011

1.9K 186 34
                                    

Setelah cukup lama berbincang santai diruang tamu, kini mereka memutuskan suatu kegiatan yang akan menjadi agenda malam ini.

"nanti malem enaknya bakar bakar ga sii?" celetuk mia

"wah, boleh tuh. jarang jarang kita bakar bakar, ama apa ya kalo malam suka gabut" jawab key (ente mentang mentang :v)

"boleh aja si, tapi izin papi dulu. boleh apa engga nya" ucap caine, rion yang merasa namanya tersebut pun membuka mata lalu ia bertanya "apaan nih, ada disuruh izin papi dulu?"

"itu pii, pengen bakar bakar buat agenda malem nantiii. bolehh yaaa, yaa yaa" ucap mia memohon (paksa) si bapak.

"boleh boleh aja, asal engga menganggu agenda buat besok. kan masih belum libur" ucap rion memberi lampu apa? betul, ijo

"YES!!.. AMAN PIII!" jawab mereka serentak senang

"tapi kita kayaknya perlu beli daging sama bahan bahan lainnya juga deh, soalnya udah pada abis. mami aja blom belanja" ucap caine yang baru ingat akan hal itu.

"kalau gitu sekalian aja mami, dibagi tugas aja. ada yang nyiapin tempat sama alat yang bakal digunain nanti, trus ada yang ikut mami biar belanjanya lebih cepet" saran gin

"key, elya, selia, kalian bertiga ikut mami belanja. sisanya beresin tempat sama alat yang bakal dipakai nanti" perintah rion dan diangguki oleh semua.

[FYI: rion udah berubah posisi ya, yang awalnya tiduran dengan bantalan paha caine. jadi duduk biasa gitu di sofa].

Rion tiba tiba berdiri dan merogoh saku celana belakangnya, mengeluarkan dompet. lalu mengambil sebuah kartu yang berwarna hitam dari dompet tersebut, dan diserahkannya kepada caine.

Para anak anak yang melihat itupun segera berbisik satu sama lain, oh ayolah pasti kalian tau apa omongan mereka.

"kata gua si, ambil jajan sepuasnya sama ambil daging yang banyak ya. mumpung dibayarin gini, sel" bisik krow disamping kanan selia.

"tenang krow, itu udah rencana awal gua" jawab selia, dan diacungi jempol oleh krow.

"sel, jan lupa borong borong lu" kini bisik si echi lah yang berada disamping kiri selia.

"aman, selagi mami ngizinin. gua trobos, toh gabakal ada yang marah hohoho" balas selia tertawa jahad.

"eh?.. makasih iyonnn" ucap caine dan menerima kartu tersebut, sedangkan rion hanya membalas dengan sebuah anggukkan.

"kalo gitu, ayo gas berpencarr!!" ujar echi dengan semangat membara dan sudah mendahului yang lain, "CHI, TUNGGUIN GUA KOCAK!" teriak aenon saat melihat echi melesat, ia pun segera menyusul.

Berakhir mereka semua mulai membubarkan diri dari ruang tengah, untuk menuju area halaman belakang. kecuali 4 orang ini, mereka kembali ke kamar masing masing untuk bersiap pergi belanja.

"ngapain kamu ikut kesini? sana ke belakang, awasin tuh anak anaknya" omel caine karna tiba tiba rion menempel dengannya.

"iya iya, baw-

BYURR!!

belum selesai mengucapkan kalimatnya, sudah terdengar suara rusuh dari perbuatan anomali rumah ini.

"tuh dengerin, udah berulah mereka itu" usir caine

"iya iya iya.. hati hati dijalan ya, kalo ada apa apa langsung radio. jangan ngebut ngebut juga bawa mobilnya" pesan rion, lalu..

chupp

rion mengkecup sekilas bibir caine dan langsung kabur melarikan diri ke halaman belakang, sekalian mengawasi para anak anomalinya itu.

you are mine || rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang