********
Setelah masuk kelas tidak lama bel sekolah pun berbunyi, yang menandakan bahwa jam pelajaran akan segera dimulai.
"Rin, nanti kamu mau jajan ga?" Tanya aulia. "Hmm? sebentar yaa aku ngisi agendanya dulu" jawab karina yang sedang terburu-buru karena takut guru mapel pertama tiba sebelum agenda kelas nya terisi.
"Taraaaaa!!! Sudah selesai" ucap karina penuh dengan senyuman, ia pun langsung berdiri dan menaruh agenda di meja guru.
"Tadi kamu ngomong apa?" Tanya karina kepada aulia. " Hum, itu nanti mau makan apa?" Aulia mengulangi pertanyaan tadi yang belum sempat Karina jawab.
"Mie mau? Atau nasi bakar? Atau seblak? Atau baso? Mau yang mana hm?" Jawab karina sambil tersenyum kearah aulia.
"Hum, aku bingung makanya nanya kamu, tapi kmu malah nanya balik" aulia mengerucutkan bibirnya hampir sejajar dengan hidungnya itu.
"Hummmm" jawab karina sambil tersenyum ke arah aulia.
Tidak lama guru mapel pertama masuk kedalam kelas, sialnya jam pertama ini mapel MTK pagi pagi seperti ini manusia mana coba yang paham dengan materi Matematika itu.
" Selamat pagi anak anak. Sebelum mulai pelajaran kita doa bersama dulu ya, silahkan di pimpin" ucap guru tersebut,
" Sebelum memulai pelajaran pada pagi ini alangkah baik kita berdoa di dalam hati, berdoa mulai" ucap ketua kelas yang memimpin doa .
"Doa selesai" sambung nya.
" Baik anak anak, untuk mapel ibu seperti biasa HP dilarang keras ada di meja saat jam pelajaran di mulai. Kalo ibu liat masi ada HP yang di atas meja akan ibu sita!" Ucap bu Tini, ia guru MTK tidak galak namun tegas.
Jam pelajaran pertama pun selesai, dalam mapel pertamanya karina berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang terbaik.
Bel istirahat pun tiba, saat ini Karina sedang membangunkan Aulia karna temannya itu tertidur saat jam pelajaran.
"Aul? Mau jajan ga" ucap karina, dengan reflek nya aulia langsung bangun dengan wajah bantal dan ling lung " hah? Emang udh istirahat? Ibunya udh keluar emang?" Jawab Aulia dengan perasaan kaget.
"Udah, ayo mau jajan apa mau tidur?" Tanya Karina kepada temannya itu.
" Kamu mau jajan? Kalo kamu jajan aku ikut" jawab aulia, " hmmmm. Ya udah yuk jajan" ajak karina.
Jika tidak segera mengambil keputusan maka keduanya tidak akan makan.
Saat menuju kantin karina tidak sengaja tertabrak pria dengan tubuh tegap dan terlihat berwibawa.
"Eh, maaf kak" ucap karina, sebenernya Karina tidak salah tapi ia spontan meminta maaf kepada pria yang menabraknya tadi.
"Ouh iya, harusnya saya yang minta maaf kan saya yang nabrak" ucap pria itu. Karina pun mulai membawa pandangannya sedikit ke atas untuk melihat siapa yang menabraknya tadi.
Pria itu sedari tadi memang memperhatikan Karina, saat karina mulai melihat ke atas tidak sengaja netra coklat Karina bertemu dengan netra pria itu, yang tidak lain pria itu adalah kaka kelas nya yang bernama Muhammad sandy.
Dengan gugup karina langsung memutuskan pandangan mereka tadi.
Namun pria itu masi tetap memperhatikan tingkah Karina yang terlihat menggemaskan." A..maaf ka, permisi" ucap karina dengan gugup dan langsung menggandeng aulia yang sedari tadi hanya diam melihat interaksi keduanya.
Sandy tidak menjawab, pria itu hanya tersenyum kecil melihat punggung Karina yang kian menjauh.
Singkat cerita karina dan aulia saat ini sedang siap siap pulang, dengan bawaan buku buku yang harus di kumpulkan ke ruang guru beserta agendanya.
Sudah biasa karina melakukan pekerjaan itu hampir setiap hari, seperti hari yang di ulang ulang terus menerus menurutnya.
Setelah mengumpulkan buku buku itu ke ruang guru karina dan aulia langsung menuju parkiran dan pulang.
Setiap hari hanya melakukan kegiatan yang sama berulang kali yang menurutnya itu sangatlah membosankan, karina tipikal orang yang suka tantangan ya wajar saja jika ia merasa bosan.
**************
Sampe sini dulu ya guys have fun ya bacanya. Jangan lupa kasih vote juga ya guyss
Aku terima saran ya mungkin ada yang kurang dari sisi pembaca.
Thanks😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambition girl
Teen Fictionmenceritakan tentang gadis yang memiliki ambisi untuk mendapatkan gelar miliarder di usianya yang terbilang muda.