Delapan

987 140 19
                                    

Enjoy!

"Apa kabar, Mintel?"

Winter menoleh saat sang mama menanyakan kabar dirinya, sebenarnya ia belum siap bertemu ibu nya mengingat apa yang sudah sang mama lakukan pada Bibu tersayangnya.

"Aku baik. Jangan panggil aku mintel lagi, aku gak suka."

Hati Karina teriris saat mendengar penolakan dari Winter, namun ia mewajarkan hal itu.

"11 tahun, winter sama bibu kemana aja?" Tanya Karina sekali lagi.

Winter menoleh lagi,

"Mama gak perlu tahu, yang jelas aku seneng tinggal berdua sama Bibu disana. Bibu rawat aku dengan baik, gak pernah ninggalin aku sedikitpun. Setiap jam istirahat kerja Bibu selalu nyempetin buat nyamperin aku di daycare, Bibu gak pernah lupa ulang tahunku, Bibu gak pernah bikin aku nangis, Bibu selalu ada buat aku."

Lagi-lagi Karina terdiam menahan rasa sesak di dadanya, sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia tidak menyangka Mintel kecilnya akan berkata dengan ketus padanya.

Mintel yang manis nya telah hilang.

"Winter, Mama minta maaf ya? Mama gak apa apa kalo Winter mau benci sama Mama sekarang. Mama seneng Winter tumbuh jadi anak yang cantik dan sehat, Bibu berhasil ngerawat kamu dengan baik."

Akhirnya air mata Karina jatuh, Winter yang melihat itu memalingkan wajahnya, rasanya sesak melihat sang Mama menangis di depannya.

"Aku gak pernah benci sama Mama, hanya saja aku belum bisa lupa gimana mama nyakitin Bibu sebegitu dalamnya, aku juga gak bisa lupa waktu aku berharap mama datang ke ulang tahunku. Mama gatau rasanya aku nahan sedih waktu itu, sakit ma..."

"Bibu bilang aku gak boleh benci sama Mama, gak boleh marah sama mama. Tapi aku gak bisa ma, rasanya sesak disini..."

Karina merengkuh tubuh Winter saat anaknya menangis dengan kencang, hatinya sangat sakit mendengar penuturan Winter nya. Ia paham betul, dan sangat amat menyesal.

"Maafin Mama Winter, mama nyesel. Maafin mama..."

Winter yang mendengar itu membalas pelukan Karina dengan erat, bagaimana pun Karina masih Mama nya. Ia ingat jika Minjeong sering berkata padanya agar selalu memaafkan Karina, apapun keadaannya.

"Aku kangen mama. Aku juga pulang buat mama," ucap Winter seraya melepaskan pelukan sang mama.

"Winter..."

"Aku udah maafin mama."

"Winter?"

Winter tersenyum seraya menatap dalam mata Karina.

"Semarah dan sekecewa apapun aku, aku selalu punya maaf buat orang yang aku sayang." Ucap Winter sambil tersenyum manis.

Karina terdiam seribu bahasa, kata-kata itu...

Mirip sekali dengan kata-kata yang sering Minjeong ucapkan padanya.

••••

"Bu," panggil Winter pada Minjeong yang sibuk dengan gawai pintarnya.

"Apa, hm?" Tanya Minjeong saat Winter merangsak masuk ke dalam pelukannya.

"Gak apa, aku kangen sama Bibu."

Minjeong terkekeh dan mengusap pelan kepala sang anak.

"Gimana tadi sekolah nya, princess?"

"Seru sih, Yujin ternyata masih sama dari dulu ya Bu. Anak itu masih tengil sama manis, di sekolah dia jagain aku banget, persis kayak dulu waktu kita kecil, keren banget dia."

DivorcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang