NEXT
"Selanjutnya kalian akan melawanku..." Liya
<Pelatihan selanjutnya adalah melawan Liya sendiri, Iky dan yang lainya hanya diam tertegun melihat satu sama lain>
"Melawan Liya? Tapii--" omongan Iky terpotong tak kala Liya berteriak dari kejauhan
"Bersiap-siaplah.. untuk pertandingan pertama aku tidak akan menggunakan sihirku" Liya
<Mereka akhirnya mulai bersiap-siap, mau ta mau mereka harus melawan Liya. Bukan cuma Iky, tapi mereka semua merasa tidak enak hati jika melawan seorang wanita>
<Pelatihan dimulai, Bara mulai mundur kebelakang, ia mencoba memikirkan strategi yang tidak berbahaya karena lawan kali ini adalah Liya>
"Ken majulah.. kau yang pertama" Bara
"Baiklahh" Ken
<Ken berlari kearah Liya, ia menyerang dengan pedangnya namun Ken tidak mengeluarkan seluruh tenaganya, karna ia pikir apakah seorang wanita bisa bermain pedang? Tapi semuanya dibuat terkejut tak kala Liya menahan serangan Ken dan menyerang balik, membuat lawanya mundur kebelakang>
"Kau meremehkanku?" Liya tersenyum tipis
"Ckk.. baiklah kalau begitu" Ken
<Ken mulai menyerang kembali Liya kali ini sungguhan, serangan demi serangan ia berikan tapi Liya masih bisa menangkis serangan Ken>
"Raka majulah" Bara
"Oke" Raka
<Raka berlari sambil membawa pedangnya, ia mulai menyerang. Liya yang sadar langsung mundur menghindari serangan Raka, kali ini Liya melawan dua orang sekaligus, mereka bertiga kembali bertarung. Ketika Liya sedang sibuk melawan Ken dan Raka tiba tiba ia dikejutkan dengan panah es yang melesat, untungnya ia dapat menghindarinya>
"Awasi sekeliling mu nona" Indra
<Liya hanya merespon dengan senyuman tipisnya, ia kembali fokus kepada Ken dan Raka. Indra mencoba kembali memanah Liya, panahnya melesat begitu kencang, tapi sayang Liya dapat menangkis panah itu, menbuat panah berbelok dan malah menyerang kaki Ken.
Kaki Ken mulai membeku sampe area mata kaki, ia tidak bisa bergerak banyak>"Ehh Ken maafinn ga sengaja" Indra dengan wajah paniknya
"Sialan INDRAA.." Ken
<Iky dengan cepat menghampiri Ken menggunakan sihirnya untuk melelehkan es yang membekukan kakinya Ken. Sementara itu pertarungan masih berlanjut antara Liya dan Raka, bukan hanya ingin melihat seberapa jauh perkembangan mereka berlatih, Liya juga membenarkan cara memegang pedang yang benar>
Liya dan Raka yang masih bertarung mulai kehilangan energi, memiliki celah Liya langsung memukul Raka kebelakang. Tak lama ia menghela nafas, Rio dengan pedangnya mulai menyerang.
Liya yang notabene nya adalah seorang wanita dimana fisiknya tak sekuat lelaki, staminanya tak sebanyak lelaki mulai terpukul mundur, sampi serangan terakhir dari Rio membuatnya terjatuh, pedangnya terlempar entah kemana><Liya yang ingin kembali berdiri, tapi gerakannya dihentikan karena Rio sudah mengarahkan pedangnya tepat ke leher Liya>
"Jika kau bergerak pedang ini akan menembus kerongkonganmu" Rio mengejek
<Liya menatap mata Rio, smirk atau yang biasa disebut senyuman tipis terukir di wajahnya Liya. Ketika mereka berdua sedang dalam ending yang bagus, Leo datang menurunkan pedang Rio>
"Jangan pernah mengarahkan pedang pada wanita" Leo dengan nada dingin sambil membantu Liya untuk bangun
"Kau tidak papa? Ada yang terluka?" Khawatir Leo
"Aku baik baik saja terimakasih" Liya sambil membersihkan dirinya
<Rio hanya terdiam melihat Leo dan Liya, perasaanya tak karuan, ia tidak mengerti apa maksud perasaanya itu>
"Apa ini? Kenapa ini sakit? Melihat mereka berdua" lirih hati Rio
<Tak lama berselang, Liya menyuruh semuanya untuk berkumpul kembali. Liya memuji mereka karena kerja sama yang baik dan peka terhadap sekitar. Liya melanjutkan pelatihan keduanya, kali ini ia akan menggunakan sihirnya.
Grups Debbara mulai bersiap siap, Bara kembali mundur sebagai pengatur strategi><Sama dengan yang awal, Ken dan Raka kembali maju untuk menjadi penyerang pertama, Liya juga ikut menyerang dengan sihir halusinasi miliknya. Dimata Ken dan Raka Liya menjadi malaikat yang begitu cantik, parasnya benar benar indah membuat kedunya terdiam mematung menatap kagum.
Liya perlahan berjalan menghampiri keduanya, ia menyentuh pipi Ken dan Raka, tetapi fokusnya buyar ketika panah es kembali melesat, untungnya Liya kembali bisa menghindar. Liya berbalik dan mulai menyerang Indra, ia menggunakan sihir teleportasi, membuatnya langsung berada dibelakng indra>
"Haii" Liya yang tiba-tiba berada dibelakang Indra
<Indra tidak bisa bergerak tubuhnya seperti membeku.. yah itu adalah sihir dari Liya. Bagaimana dengan nasib Raka dan Ken? Setelah Liya berganti menyerang Indra kedunya langsung pingsan.
Iky mencoba membantu dengan menyerang Liya dari belakang menggunakan sihir apinya, tapi sayangnya Liya sudah mengetahui kebaradaan Iky, ia langsung berpindah tempat lagi, kali ini mangsanya adalah Bara.<Bara berhasil Liya amankan yang membuat permainan berakhir. Pelatihan kedua benar benar membuat Grups Debbara tidak bisa berkutik mereka terdiam mematung>
<Disuasana yang menegang Liya menenangkan semuanya, ia mulai membangunkan kembali Raka dan Ken, Liya juga meminta maaf jika terlalu berlebihan, tak lupa ia juga memuji masing masing dari Grups Debbara>
<Mereka semua mulai beristirahat, duduk membentuk pola lingkaran sambil membicarakan pelatihan yang sudah mereka lakukan tadi>
"Liyaaa.. tadi kau begitu hebat" puji Iky
"Terimakasih tapi kalian juga hebat keterampilan kalian meningkat begitu cepat" Liya balik memuji
<Semua orang di sana mulai tersenyum, tertawa, tepukan tangan menggambarkan kebanggaan untuk diri sendiri. Sampai topik pembicaraan berubah menjadi pemberangkatan ke hutan terlarang>
"Jadi besok kita berangkat?" Rio
"Yah kita berangkat besok" Ken
"Kita pasti bisaa" Raka
"Mari selesaikan dengan cepat lalu kembali dengan selamat" Iky
NEXT ?
Vote dulu dong
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN TULIPS
FanfictionDunia Magic yang menceritakan persahabatan sekelompok pelajar yang masuk kedalam dunia roh, mereka mencoba menarik kembali kedua sahabatnya yang telah di tarik takdir. Alam lain yang begitu berbeda dengan alam mereka, SIHIR sebagai ciri khas dari al...