Bab 14. Emosi

28 4 0
                                    

hai guysss

apa kabar nihh

*********karina berjalan melewati lorong yang panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*********
karina berjalan melewati lorong yang panjang.
rahangnya mengeras, tatapannya sangat tajam seperti biasa, apalagi dalam keadaan genting seperti ini.

tangannya sudah mengepal, jiwanya ingin sekali Melayangkan pukulan itu. kenapa karina tidak lari? bukankah kalo lari lebih cepat, yang jelas karina saat ini sedang susah payah mengendalikan emosionalnya.

setibanya di aula markas, karina melihat perkelahian antara Ignition dan the flash masih berlanjut. karina melihat kearah Seleno yang masih berkelahi dengan Dio.

bugh

bugh

bugh

perkelahian Seleno dan dio sangat sengit. seleno terus menerus menyerang Dio tapi dengan mudahnya dio menghindar dan sesekali menangkis serangan seleno.

Karina berjalan kearah Dio

bugh

jalannya tidak mulus karna beberapa anak buah dio menghalangi jalannya. tapi itu bukan masalah besar bagi karina.

bugh

satu pukulan melayang kearah anak buah dio yang menghalangi jalannya,karina terus berjalan mendekat ke arah seleno dan Dio. saat  ini karina sudah di belakang dio, ia langsung menarik kerah baju dio dan langsung melepaskan satu pukulan ke rahang tegas dio.

Bugh

satu pukul melayang di rahang tegas dio, sangking kerasnya pukulan Karina membuat Dio tersungkur ke lantai. karina berjalan sedikit lalu ia mendekat kan tubuhnya kearah dio.

"lo itu harusnya mati" karina tersenyum tipis.

"lo itu harusnya mati" karina tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dio menatap lekat mata indah karina.
"tunggu surat polisi dari gw, and then jangan pernah sentuh raya!" gumamnya lalu berjalan kearah luar basecamp dio, seraya mengeluarkan ponselnya, dan menghubungi pihak berwajib.

"rin?" panggil zidan melangkahkan kakinya menuju karina sambil mengendong raya.

karina langsung menoleh ke arah zidan, ia mulai mengatur nafasnya.

"lu bawa raya ke rumah sakit dulu ya. gw mau nyari bukti lain tentang kekerasan raya dan lain lainnya. nanti gw nyusul ke rumah sakit. gw juga udh hubungin pihak berwajib, sekarang lagi otw" ucap karina yang sebenarnya sedih melihat sahabat begitu lemas di pelukan zidan.

"oke, aku bawa mobilnya ya rin. btw makasih banyak ya kamu udah mau turun tangan soal masalah ini" ucap zidan tersenyum miris kearah karina, Karina pun hanya tersenyum tidak ada niatan untuk menjawab ucapan zidan.

karina menatap kepergian zidan dan raya. ia hanya diam menunggu polisi datang, di sisi lain seleno dan zaky mengambil penuh kendali the flash.

Dor

suara pistol itu bukan dari polisi yang karina bawa. melainkan Dio, ya manusia licik itu menggunakan senjata api. dio berhasil melepaskan pelurunya mengenai zaky.

tepat di waktu yang bersamaan saat karina mendengar suara pistol, polisi yang karina hubungi pun tiba. karina langsung berlari masuk di ikuti polisi yang ia bawa.

di ruang aula sangatlah sunyi, ketegangan mulai mencengkram bahkan sekarang Seleno hanya diam mematung melihat sahabatnya yang sudah mengeluarkan darah segar.

"no?" ucap karina yang gemetar melihat zaky yang terbaring lemah di hadapannya.

"ini salah gw rin" ucap seleno yang mulai lemas.

karina tidak menjawab ucapan seleno, ia langsung mengode ke anggotanya untuk menelfon ambulance. setelah itu karina berlari kecil kearah Seleno dan langsung memeluk tubuh lemas seleno.

di iringi isakan kecil dari karina, saat ini polisi sudah mengamankan dio serta anggotanya.

****** flashback*****

saat karina meninggalkan aula yang di ikuti zidan dan raya. ternyata dio tidak menyerah begitu saja, dio mulai menyerang seleno yang lengah karna masih sedikit bingung dengan perilaku karina.

dio langsung mendorong seleno dan melepaskan beberapa pukulan ke rahang dan perut seleno, tidak lama seleno langsung bangkit dan mulai menyerang balik kearah dio

bugh

bugh

bugh

pukulan demi pukulan lepas dari keduanya, saat perkelahian mereka masii sangat sengit luka diantara keduanya pun sudah banyak.

zaky yang saat itu juga masih sibuk dengan anggota inti the flash, tiba tiba melihat dio dari jarak jauh yang mulai mundur dari seleno dan mulai mengeluarkan pistol yang memang sudah dia siapkan.

seleno pun sadar bahwa pistol itu mengarah ke arah kepalanya, namun seleno tidak menghindar ia sibuk mengatur napasnya, kelapanya juga sudah mulai pusing akibat pukulan dio.

"no! awas!" ucap zaky yang berlari kearah Seleno

Dor

yap, zaky mengorbankan dirinya untuk seleno, peluru itu mengenai dada zaky. seleno sangat shock dengan kejadian itu pun hanya bisa diam seribu bahasa.

zaky menjatuhkan tubuhnya di pelukan seleno yang masi mematung mencerna apa yang terjadi.

"titip karina sama raya no"  ucap zaky sebelum menutup matanya.

kristal bening pun jatuh dari pelupuk mata seleno.

********** flash on******

"maafin gw rin" gumamnya masi memeluk erat karina. gadis yang sedari tadi di pelukannya pun sudah menangis.

perasaan keduanya sama sama hancur, tidak membutuhkan waktu lama ambulance pun datang dan langsung mengevakuasi zaky.

"nona, saya akan mengamankan tersangka, sebaiknya nona dan tuan segera mengurus korban!" ucap ketua polisi itu, membuat karina bangkit dari pelukan seleno.

"baik pak terimakasih atas bantuannya" ucap karina mulai menghapus air matanya.

                              *************

love you guys buat yang udah baca

❤️

❤️

Ambition girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang