BAB 12.

21 3 0
                                    

haiii guysss apa kabarr

shima mau lanjut nihhh

judulnya masih satu sama yang kemaren ya

*******

"hum, bosen banget" ucap seorang gadis yang tengah goleran di atas kasur.

tidak lama gadis itu mendengar ketukan pintu dari arah luar apartemennya. gadis cantik itu pun beranjak dari tidurnya berjalan ke arah pintu, sebelum membukakan pintu ia mengintip terlebih dahulu untuk melihat siapa yang datang.

setelah melihat siapa yang datang tubuhnya seakan lemas, ponsel yang ada di tangan gadis itu seketika jatuh dari genggamannya, tubuhnya mulai bergetar tidak lama ia menjatuhkan tubuhnya ke lantai, air matanya luruh membasahi pipi mulusnya.

"raya sayang, aku tau kamu ada di dalem Tolong  buka sayang"

"sayang aku mohon, kamu tau aku ga bisa hidup tanpa kamu"

"sayang aku minta maaf, kemaren aku khilaf"

"aku janji aku bakal berubah sayang"

"pulang sama aku ya?"

"aku mohon raya"

'deg'

raya mulai bangkit dari duduknya, mengambil kunci pintu lalu membuka pintu itu, dan benar saja dio langsung memeluk tubuh mungil raya.

"raya" bisik Dio tepat di telinga raya, seraya mengelus rambut lurus raya.

"kamu tau kan, kalo aku ga suka kamu deket deket sama zidan" tubuh raya seakan mematung.

" aku yakin kamu ga mau vidio kamu kesebar dan temen kamu kenapa napa, iya kan raya." sambung Dio lalu tersenyum tipis.

"brengsek! lepasin raya!"

bugh

bugh

bugh

perkelahian mereka bisa di bilang sangat sengit, ya karna Dio terkenal dengan Boxing yang jago dan zidan dengan bela dirinya yang cukup mahir.

"ZIDAN, DIO UDAH!" lerai raya.

namun kejadian tidak terduga saat raya mencoba untuk memisahkan keduanya raya malah terpental di dorong oleh dio. zidan yang sadar akan hal itu langsung menghentikan pertengkaran mereka dan berlari ke arah raya.

"ray?"

zidan membantu raya bangun. "udah zidan" ucap raya dengan nada lemes bahkan air matanya jatuh begitu saja.

"ray?, kenapa?" ucap zidan yang Bingung dengan raya.

kenapa raya membukakan pintu untuk  dio?, bukankah  tadi pagi ia bilang kalau masih trauma sama dio? tapi kenapa?

kira kira begitu lah yang ada di pikiran zidan saat ini. bingung, marah, dan khawatir tercampur menjadi satu rasa yang tidak menentu.

"zidan" ucap raya menundukkan kepalanya.

"gw ga mau nambahin masalah buat karina, tolong jaga dia"

"hey ray?, karina ga akan kenapa napa kok"

"gw pergi sama dio, janji sama gw lo jagain Karina"

"ga bisa gitu dong raya!, hey karina ga akan kenapa napa"

" gw pergi dulu"

"ray?!"

"kamu ga bisa kaya gini dong ray?!"

"dia jahat loh ray!"

"ray!?"

Ambition girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang