Sore menjelang malamnya, satu persatu anggota keluarga telah pulang. Yang pertama ada echi dengan wajah masamnya, kedua ialah gin membawa setumpuk kertas laporannya. Lalu disusul oleh jaki dan krow yang sedang berdebat kecil sejak sepulang dari kampus.
Tak lama kemudian. Pulanglah rion, caine dan key, yang tiba saat matahari telah diganti oleh bulan.
"MAMI, TOLONGIN ECHI MAMII" teriak gadis berambut ungu muda itu sontak bersembunyi dibelakang caine yang baru datang.
"ECHI, SINI GA LO?!" panggilan gin sembari teriak mencari keberadaan echi dengan amarah yang tercetak diwajahnya.
"buatin dari awal ngga, chi. gua bunuh juga lu, cape cape gua buatnya ya" ancam gin sembari mendekati echi dengan tongkat baseball ditangannya.
"astaga, kenapa lagi dua anak ini" gumam rion yang memijat pangkal hidungnya, pusing melihat tingkah-tingkah abstrak anaknya.
"orang sabar kata dewa duitnya banyak, pak" bisik key menanggapi gumaman rion.
"maap atuh gin, kan gua gak sengaja" cicit echi yang masih bersembunyi dibalik tubuh caine.
Caine yang masih bingung dengan keadaan ini pun menatap intens kedua anaknya, selang beberapa menit. Ia menarik pergelangan tengan echi, dan gin untuk dibawa ke ruang keluarga.
Yang ditarik hanya bisa pasrah dan diam seribu bahasa, karna gak mungkin kan ngelawan mami. (kena lempar sapu mampus dah ntar :v)
"sekarang cerita ke mami, ada apa sebenernya?" tanya caine.
"jadi gini mi.. tadi echi mau pinjem laptop gin buat mindahin data aja, karna katanya penting buat hari ini. yaudah aku bolehin deh, tapi malah dia hapus laporan pratikum ku miii" jelas gin.
"dih, mana ada ngehapus. itu gak sengaja ya, gua juga gatau kalau itu laporan pratikum elu" balas echi.
"lo bisa baca judulnya, echi" ucap gin dengan nada tertekan.
"ya ampun.. coba deh gin reload dulu, siapa tau masih ada beberapa yang kesimpen. engga mungkin kan langsung hilang gitu aja" lirih caine, menepuk salah satu bahu sebentar gin, guna untuk meredakan emosinya.
"yauda deh, aku coba lagi" gin meredakan emosinya dan kembali ke kamar.
"makasih mamii, sayang banyak banyak dehh" ujar echi dengan senyum pepsodent nya :)
"laptop kamu kenapa emang? sampai pinjem gin gitu?" tanya caine penasaran.
"lagi ku charge, aku pinjam buat mindahin file aja, biar flashdisknya bisa dikembaliin secepatnya" jawab echi.
"jadi gitu, bersih bersih badan dulu sana. udah sore, mami mau ke kamar" ujar caine lalu berjalan pergi dari ruang keluarga, echi pun mengekori hingga tiba di kamarnya.
***
Pukul 20.35, Malam.
Ruang keluarga masih dipenuhi oleh canda tawa seluruh penghuninya, malam ini agenda mereka adalah menonton film horor. Takut atau engga itu urusan belakang, yang penting bisa nobar sekeluarga.
"sirkel cewe pada ngapa itu dah, pake topeng segala. mana warna warni" celetuk krow yang dari tadi sibuk menyimak kegiatan para ciwi² sebelum nonton.
"ANJING WARNA WARNI, LU KIRA ANAK AYAM YANG DIJUAL DIPASAR ITU??!!" ujar riji yang udah ketawa ngik ngik, ga ekspek sama omongan krow.
"MUKANYA BERWARNA" timpal mako yang bikin tambah ketawa si riji, jaki, ama krow.
"MATA LO TOPENG, MASKERAN GINI BIAR KULIT MAKIN BAGUS LO KRITIK TAI" balas echi.
KAMU SEDANG MEMBACA
you are mine || rioncaine
Fantasy"I have faith in what i see, now i know have meet an angel, in person, and he's looks, perfect". ________________________________________ Shipper Rion x Caine 20, March 2024