Penyelidikan?

866 70 4
                                    

.

.

.

Chenle merasa tubuh nya sudah mendingan dari pada sebelum nya. Ya, Chenle terkena demam karena terlalu khawatir pada istri manis nya. Dan terpaksa istirahat di rumah.

Selama beristirahat di rumah, Chenle lebih banyak menghabiskan waktu di kamar, tapi beberapa kali ia keluar kamar jika ada hal mendesak. Dan ia juga lumayan sering melihat Jisung keluar rumah dengan rapi dan terlihat buru-buru. Setiap ia bertanya, jawaban nya selalu sama.

"Gue sibuk"

Jadi Chenle biarkan saja anak itu keluar masuk rumah sesuka hati. Juga, ia merasa selama di rumah, suasana rumah sangat berbeda. Entah karena tak ada celoteh ceria Renjun atau karena hal lain?

Chenle keluar kamar untuk makan siang, dan melihat pintu kamar Jeno yang sedikit terbuka. Ia berinisiatif untuk mengajak Jeno makan siang bersama.

Tok... tok... tok...

"Jen, sibuk ga? Makan siang bareng yuk" ajak Chenle setelah mengetuk pintu. Chenle memang tak memakai embel-embel Kakak atau apapun walaupun Jeno lebih tua, bahkan yang lain nya pun begitu. Tak memakai panggilan tambahan selain nama, kecuali pada Mark.

"Keluar lo! Jangan ganggu gue." Ketus Jeno sambil memunggungi Chenle. Entah apa yang sedang dilakukan dominant satu ini.

"Dih, gue cuma nawarin makan bareng. Ga usah ngegas juga kali." balas Chenle lalu keluar dari kamar Jeno.

Chenle berjalan turun ke lantai bawah dan mengahangat kan makanan nya lalu menyantap makan siangnya dengan lahap seorang diri.

Tiba-tiba Jisung datang dengan pakaian nya yang sudah rapi, Chenle tak menghiraukan kehadiran makhluk hidup satu itu.

Merasa di acuhkan, Jisung memanggil Chenle.
"Le." Panggil Jisung.

"Apa lu?!!" Balas Chenle dengan nada tak santai.

"Biasa aja kali, sensi amat lu, padahal lagi sakit." Ledek Jisung.

"Mikir dikit lah, bro. Istri masih koma di rumah sakit, tapi gue ga bisa nemenin. Lu pikir gue bisa tenang njir?" Ketus Chenle.

"Renjun lagi koma, kenapa harus di temenin? Lu nemenin dia juga, dia ga bakalan tau kali." Ucap Jisung acuh tak acuh.

"Maksud lo apa hah?!" Chenle menatap nyalang Jisung.

"Maksud lo, Renjun ga penting? Urusan lo lebih penting dari pada keselamatan nyawa istri lo sendiri?" Tanya Chenle, tapi nada nya lebih mirip ke meremehkan. Jujur, ia kesal karena Jisung jarang ke rumah sakit untuk sekedar menemani Renjun.

"Ga gitu juga, bego." Jisung menyangkal diri nya salah.

Chenle memutar bola mata nya malas.

.....

Setelah keluar dari ruangan dokter, Mark langsung pergi ke ruang rawat Renjun, sedang kan Jaemin memutuskan untuk pulang ke mansion orang tua nya untuk meminta saran dari mereka tentang masalah ini.

Saat sampai di kediaman mewah itu, Jaemin langsung masuk dan mencari keberadaan Daddy dan Mommy nya.

Akhirnya setelah menelusuri kediaman besar itu, Jaemin menemukan mereka di ruangan bersantai lantai tiga.

"Eh Jaemin? Keadaan Renjun gimana? Terus yang lain mana?" Tanya Taeyong, Mommy Jaemin.

"Renjun masih belum sadar, mom. Yang lain... ada yang di mansion, ada yang di rumah sakit, ada juga yang di luar." Jawab Jaemin seadanya, lalu ia duduk di sofa samping Taeyong.

"Terus ada keperluan apa kamu sampe kesini?" Taeyong bertanya begitu karena sudah paham bahwa Jaemin bukanlah tipe orang yang akan langsung datang jika tidak begitu penting.

"Masalah Renjun..." ucapan Jaemin terpotong.

"Ada masalah apa sama Renjun? Ohh.. masalah kecelakaan dia?" Potong Jaehyun, Daddy Jaemin.

"Iya, dad.. kok tau?" Bingung Jaemin.

"Iya lah, suami Renjun yang suara nya melengking itu siapa nama nya? Dia cerita ke kita sama yang lain. Kata dia, kamu sama Mark nyelidikin ini kan." Jelas Jaehyun.

"Oh, Chenle?" Tebak Jaemin.

"Iya, Daddy lupa nama nya." Jaehyun cengengesan.

"Jadi? Ada kemajuan dari penyelidikan nya?" Tanya Taeyong mengembalikan pada topik utama.

"Itu dia, ga ada sama sekali.." jawab Jaemin gusar.

"Terus tujuan kamu kesini buat apa?" Tanya sarkas Jaehyun.

"Gimana ya... Jaemin sama kak Mark udah nyelidikin ini selama beberapa hari, tapi ga ada hasil sama sekali. Jadi Jaemin bingung, antara mau ngelanjutin atau udahan aja nyelidikin nya. Ayah Yuta sama bunda Winwin bilang buat lanjutin, ayah Yuta juga nyuruh bawahan nya buat ngebantu. Tapi kan, kalo penyelidikan nya ga ada hasil sama sekali, berarti kita cuma buang-buang waktu sama tenaga.." ucap Jaemin frustasi.

Jaehyun dan Taeyong masih setia mendengarkan.

"Jaemin sama kak Mark juga udah ke TKP. Dan karena mobil yang Renjun bawa pas itu kebakar, jadi kita ga bisa ngecek mesin mobil nya, truk yang ga sengaja mobil Renjun tabrak juga kebakar. Semua orang yang liat kejadian ga bisa di ajak kerja sama. Cctv yang ada di deket TKP, rekaman nya ilang." Lanjut Jaemin.

"Ah, pertama-tama itu, kamu yakin nya penyebab Renjun kecelakaan itu apa? Bisa aja rem nya blong, jadi mobil Renjun ilang kendali terus nabrak." Ucap Taeyong, sedangkan Jaehyun diam saja karena masih meresapi semua kata-kata Jaemin.

"Bisa aja, tapi kan semua mobil yang ada di mansion walaupun jarang di pake, tetep di cek mesin nya secara rutin. Kalo ga salah, mobil Renjun juga baru di cek beberapa hari sebelum kecelakaan dia.." benar juga, Jaemin tak terpikirkan hal itu, tapi di sini ada banyak kemungkinan, dan kita tidak tahu kemungkinan mana yang sebenarnya terjadi.

"Lanjutin aja penyelidikan nya, daddy yakin ada sesuatu yang ga beres. Besok kamu anter daddy ke TKP." Final Jaehyun yang di angguki Jaemin.

.

.

.

____________________________________

Hai
Apa kabar? Maaf ya aku ga langsung up pas lebaran. 😅
Maaf kalo ada typo.

Aku mau jelasin silsilah keluarga dll. sedikit boleh ya? Mungkin ini bisa bikin kalian pas baca nya jadi nyambung dan ga belibet. Di sini aku ga ambil umur asli mereka ya.

1. Keluarga Nakamoto
Ortu : Yuta & Winwin
Anak : - Renjun (22 tahun, pelukis)

2. Keluarga Jung
Ortu : Jaehyun & Taeyong
Anak : - Mark (27 tahun, presdir perusahaan Jaehyun)
             - Jeno (25 tahun, petinju)
             - Jaemin (25 tahun, CEO perusahaan nya sendiri)
             - Sungchan (23 tahun)
             - Jisung (20 tahun, pembalap)

3. Keluarga Seo
Ortu : Johnny & Ten
Anak : -Hendery (29 tahun)
             - Haechan (25 tahun, artis)

4. Keluarga Moon
Ortu : Taeil & Doyoung
Anak : -Chenle (22 tahun, presdir perusahaan Taeil)
             - Yangyang (21 tahun)

Udah, segitu dulu. Aku ga tau lagi mau jelasin apa lagi. Bye guys.

.

.

Berpawang 6 [RENJUN HAREM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang