008

2.5K 221 25
                                    

yo, semua. saiya balik nieh, mwehehehe.

apakah, apakah menurut kalian syudah lama sekali saiya tidak up? adakah yang kangen book ini gess?

wkwk, sebelumnya makasih buat yang udah nungguin book ini up. lup lup klean dech :^

udah si gitu doang buat baliknya, met baca seng~

-☆

Malamnya, 08:45.

Mereka semua telah tiba dipasar malam setelah drama sendari pagi hingga menjelang ke berangkatan menuju pasar malam, rion sudah lelah dengan tingkah anak anak spesialnya itu.

"udah ah berantemnya, ayo masuk ke dalem atau kalian gausah masuk aja sekalian?" ujar caine yang terdengar mengancam para anak anak.

"maaf, mih" jawab mereka serentak, rion mendengus kesal mendengar hal itu. sebab jika ia yang menasehati, yang ada akan pindah tujuan jadi ke rumah sakit.

"dah dah dah!, bubar! bubar!" ujar rion lalu menarik tangan caine, dan berjalan terlebih dahulu. (ga bisa sabaran emg si bapak satu ini)

"mencar aja ya, klo mau kemana ngasih tau lewat radio aja. kalian juga pasti capek kalo ngikutin dua bokem papi mami ini" ucap rea yang tangannya sudah ditarik tarik oleh bokem itu, mengajaknya segera pergi berkeliling.

"echi ceres juga mau pergi akh, ayo para dayang dayang kuh" ujar echi dengan tingkat kepedean setara dengan dewa dan berakhir mendapat pukulan sayang dari selia dan aenon.

radio:

"halo cek radio" - rea
"cek, kenapa nih" - krow
"papi!! mia, sou, sama kak rea mau muterin ini dulu ya" - mia
"anjir, gak pegel tu kaki lu mia?" - gin
"gak si, kenapa emang?" - mia
"gak gada, aneh aja" - gin
"oh ya papi, ini aku, jaki, riji, mako, ke bagian wahana sama permainan ya" - krow
"oke, ada lagi?" - rion
"aku, gin, funin, ke makanan pii" - garin
"echi dan circlenya muter muter" - echi
"key dan elya stand makanan" - key
"yaudah, tiati dah lu semua" - rion
"shappp" - semua kec rion, caine.

end.

Semua pun sibuk dengan dunianya masing masing, salah satunya seperti rioncaine ini. mereka sibuk kesana kemari dengan kedua tangan mereka yang saling bertautan.

"yonn, ayo naik itu!!" pinta caine antusias sembari menunjuk bianglala, rion hanya bisa mengangguk menyetujui apapun yang ia mau.

"mau sama anak anak, apa berdua aja?" tanya rion, dia tau jika caine ini juga amat sangat care dengan anak anaknya.

"berdua aja dulu, nanti baru sama anak anak. ayo cepettt ihh" rengek caine tak sabar ingin menaiki bianglala tersebut.

rion pun hanya menyetujui apapun yang diinginkan istrinya. dirasa mereka juga sudah lama tak jalan berdua seperti ini, tanpa diganggu para tuyul tuyulnya itu juga.

"yonn, liat ituu pemandangannyaa! cantikkk" puja caine sembari mengambil foto pemandangan kota dari atas tersebut.

"alwasy, selamanya cantik" balas rion sembari menatap seseorang yang di dapannya itu seperti memuja.

bola mata caine melirik, ia mendapati rion yang tengah menatapnya. 'sial!' batin caine, ia menunduk malu akan hal itu dengan kemerahan yang terlihat di ujung daun telinganya.

"kenapa menunduk, hm?" ucap rion yang tangannya terulur untuk mengelus pipi caine dengan lembut.

"engga, engga ada apa apa" jawab caine cepat dan mengalihkan pandangannya ke luar.

"ahahahaha, lucu sekali"

***

(mampus skip, :v)

you are mine || rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang