009

2.3K 209 29
                                    

Pagi hari ini,

Seperti biasa, mereka sibuk dengan aktivitas masing masing. ada yang sekolah, ngampus, kerja, dan mereka pastinya sibuk sebelum berangkat ke tempat yang akan dituju.

"mami, mami, mami" panggil echi beruntun, padahal caine berada di depannya.

"kenapa, echiii" sahut caine yang masih fokus dengan pekerjaannya.

"selia sakit mami" ujar echi dan berhasil membuat caine memberhentikan aktivitasnya.

"kok bisa? semalem perasaan masih baik baik aja itu"

"bisa dong mami, dia tu semalem sebelum tidur ada acara berendam dulu. mana lama lagi. pas echi cek, dia ketiduran, ya echi bangunin dong. lah paginya malah demam" jelas echi yang membuat raut khawatir tercetak jelas diwajah caine.

"key! tolong lanjutin ya, aku mau cek selia dulu" ujarnya lalu bergegas menuju kamar selia, setelah mendapatkan sebuah anggukan dari key.

"napa tuh? si mami buru buru ke atas?" tanya rion yang baru sampai dapur.

"itu anak lu pi, sakit"

"lah? anomali bisa sakit ternyata"

"LU JUGA ANOMALI TUA, NGACA DONG"

"UDAH NGACA GUA TADI, GANTENG"

"kata siapa? kalo kata ku engga si"

"kata caine dong"

"MAMI GUA ITU!"

"BINI GUA ITU!"

"allahu pak, chi. udahlah jan ribut pagi pagi, kasian noh mami" lerai key yang sudah pusing mendengar perdebatan keduanya.

"iya maap" jawab rion dan echi bersamaan.

Key hanya bisa menghela nafas pelan karna kelakuan anak dan ayah itu yang benar benar mirip, plek ketiplek.

dikamar selia.

Caine sudah tiba dikamar selia, dan mengecek suhu badannya. ternyata benar kata echi, selia demam. Caine pun kembali turun ke bawah mengambil kain dan air hangat untuk kompres.

Selesai mengambilnya, caine langsung keatas untuk segera mengompres selia. selia merasa ada pergerakan lain di dahinya pun berakhir membuka mata.

"m..mami??" panggil selia lirih.

"iya, selia? kenapa?" jawab caine yang baru saja selesai mengompres selia.

"gapapa mi, cuma ya gitu" ucapnya, caine hanya mengangguk paham dan bersiap untuk turun ke bawah lagi.

"mami turun dulu ya, mau ngembaliin wadah air tadi sekalian ambil makan sama manggilin pak sui" ujar caine sebelum meninggalkan kamar selia.

"okey mami.."

Caine pun bergegas turun ke bawah, setelah melewati tangga terakhir. tepat sekali, ada sui yang sedang melintas menuju arah dapur.

"pak sui!" panggil caine spontan, sui pun serentak kaget dan menoleh.

"eh caine, kenapa?" tanyanya.

"selia lagi sakit diatas, bisa tolong diperiksain?" pinta caine dan diangguki oleh sui, ia pun putar balik untuk mengambil peralatannya.

[suizenka madaka, yang sering dipanggil sui adalah seorang relasi dari EMS. ia seorang dokter dirumah sakit sekaligus dirumah, saat terjadi perang sui tidak ikut turun. namun ia stay dirumah jika ada anggota yang kena tembak, atau down duluan. bisa dibilang penanganan pertama].

.

.

.

"mami ga ikut sarapan?" tanya garin saat melihat maminya itu tidak ikut duduk dikursi meja makan dan masih sibuk sendiri.

you are mine || rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang