Enam

1.1K 141 30
                                    

Enjoy!

Winter harus menelan rasa kecewanya saat sang Mama tidak datang di acara ulang tahunnya yang ke-enam. Begitupun dengan Minjeong yang sedari tadi sibuk menenangkan Winter agar gadis kecilnya tidak menangis. Jujur, Minjeong tidak pernah menyangka bahwa Karina akan melewatkan hal sepenting ini, rupanya mantan istrinya itu masih saja ingkar.

"Mama sudah tidak sayang lagi ya pada mintel, bibu?"

Minjeong menoleh, "Sayang kok. Mungkin Mama sibuk, tapi nanti Mama pasti kesini kok, Mintel tenang aja oke?"

Wajah winter semakin murung saat mendengar ucapan Minjeong, Yujin yang masih ada di rumah Winter walaupun acaranya sudah selesai sejak tadi itu segera memeluk tubuh temannya yang lebih kecil dari dirinya.

"Jangan sedih Wintel, kan ada Ujin. Ada Mommy sama Daddy Ujin, ada Bibu wintel juga. Nanti ujin belikan jelly deh."

Winter membalas pelukannya teman nya dengan erat.

"Terimakasih ujin, kamu memang teman terbaik!"

Heejin tersenyum melihat anaknya yang berusaha menenangkan Winter, lalu matanya tak sengaja melihat ke arah Minjeong yang sedari tadi sibuk mengecek hp nya.

"Karina beneran gak bisa kesini?"

Minjeong mengangguk, "Ada pemotretan yang nggak bisa di tinggal katanya, padahal dia udah janji bakal datang, lalu saya juga harus membicarakan sesuatu pada Karina."

Dahi Heejin mengernyit saat mendengar ucapan Minjeong.

"Karina nggak ada jadwal pemotretan hari ini, kebetulan semua jadwal Karina saya tau."

Minjeong menoleh dengan dahi berkerut.

"Serius?"

Heejin mengangguk, "Seminggu ke depan jadwal Karina kosong."

Minjeong mendesah pasrah. Jika tidak ada jadwal, lantas kemana perginya ibu dari Winter itu?

•••

Setelah mempertimbangkan semuanya, kini Minjeong dan Winter sudah berdiri di depan pintu apartemen milik Karina. Winter terus merengek ingin bertemu dengan Karina, mau tak mau Minjeong harus mengantarkan Winter pada ibunya, ada hal yang ingin ia katakan juga pada mantan istrinya itu.

"Mama kok lama ya buka pintunya bibu," celetuk Winter.

"Mungkin Mama nggak dengar, kita langsung masuk aja ya."

Winter berteriak girang, dengan perlahan Minjeong membuka pintu apartemen milik Karina. Namun baru saja akan masuk, ia di kejutkan dengan sesuatu yang ada di depannya.

"K-karin?"

Minjeong buru-buru membawa Winter keluar, dengan sekuat tenaga ia berlari membawa buah hati nya saat Karina berteriak dan berusaha mengejarnya di belakang.

"MINJEONG!"

"Dengerin aku dulu, Jeong!"

Minjeong menaruh Winter di car seat dan segera menjalankan mobilnya, tak peduli saat Karina berusaha membuka pintu mobilnya.

Demi Tuhan, ia shock.

Hatinya terasa di cabik-cabik. Bagaimana bisa ia mendapati Karina tengah bercumbu panas dengan seorang laki-laki di apartemen nya? Bahkan mantan istrinya itu tampak sangat menikmati sentuhan-sentuhan laki-laki yang bahkan dirinya tak kenal.

DivorcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang