menangkap tubuh minji... Yang berakhir minji sekarang berada di pelukan riki. Sempat termenung dengan posisi itu sampai satu suara menyadarkan mereka
"Ups mamah ganggu ya?". Ucap orang itu yang tak lain adalah mamah riki dengan nada jahil menggoda
Mereka yang sadar segera membenarkan posisinya terutama minji yang saat ini telinganya sudah merah karena malu
"Kaki lo masih sakit jangan terlalu banyak gerak". Ucap riki kepada minji
"Ululu perhatiannya anak mamah". Ejek mamahnya "ini mamah bawain batu es buat kompres kakinya temen kamu". Ucap mamahnya lagi sambil menekankan kata teman
Riki menerima kompresan itu dari mamahnya... Kini perhatian mamah riki tertuju pada minji yang masih tertunduk malu
"Hati-hati sama riki ya nak... Dia kadang suka gigit". Ucapnya tiba tiba yang di tujukan kepada minji
Riki yang mendengar ucapan mamahnya hanya melongo sedangkan mamahnya sudah melenggang pergi.
Kini hanya mereka berdua yang berada di ruanga ini. Setelah terdiam lama minji teringat bahwa dirinya harus bekerja..
'jam berapa sekrang'. Batinnya sambil mengedarkan pandangan mencari jam
"Cari apa?". Tanya riki
"Gue harus kerja... Jam berapa sekarang?". Jawab minji sambil bertanya
"Jam 8 malem". Jawab riki santai
Lantas jawaban riki membuat minji ketar ketir 'sial' rutuknya
Minji mencoba bangkit tetapi pundaknya di tahan oleh riki... Minji menatap riki dengan bengis
"Plis gue udah cape berantem sama lo... Sekarang lepasin gue, gue masih harus kerja". Ucapnya yang sudah lelah
"Lo kerja berdiri dengan kondisi kaki lo kaya gitu". Balas riki sambil melirik kaki minji yang lebam dan sedikit bengkak
"Lo gatau seberapa penting kerjaan ini buat hidup gue". Ucapnya dengan nada tertahan mencoba untuk tidak meledakkan emosinya
Riki menghela nafas sebentar
"Gue udah minta izin ke pengelola club itu buat liburin lo hari ini". Ucap riki enteng
"EMANGNYA LO SIAPA BERANI NGATUR HIDUP GUE". teriak minji akhirnya yang tidak dapat memendam emosinya lagi air mata sudah menggenang di pelupuk matanya
Ia merasa setelah bertemu dengan riki hidupnya jadi terasa lebih sulit
"Gue udah cape banget berurusan sama lo... Sebelumnya hidup gue baik baik aja". Ucapnya yang kini sudah terisak berurai air mata
Riki yang melihat minji menangis seperti itu terpaku...
'apa dia menyulitkannya?'. Pikir riki
Riki mengahampiri minji dan memeluk gadis itu sambil mengusap kepalanya pelan.... Minji sudah tidak ada tenaga untuk berontak, hari ini dia sudah mengeluarkan emosinya banyak dan rasanya sudah sangat lelah sekali
"Sssttt.... Maaf. Gue ga bermaksud buat lo jadi tertekan. Maafin gue, mungkin emang cara gue yang salah ngasih perhatian ke lo". Ucap riki lembut masih sambil memeluk dan mengelus kepala minji
"Gue sayang sama lo". Ucap riki pelan tetapi masih bisa di dengar oleh minji
Minji yang masih sedikit terisak langsung menghentikan tangisnya tatkala mendengar ucapan riki barusan, dia mendongak menatap wajah riki denga tatapan yang sulit di artikan. Riki membalas tatapannya
"Aku ga main-main sama ucapan aku barusan... Aku beneran sayang sama kamu. Maaf karena udah bikin kamu nangis, aku cuma gamau kamu nambah sakit kalo kamu paksa badan kamu buat kerja". Ucap riki lembut dengan kata 'aku-kamu' yang terdengar sangat ambigu di telinga minji
Entah kenapa mendengarnya membuat telinga minji merasa gatal dan memerah karena malu... Namun ada juga rasa hangat yang dia rasakan menjalar di hati bahkan sampai ke perutnya, seperti ada kupu kupu yang terbang di sana. Dengan tatapan lembut yang riki berikan, emosinya perlahan meredup.
******
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas Pengganggu || Riki*Minji
Fanfictiongadis itu melihat penampilan lelaki di hadapannya menilai dari atas sampai bawah "lo yakin kelas 10?". ucap gadis itu dengan alis terangkat "kenapa emangnya?". jawab lelaki di depannya "penampilan lo ga mencerminkan adek kelas... urakan banget" **...